24 C
Jakarta
13 September 2024, 8:52 AM WIB

Cuaca Buruk, 6 Orang Meninggal Dunia: 3 di Karangasem, 1 Bangli, 1 Jembrana dan 1 Orang di Tabanan

DENPASAR – Banjir bandang mengakibatkan seorang warga di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali hanyut pada Senin lalu (17/10). Tak hanya itu, Kabupaten lain di Bali juga mengalami bencana alam. Tercatat, ada 6 korban jiwa akibat cuaca buruk tersebut.

Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Bali juga menginformasikan dampak cuaca ekstrem di sejumlah wilayah lain, seperti Kabupaten Karangasem, Bangli dan Tabanan.

BNPB telah merilis berita dampak bencana banjir di Bangli yang menewaskan satu warga setempat.

Sementara itu, sebanyak 3 warga Karangasem dilaporkan meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi. BPBD setempat mencatat korban meninggal akibat banjir 2 orang dan tanah longsor 1 orang.

Hujan deras pada Senin (17/10) kemarin juga mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak. Sejumlah warga dilaporkan mengungsi ke rumah kerabat terdekat sementara waktu. Dua sekolah juga terendam banjir di wilayah Karangasem.

“Sejumlah kecamatan terdampak di Kabupaten Karangasem yaitu Kecamatan Abang, Selat, Bebandem, Rendang dan Karangasem,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB pada Selasa (18/10/2022).

Untuk Kabupaten Tabanan, lanjutnya, hujan dua hari pada 16 – 17 Oktober 2022 mengakibatkan 1 warga meninggal dunia. Korban jiwa diketahui berada di Kecamatan Baturiti setelah tertimpa material longsor pada rumahnya. Tak hanya itu, cuaca esktrem juga berdampak pada pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur. Wilayah kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Pupuan, Penebel dan Baturiti.

Sedangkan di Kabupaten Badung, Pusdalops Provinsi Bali menginformasikan peristiwa tanah longsor dan banjir terjadi di wilayah ini. Dampak bencana berupa pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur rumah dan jembatan. Tidak ada laporan korban jiwa dan luka di kecamatan tersebut. Sedangkan di Kecamatan Petang, bencana tanah longsor berdampak pada pohon tumbang dan bangunan roboh di 17 lokasi.

Di Kecamatan Abiansemal, terdapat pohon tumbang dan jembatan rusak di 7 lokasi. Sedangkan di Kecamatan Mengwi, banjir dan longsor merusak jembatan dan pohon tumbang di 9 lokasi.

Rabu (19/10) besok, kata Abdul Muhari, prakiraan cuaca di wilayah terdampak masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Di samping itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada periode 15 – 21 Oktober 2022 di wilayah Provinsi Bali.






Reporter: I Wayan Widyantara

DENPASAR – Banjir bandang mengakibatkan seorang warga di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali hanyut pada Senin lalu (17/10). Tak hanya itu, Kabupaten lain di Bali juga mengalami bencana alam. Tercatat, ada 6 korban jiwa akibat cuaca buruk tersebut.

Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Bali juga menginformasikan dampak cuaca ekstrem di sejumlah wilayah lain, seperti Kabupaten Karangasem, Bangli dan Tabanan.

BNPB telah merilis berita dampak bencana banjir di Bangli yang menewaskan satu warga setempat.

Sementara itu, sebanyak 3 warga Karangasem dilaporkan meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi. BPBD setempat mencatat korban meninggal akibat banjir 2 orang dan tanah longsor 1 orang.

Hujan deras pada Senin (17/10) kemarin juga mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak. Sejumlah warga dilaporkan mengungsi ke rumah kerabat terdekat sementara waktu. Dua sekolah juga terendam banjir di wilayah Karangasem.

“Sejumlah kecamatan terdampak di Kabupaten Karangasem yaitu Kecamatan Abang, Selat, Bebandem, Rendang dan Karangasem,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB pada Selasa (18/10/2022).

Untuk Kabupaten Tabanan, lanjutnya, hujan dua hari pada 16 – 17 Oktober 2022 mengakibatkan 1 warga meninggal dunia. Korban jiwa diketahui berada di Kecamatan Baturiti setelah tertimpa material longsor pada rumahnya. Tak hanya itu, cuaca esktrem juga berdampak pada pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur. Wilayah kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Pupuan, Penebel dan Baturiti.

Sedangkan di Kabupaten Badung, Pusdalops Provinsi Bali menginformasikan peristiwa tanah longsor dan banjir terjadi di wilayah ini. Dampak bencana berupa pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur rumah dan jembatan. Tidak ada laporan korban jiwa dan luka di kecamatan tersebut. Sedangkan di Kecamatan Petang, bencana tanah longsor berdampak pada pohon tumbang dan bangunan roboh di 17 lokasi.

Di Kecamatan Abiansemal, terdapat pohon tumbang dan jembatan rusak di 7 lokasi. Sedangkan di Kecamatan Mengwi, banjir dan longsor merusak jembatan dan pohon tumbang di 9 lokasi.

Rabu (19/10) besok, kata Abdul Muhari, prakiraan cuaca di wilayah terdampak masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Di samping itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada periode 15 – 21 Oktober 2022 di wilayah Provinsi Bali.






Reporter: I Wayan Widyantara

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/