25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:51 AM WIB

Tiga Kasus Orok di Denbar Selama 2022 Belum Terungkap

DENPASAR–  Penemuan orok berkelamin laki-laki di Tukad Badung, kawasan Jalan Gunung Kerinci, Pemecutan,  Senin lalu (19/9/menggegerkan warga. Namun sebetulnya ini adalah kasus yang kesekian kali.

Tercatat, dari awal tahun 2022, sudah tiga kali kasus penemuan orok. Tiga kasus itu juga belum terungkap para pelakunya hingga saat ini.

Kapolsek Denbar,  Kompol I Made Hendra Agustina, Selasa (20/9/2020) menjelaskan bahwa  pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk juga penyelidikan untuk peristiwa yang terbaru pada Jumat (16/9/2022) tersebut.

“Kami belum menemukan petunjuk,” katanya. Dikatakan, beberapa hal menjadi kendala dalam penyelidikan. Seperti minimnya saksi serta tidak adanya kamera CCTV yang terpasang di seputaran kawasan penemuan jasad orok nahas tersebut.

Hal itu membuat polisi sulit menemukan dari mana lokasi bayi tak berdosa itu dibuang. Kendati kesulitan, Agustina menjelaskan pihaknya terus berupaya melakukan penyelidikan. Termasuk untuk mencari siapa wanita yang baru melahirkan di wilayah sekitar bantaran sungai Tukad Badung.

“Kami tetap berusaha mengungkap. Kami sedang dalami,”  tandasnya. Sebelumnya diberitakan, sesosok jasad orok ditemukan mengapung di sungai Tukad Badung, jalan Gunung Kerinci, Denpasar. Orok itu berjenis kelamin laki-laki dan ditemukan pada Senin (19/9/2022) sekitar pukul 09.00 WITA.

Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi menjelaskan, orok itu ditemukan pertama kali oleh pemancing bernama Nyoman Soma Arta. Saat itu pria berusia 48 tahun itu memancing bersama rekannya bernama Tut Dana.

“Saat asyik memancing, saksi melihat seperti ada bangkai anak babi mengapung,” kata Sukadi, Senin (19/9/2022). Karena penasaran, saksi mendekat. Dia kaget, ternyata itu adalah orok tak bernyawa. Saksi dan rekannya lalu melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

Sembari menunggu polisi datang, saksi dan rekan-rekannya mengangkat orok malang itu ke daratan dari tengah sungai. Tak berselang lama, polisi tiba di lokasi dan melakukan penyelidikan.

Saat ditemukan orok itu sudah tumbuh rambut. Bahkan, ada juga ari-ari yang masih menempel. “Tapi pusarnya juga masih panjang,” tambah Sukadi. Diduga orok itu merupakan hasil hubungan gelap dan dibuang oleh orang yang tak bertanggungjawab.

Kini polisi sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa orang tua yang telah tega membuang anak tak berdosa itu ke sungai. “Masih diselidiki pelaku yang membuang,” tandas Sukadi. (mar/pit)

 

 

 

 

 






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

DENPASAR–  Penemuan orok berkelamin laki-laki di Tukad Badung, kawasan Jalan Gunung Kerinci, Pemecutan,  Senin lalu (19/9/menggegerkan warga. Namun sebetulnya ini adalah kasus yang kesekian kali.

Tercatat, dari awal tahun 2022, sudah tiga kali kasus penemuan orok. Tiga kasus itu juga belum terungkap para pelakunya hingga saat ini.

Kapolsek Denbar,  Kompol I Made Hendra Agustina, Selasa (20/9/2020) menjelaskan bahwa  pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk juga penyelidikan untuk peristiwa yang terbaru pada Jumat (16/9/2022) tersebut.

“Kami belum menemukan petunjuk,” katanya. Dikatakan, beberapa hal menjadi kendala dalam penyelidikan. Seperti minimnya saksi serta tidak adanya kamera CCTV yang terpasang di seputaran kawasan penemuan jasad orok nahas tersebut.

Hal itu membuat polisi sulit menemukan dari mana lokasi bayi tak berdosa itu dibuang. Kendati kesulitan, Agustina menjelaskan pihaknya terus berupaya melakukan penyelidikan. Termasuk untuk mencari siapa wanita yang baru melahirkan di wilayah sekitar bantaran sungai Tukad Badung.

“Kami tetap berusaha mengungkap. Kami sedang dalami,”  tandasnya. Sebelumnya diberitakan, sesosok jasad orok ditemukan mengapung di sungai Tukad Badung, jalan Gunung Kerinci, Denpasar. Orok itu berjenis kelamin laki-laki dan ditemukan pada Senin (19/9/2022) sekitar pukul 09.00 WITA.

Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi menjelaskan, orok itu ditemukan pertama kali oleh pemancing bernama Nyoman Soma Arta. Saat itu pria berusia 48 tahun itu memancing bersama rekannya bernama Tut Dana.

“Saat asyik memancing, saksi melihat seperti ada bangkai anak babi mengapung,” kata Sukadi, Senin (19/9/2022). Karena penasaran, saksi mendekat. Dia kaget, ternyata itu adalah orok tak bernyawa. Saksi dan rekannya lalu melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

Sembari menunggu polisi datang, saksi dan rekan-rekannya mengangkat orok malang itu ke daratan dari tengah sungai. Tak berselang lama, polisi tiba di lokasi dan melakukan penyelidikan.

Saat ditemukan orok itu sudah tumbuh rambut. Bahkan, ada juga ari-ari yang masih menempel. “Tapi pusarnya juga masih panjang,” tambah Sukadi. Diduga orok itu merupakan hasil hubungan gelap dan dibuang oleh orang yang tak bertanggungjawab.

Kini polisi sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa orang tua yang telah tega membuang anak tak berdosa itu ke sungai. “Masih diselidiki pelaku yang membuang,” tandas Sukadi. (mar/pit)

 

 

 

 

 






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/