Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
29.1 C
Jakarta
21 Juli 2024, 9:36 AM WIB

WARNING! BMKG Beberkan Rawan Kekeringan di Sebagian Wilayah Bali

DENPASAR – Sejumlah daerah di Bali, sebut saja seperti Wilayah Kuta Selatan, Gianyar hingga Karangasem mengalami hujan yang cukup deras dua hari belakangan ini.

Namun jangan salah, Bali ternyata bukan memasuki musim penghujan. Penyebab hujan deras ternyata ada beberapa faktor penting yang memengaruhinya.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG di Bali, Iman Fatchurochman saat dikonfirmasi menjelaskan hal ini. Ia menyebut karakteristik angin masih musim kemarau.

“Ya, belum ke musim penghujan,” ujarnya pada Jumat (18/9)

Ada beberapa faktor yang memengaruhi hujan yang mengguyur Bali. Pertama itu karena suhu permukaan air laut di Bali masih cukup hangat. Hal ini berkontribusi pada pembentukan awan.

Faktor kedua itu adanya pengaruh faktor global. “Ini juga adanya fenomena La Lina yang lemah menuju ke moderat. Nah, faktor ini menambah uap air di Indonesia,” sebutnya.

Faktor ketiga juga adanya pergerakan udara basah (MGO) yang siklusnya berasal dari samudera Hindia.

“Ini menambah uap air atau udara basah di Indonesia. Makanya, beberapa kali hujan di Bali yang cukup deras,” jelasnya.

Sementara terkait La Lina, ini perkirkan akan terjadi sampai bulan April mendatang. Dampaknya, akan menambah curah hujan di Indonesia dan Bali.

Berarti tak ada daerah kekeringan dong sampai April nanti? “Nah ini menarik. Belakangan ini, pihak kami mencatat di wilayah Bali Utara, seperti Gerokgak dan Kubutambahan (Kabupaten Buleleng), bahkan sampai ke Nusa Penida (Kabupaten Klungkung) belum ada hujan selama dua bulan terakhir,” jawabnya.

“Ini tentu jadi warning. Karena berpotensi kekeringan. Namun nanti kita akan melihat kembali catatan dan beberapa kondisi ke depan. Karena masih berpotensi kekeringan,” pungkasnya.

DENPASAR – Sejumlah daerah di Bali, sebut saja seperti Wilayah Kuta Selatan, Gianyar hingga Karangasem mengalami hujan yang cukup deras dua hari belakangan ini.

Namun jangan salah, Bali ternyata bukan memasuki musim penghujan. Penyebab hujan deras ternyata ada beberapa faktor penting yang memengaruhinya.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG di Bali, Iman Fatchurochman saat dikonfirmasi menjelaskan hal ini. Ia menyebut karakteristik angin masih musim kemarau.

“Ya, belum ke musim penghujan,” ujarnya pada Jumat (18/9)

Ada beberapa faktor yang memengaruhi hujan yang mengguyur Bali. Pertama itu karena suhu permukaan air laut di Bali masih cukup hangat. Hal ini berkontribusi pada pembentukan awan.

Faktor kedua itu adanya pengaruh faktor global. “Ini juga adanya fenomena La Lina yang lemah menuju ke moderat. Nah, faktor ini menambah uap air di Indonesia,” sebutnya.

Faktor ketiga juga adanya pergerakan udara basah (MGO) yang siklusnya berasal dari samudera Hindia.

“Ini menambah uap air atau udara basah di Indonesia. Makanya, beberapa kali hujan di Bali yang cukup deras,” jelasnya.

Sementara terkait La Lina, ini perkirkan akan terjadi sampai bulan April mendatang. Dampaknya, akan menambah curah hujan di Indonesia dan Bali.

Berarti tak ada daerah kekeringan dong sampai April nanti? “Nah ini menarik. Belakangan ini, pihak kami mencatat di wilayah Bali Utara, seperti Gerokgak dan Kubutambahan (Kabupaten Buleleng), bahkan sampai ke Nusa Penida (Kabupaten Klungkung) belum ada hujan selama dua bulan terakhir,” jawabnya.

“Ini tentu jadi warning. Karena berpotensi kekeringan. Namun nanti kita akan melihat kembali catatan dan beberapa kondisi ke depan. Karena masih berpotensi kekeringan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/