DENPASAR – Musim penghujan ini masyarakat harus berhati-hati. Karena bisa terjadi banyak terjadi bencana, seperti banjir atau longsor.
Seperti di jalan menuju wisata sungai Tukad Bindu di Banjar Abian Nangka Kelod, Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur, Sabtu (16/12) kemarin.
Jalan yang digunakan wisatawan atau anak-anak ke objek wisata sungai yang baru beberapa bulan diresmikan tersebut tertutup oleh tanah dan bebatuan dari pondasi tembok rumah yang mengalami longsor.
Akibatnya, warga yang ingin berkunjung ke Tukad Bindu dari arah Jalan Noja I harus berbalik arah.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali ini, banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Tukad Bindu yang putar balik, ada yang mengendarai sepeda motor ada pula yang berjalan kaki.
Untuk jalan tersebut sangat sempit, yang masuk hanya bisa satu sepeda motor itu pun tak bisa mutar balik.
Dengan terpaksa para calon pengunjung mendorong motor mereka sampai ke luar gang. Petugas membersihkan pun terasa sulit,
karena tidak memungkinkan membawa alat berat masuk ke gang untuk membersihkan puing-puing tembok.
Menurut pemilik rumah, IB Putu Yudha, tembok itu longsor Jumat ( 15/12) sekitar pukul 23.00 setelah ada hujan lebat yang mengguyur kawasan Denpasar selama semalam penuh.
Karena tidak bisa menahan tanah karena terkikis air, tembok penyengker rumah sebelah selatan ambruk.
Panjang tembok tersebut 40 meter dengan tinggi 6 meter roboh menutup sepadan Jalan tersebut. Menurut Putu Yuda, tembok itu baru berumur empat tahun, tapi anehnya sudah ambruk.
Sedangkan tembok yang sebelah barat berumur 25 tahun baik-baik saja. “Ini kan jalur utama ke tempat pemandian.
Makanya biasanya ramai, tapi karena tertutup batu kebanyakan balik arah. Tidak jarang juga ada yang nenerobos dengan berjalan kaki,” katanya.