DENPASAR – Kebutuhan air bersih di Bali terus meningkat. Terutama di Kawasan Sarbagita, yakni Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Pada tahun 2020 saja, kebutuhannya mencapai 4.936,33 liter/ detik. Jumlah itu akan naik pada tahun 2040 mendatang, mencapai hampir dua kali lipatnya.
Untuk memenuhi pemenuhan air, pemerintah akan membangunan SPAM Ayung 1 di Tukad Ayung, untuk pelayanan air minum Bali Selatan dengan skema KPBU unsolicited oleh Dirut Perusda Bali. Pembangunan air minum Nasional terkait SPAM regional Bali Selatan dilakukan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali, Gede Indra Dewa Putra saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pelayanan Air Minum Bali Selatan SPAM Ayung 1 Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), di Prime Plaza Hotel, Denpasar, Kamis (18/2).
“Focus Group Discussion dilaksanakan untuk memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi para stakeholder yang berperan di dalam pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU),” ucapnya.
SPAM Ayung I merupakan rangkaian proyek dari Proyek Strategis Nasional Sarbagita di Kawasan Bali Selatan (SPAM Regional Bali Selatan) Provinsi Bali untuk memenuhi kebutuhan air minum yang dialokasikan sebesar 1.750 liter per detik. Ini akan meliputi daerah pelayanan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan, dengan sumber air baku diambil dari Waduk Sidan.
Proyek SPAM Ayung I, Provinsi Bali, akan dilaksanakan melalui mekanisme Prakarsa Badan Usaha (Unsolicited) sehingga dapat memberikan manfaat serta mendukung program percepatan Pemerintah Provinsi Bali dalam penyediaan sistem air minum bagi Kawasan Strategis Bali Selatan yang meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan, yang dikenal dengan sebutan “SARBAGITA” SPAM Provinsi Bali yang memberikan kesempatan kepada Badan Usaha untuk turut serta berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Provinsi bali.
Dikatakan, kawasan Sarbagita merupakan daerah di Provinsi Bali yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi di Provinsi Bali. Aktivitas domestik (rumah tangga) dan nondomestik di Kawasan Sarbagita yang sangat tinggi menyebabkan kebutuhan terhadap air bersih dalam jumlah yang besar. Kebutuhan air pada tahun 2020 untuk seluruh Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan mencapai 4.936,33 liter/detik.
Proyeksi hingga pada tahun 2040, kebutuhan untuk keempat Kabupaten dan Kota tersebut mencapai 8.452 liter/detik, atau setara dengan 65 persen total kebutuhan air bersih Provinsi Bali pada tahun tersebut. Dengan kapasitas penyediaan air bersih yang saat ini dimiliki Provinsi Bali tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan hingga tahun 2040, sehingga dibutuhkan perencanaan pembangunan infrastruktur.
Pembangunan SPAM regional ini dilakukan guna menjaga sumber kehidupan yang esensial bagi manusia dan makhluk hidup lainnya serta menjaga keseimbangan alam. “Maka perlu dilakukan sejumlah upaya menyosialisasikan dan mewujudkannya dengan sejumlah cara,” jelasnya.