RadarBali.com – Enam hari Kadek Davina, pasien yang diduga suspect virus H5N1 masih mendapat perawatan intensif di ruangan isolasi Nusa Indah RS Sanglah Senin (18/9) kemarin.
Buah hati dari pasangan suami istri Putu Laba Yasa, 27 dan Gede Tantri Kusuma Paramita, 23 kondisi hingga saat ini belum membaik meski hasil uji lab yang dikeluarkan oleh lab micro Unud dan Litbangkes negatif.
Putu Laba Yasa saat ditemui kemarin mengatakan kondisi buah hati masih belum membaik. Alat bantu pernafasan masih digunakan, karena pernafasan belum normal.
Sedangkan tekanan darah normal. Namun kondisi fisik tubuhnya masih lemah. Mungkin besok dapat dipindahkan dari ruangan isolasi menuju ruangan observasi.
Itu kata dokter yang menangani Davina. “Mudahan kondisi cepat membaik dan sembuh,” ucap Yasa yang duduk di bale bengong ruang tunggu pasien penyakit menular RS Sanglah.
Dituturkan Yasa, dirinya merasa tenang pikiran ketika mendapat informasi bahwa hasil uji sampel darah Davina yang dilakukan oleh pihak RS Sanglah negatif.
Itu yang membuat gelisah selama ini. Pasalnya belum lama ini warga Banjar Minggir, Desa Batununggul, Nusa Penida, Klungkung geger.
Karena satu warganya meninggal dunia dan hasil lab positif terinfeksi virus H5N1. Korbannya adalah seorang perempuan yang masih duduk di kelas 3 SD.
Sementara mengenai kapan buah hatinya yang masih berumur dua bulan dapat diizinkan pulang dari rumah sakit belum tahu menunggu kepastian dari dokter.
“Untuk pembiayaan rumah sampai hari ini. Saya belum tahu berapa jumlah pembiayaannya. Yang jelas mencapai puluhan juta rupiah. Karena Davina masuk dalam pasien umum. Terlebih banyak perawatan dan pengobatan yang dilakukan. Davina tidak memiliki jaminan atau asuransi kesehatan,” ujar Yasa yang duduk di balai bengong ruang tunggu pasien penyakit menular.