DENPASAR – Gubenur Bali Wayan Koster mengaku Pemprov Bali sudah mengeluarkan anggaran milliaran rupiah untuk biaya rapid test di Pelabuhan Gilimanuk.
Untuk itu ia memberikan kebijakan untuk siapapun yang masuk Bali harus melakukan rapid test mandiri terlebih dahulu dengan hasil nonreaktif.
Tak terkecuali kepada sopir logistik yang selama ini mendapat pengecualian. “Kalau waktu mudik, beri rapid test gratis bagi kendaraan pengangkut logistik. Kalau penumpang umum itu harus rapid test mandiri,” ujar Gubernur Koster, kemarin (19/6).
Namun sekarang, kata pria yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini, situasinya bukan mudik lagi. Untuk itu, wajib dibebankan kepada pengangkut logistik notabene milik pengusaha melakukan rapid test secara mandiri.
Yang menarik, Koster juga mengaku telah mengeluarkan sekitar Rp 2 miliar per hari untuk biaya rapid test gratis itu.
“Sekadar tahu saja, setiap harinya itu minimum 1.500 (orang) yang harus rapid test. Satu rapid test biayanya Rp 135 ribu. Kalau 1.000 (orang), Rp 1,3 miliar. Berarti kalau 1.500, Rp 2 miliar lebih tiap hari,” ujarnya.
Berdasar perhitungan yang dilakukan Radarbali.id, 1.500 orang x Rp 135.000 adalah Rp 202.500.000. Tak sampai miliaran menurut perhitungan Gubernur Koster.
Namun, Gubernur Koster masih mengaku setiap hari menghabiskan biaya miliaran untuk rapid test.
“Itu anggaran pemerintah Bali. Setiap hari Rp 2 milliar, satu bulan Rp 60 milliar, habis duit kita. Selama ini udah ratusan miliar habis. Bayangin sudah sekian bulan kita lakukan,” ujarnya lagi.
Koster sendiri juga menegaskan bahwa pengumuman wajib rapid test juga sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya, dimana bila ingin masuk Bali, harus rapid test.