25.8 C
Jakarta
26 April 2024, 10:09 AM WIB

Gubernur Koster Stop Operasional Sarbagita, MTI Bali Minta Kaji Ulang

DENPASAR – Moda transportasi massa bus Trans Sarbagita warisan Made Mangku Pastika, sepertinya,  akan tinggal jadi kenangan.

Dalam waktu dekat, Gubernur Bali Wayan Koster akan memberhentikan program yang dibuat sejak 10 tahun silam itu.

Penghentian program ini lantaran dianggap merugikan, hanya membuang dana APBD saja untuk bahan bakar.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI Provinsi Bali I Made Rai Ridharta berpendapat, keputusan apapun bisa diambil oleh pemerintah terkait moda transportasi massa.

Asalkan ada evaluasi dan dilakukan kajian secara menyeluruh. Berdasar kajian awal, seharusnya ada 17 koridor dalam menyambung dari armada satu ke yang lain dan dilakukan secara bertahap.

Sementara untuk tahun ini  seharusnya ada tujuh koridor. “Kalau dilakukan evaluasi seperti apapun boleh. Evaluasi yang dilakukan hendaknya menyeluruh,” bebernya.

Ia mengungkapkan, sejak 2011 Sarbagita dijalankan, pada tahun ini  seharusnya sudah ada 7 atau 8 koridor secara bertahap.

Sebab, koridor ini akan saling menghubungkan. Kalau penghubungnya tidak dioperasikan pelayanan akan terputus. Calon penumpang pun akan pindah.

“Karena mereka melihat tidak ada penghubung. Penghubung rute tujuannya. Maka dia tidak memakai karena koridornya tidak ada.

Karena dipastikan tidak tersambung. Feeder yang ada tidak bisa berisi karena feeder ini disambungkan koridor,” jelasnya.

Karena itu, kata dia, tidak heran feeder yang pernah ada seperti Kota Denpasar dan Badung ditarik. Hal itu dikarenakan feeder tidak berisi lantaran koridor Transbargita tidak ada sambungannya. 

Kalau sisi lain dihentikan, Rai Ridharta bertanya  bagaimana seandainya koridor yang lain juga dioperasikan. Bagaimana pergerakannya dan bagaimana jumlah penumpangnya.

“Ini sudah diperhitungkan dalam studi. Awalnya koridor utama 17 ditambah 17 trayek cabang,” katanya.

Menurutnya, Pemprov Bali memang tidak diuntungkan secara finansial, tapi secara ekonomi secara menyeluruh.

Ekonomi itu maksudnya waktu, bahan bakar, mengurangi kepadatan lalu lintas, dan memberikan transportasi bagi yang tidak punya kendaraan pribadi.

Sebab, merujuk pada aturan,  pemerintah wajib menyediakan transportasi umum untuk masyarakat.

Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana mengaku belum mengetahui bus Transarbagita akan dihentikan.

Sebab, tahun ini masih berjalan dengan dua koridor. Yakni koridor GOR Ngurah Rai – GWK dan Batu Bulan –Nusa Dua dengan 10 armada.

“ Belum tahu saya ya soal Trans Sarbagita distop. Tidak,  masih berjalan tahun 2018 ini. Ya mungkin lebih jelasnya tak Pak Gubernur langsung terkait itu,” pungkasnya.

 

DENPASAR – Moda transportasi massa bus Trans Sarbagita warisan Made Mangku Pastika, sepertinya,  akan tinggal jadi kenangan.

Dalam waktu dekat, Gubernur Bali Wayan Koster akan memberhentikan program yang dibuat sejak 10 tahun silam itu.

Penghentian program ini lantaran dianggap merugikan, hanya membuang dana APBD saja untuk bahan bakar.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI Provinsi Bali I Made Rai Ridharta berpendapat, keputusan apapun bisa diambil oleh pemerintah terkait moda transportasi massa.

Asalkan ada evaluasi dan dilakukan kajian secara menyeluruh. Berdasar kajian awal, seharusnya ada 17 koridor dalam menyambung dari armada satu ke yang lain dan dilakukan secara bertahap.

Sementara untuk tahun ini  seharusnya ada tujuh koridor. “Kalau dilakukan evaluasi seperti apapun boleh. Evaluasi yang dilakukan hendaknya menyeluruh,” bebernya.

Ia mengungkapkan, sejak 2011 Sarbagita dijalankan, pada tahun ini  seharusnya sudah ada 7 atau 8 koridor secara bertahap.

Sebab, koridor ini akan saling menghubungkan. Kalau penghubungnya tidak dioperasikan pelayanan akan terputus. Calon penumpang pun akan pindah.

“Karena mereka melihat tidak ada penghubung. Penghubung rute tujuannya. Maka dia tidak memakai karena koridornya tidak ada.

Karena dipastikan tidak tersambung. Feeder yang ada tidak bisa berisi karena feeder ini disambungkan koridor,” jelasnya.

Karena itu, kata dia, tidak heran feeder yang pernah ada seperti Kota Denpasar dan Badung ditarik. Hal itu dikarenakan feeder tidak berisi lantaran koridor Transbargita tidak ada sambungannya. 

Kalau sisi lain dihentikan, Rai Ridharta bertanya  bagaimana seandainya koridor yang lain juga dioperasikan. Bagaimana pergerakannya dan bagaimana jumlah penumpangnya.

“Ini sudah diperhitungkan dalam studi. Awalnya koridor utama 17 ditambah 17 trayek cabang,” katanya.

Menurutnya, Pemprov Bali memang tidak diuntungkan secara finansial, tapi secara ekonomi secara menyeluruh.

Ekonomi itu maksudnya waktu, bahan bakar, mengurangi kepadatan lalu lintas, dan memberikan transportasi bagi yang tidak punya kendaraan pribadi.

Sebab, merujuk pada aturan,  pemerintah wajib menyediakan transportasi umum untuk masyarakat.

Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana mengaku belum mengetahui bus Transarbagita akan dihentikan.

Sebab, tahun ini masih berjalan dengan dua koridor. Yakni koridor GOR Ngurah Rai – GWK dan Batu Bulan –Nusa Dua dengan 10 armada.

“ Belum tahu saya ya soal Trans Sarbagita distop. Tidak,  masih berjalan tahun 2018 ini. Ya mungkin lebih jelasnya tak Pak Gubernur langsung terkait itu,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/