33.4 C
Jakarta
30 April 2024, 18:25 PM WIB

Sebelum Covid Bandara Ngurah Rai Layani 80.000 Pemudik, Kini Cuma 1000

MANGUPURA – Lebaran di masa pandemi Covid-19 tahun 2021 memang ada larangan mudik. Namun untuk penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga masih tetap ada.

 

Bahkan selama libur lebaran dari tanggal 6—16 Mei 2021 rata-rata pergerakan penumpang per hari sebanyak 1.079 orang per hari.

 

Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan di luar peniadaan mudik Lebaran. Pada tahun 2019, misalnya, Bandara Ngurah Rai bisa melayani sektar 70 ribu hingga 80 ribu penumpang selama mudik Lebaran.

 

Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira menjelaskan, puncak kedatangan penumpang di masa peniadaan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah terjadi pada tanggal 12 Mei 2021 lalu. Saat itu jumlah penumpang yang datang mencapai 1.012 orang dengan 12 pesawat. Sedangkan untuk puncak keberangkatan tertinggi sejauh ini terjadi pada tanggal 16 Mei, sebanyak 1.004 orang dengan 9 pesawat.

 

Jumlah pergerakan penumpang tersebut diterangkannya bukanlah untuk kepentingan mudik ataupun wisata, melainkan penumpang yang sudah melengkapi persyaratan yang berlaku saat masa larangan mudik, yaitu Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM).

 

“Dari tanggal 6—16 Mei 2021 rata-rata pergerakan penumpang per hari sebanyak 1.079 orang, dengan 553 datang dan 526 berangkat. Untuk rute terbanyak itu dari dan ke Jakarta,” jelas Taufan, Senin (17/5).

 

Menurutnya,  jumlah pergerakan penumpang yang datang dan berangkat selama masa peniadaan mudik lebaran tahun ini cenderung fluktuatif. Pada awal Mei jumlah tersebut berada di atas seribuan, kemudian berangsur berkurang mencapai angka ratusan dan kembali meningkat jelang lebaran.

 

Namun secara umum jumlah pergerakan penumpang di masa peniadaan mudik cenderung lebih rendah antara realisasi dengan planning (perencanaan). Jika dibandingkan dengan hari biasa di luar masa peniadaan mudik, yang mana realisasinya lebih tinggi ketimbang planning.

 

“Kalau untuk perbandingan planning dengan realisasi kondisinya turun kurang lebih 5—10 persen. Untuk rata-rata harian kondisinya mengalami penurunan dengan hari biasanya. Biasanya pada bulan April rata-rata perhari ada 100 flight, sedangkan di masa larangan mudik itu rata-rata hanya 20 flight perhari,” bebernya.

 

Ia  memperkirakan lonjakan penumpang bakal terjadi setelah masa peniadaan mudik berakhir, yaitu setelah tanggal 18 Mei keatas. Sebab persyaratan SIKM sudah tidak diberlakukan, namun pengetatan masih dilakukan dengan persyaratan yang berlaku sebelumnya.

 

MANGUPURA – Lebaran di masa pandemi Covid-19 tahun 2021 memang ada larangan mudik. Namun untuk penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga masih tetap ada.

 

Bahkan selama libur lebaran dari tanggal 6—16 Mei 2021 rata-rata pergerakan penumpang per hari sebanyak 1.079 orang per hari.

 

Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan di luar peniadaan mudik Lebaran. Pada tahun 2019, misalnya, Bandara Ngurah Rai bisa melayani sektar 70 ribu hingga 80 ribu penumpang selama mudik Lebaran.

 

Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira menjelaskan, puncak kedatangan penumpang di masa peniadaan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah terjadi pada tanggal 12 Mei 2021 lalu. Saat itu jumlah penumpang yang datang mencapai 1.012 orang dengan 12 pesawat. Sedangkan untuk puncak keberangkatan tertinggi sejauh ini terjadi pada tanggal 16 Mei, sebanyak 1.004 orang dengan 9 pesawat.

 

Jumlah pergerakan penumpang tersebut diterangkannya bukanlah untuk kepentingan mudik ataupun wisata, melainkan penumpang yang sudah melengkapi persyaratan yang berlaku saat masa larangan mudik, yaitu Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM).

 

“Dari tanggal 6—16 Mei 2021 rata-rata pergerakan penumpang per hari sebanyak 1.079 orang, dengan 553 datang dan 526 berangkat. Untuk rute terbanyak itu dari dan ke Jakarta,” jelas Taufan, Senin (17/5).

 

Menurutnya,  jumlah pergerakan penumpang yang datang dan berangkat selama masa peniadaan mudik lebaran tahun ini cenderung fluktuatif. Pada awal Mei jumlah tersebut berada di atas seribuan, kemudian berangsur berkurang mencapai angka ratusan dan kembali meningkat jelang lebaran.

 

Namun secara umum jumlah pergerakan penumpang di masa peniadaan mudik cenderung lebih rendah antara realisasi dengan planning (perencanaan). Jika dibandingkan dengan hari biasa di luar masa peniadaan mudik, yang mana realisasinya lebih tinggi ketimbang planning.

 

“Kalau untuk perbandingan planning dengan realisasi kondisinya turun kurang lebih 5—10 persen. Untuk rata-rata harian kondisinya mengalami penurunan dengan hari biasanya. Biasanya pada bulan April rata-rata perhari ada 100 flight, sedangkan di masa larangan mudik itu rata-rata hanya 20 flight perhari,” bebernya.

 

Ia  memperkirakan lonjakan penumpang bakal terjadi setelah masa peniadaan mudik berakhir, yaitu setelah tanggal 18 Mei keatas. Sebab persyaratan SIKM sudah tidak diberlakukan, namun pengetatan masih dilakukan dengan persyaratan yang berlaku sebelumnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/