29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:51 AM WIB

FIX! Ormas Islam se-Bali Sepakat Salat Ied di Rumah Masing-masing

DENPASAR – Ketua MUI Provinsi Bali H.M. Taufiq As’Adi S.Ag menyetujui imbauan pemerintah pusat untuk melaksanakan Salat Idul Fitri alias Salat Ied di rumah masing-masing.

Upaya ini juga dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid – 19 yang masih merebak di Bali.

Namun pelaksanaannya sebaiknya dilaksanakan serempak di seluruh Bali. “Seperti yang diketahui bahwa Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana

memberikan ijin melaksanakan Salat Idul Fitri berjamaah,” kata H.M Taufiq As’Adi saat bersilaturahmi dengan Kapolda Bali di Mapolda Bali, Rabu (20/5).

Dukungan juga mengalir dari Ketua LDII Bali H. Kafilari SE. Ia menyetujui imbauan pemerintah pusat untuk melaksanakan Salat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Diungkapkannya, dari hasil rapat dengan tokoh agama Muslim di Provinsi Bali beberapa waktu lalu, ada 4 poin kesepakatan seruan kepada umat Muslim di Bali.

Yakni, pertama untuk Salat Idul Fitri di rumah. Kedua, tidak ada pelaksanaan pawai takbir keliling, takbiran hanya dilakukan petugas masjid dan sangat terbatas.

Ketiga, tidak menjadwalkan petugas khotib dan imam dalam pelaksanaan Salat Ied. Terakhir, tidak melakukan silahturahmi dengan berkumpul banyak orang.

“Silahturahmi dapat dilakukan secara online,” tegas Kafilari.

Silaturahmi ormas Islam ke Polda Bali kemarin diterima Kapolda Irjen Petrus Reinhard Golose di Lounge Andalan Mapolda Bali.

Pertemuan itu dihadiri langsung Ketua MUI Provinsi Bali H. M. Taufiq As’Adi, S.Ag; Ketua DMI Provinsi Bali H. Bambang Santoso, S.Pd.I; Ketua PWNU Provinsi Bali KH Abdul Aziz;

Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Bali H. Aminulah; Ketua LDII Provinsi Bali H. Kafilari, S.E., Kabid Binmas Departemen Agama Provinsi Bali H. Nurkhamid, serta pejabat utama Polda Bali.

Dalam pertemuan tersebut, Irjen Petrus Golose menyerahkan sepenuhnya kepada para tokoh ormas Islam untuk membuat kesepakatan bersama

agar perayaan Hari Raya Idul Fitri di wilayah Provinsi Bali tidak ada perbedaan.

Mulai dari pelaksanaan Salat Ied hingga kegiatan bersilaturahmi. “Pelaksanaan Salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah masing-masing sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Demi masa depan anak cucu kita agar darurat kesehatan yang terjadi saat ini tidak menjadi darurat sosial ekonomi dan darurat keamanan,” tegas Irjen Pol Petrus Golose. 

Jenderal asal Manado Sulawesi Utara itu kembali menegaskan bahwa pandemi Covid-19 saat ini telah menjadi pandemi global. Sementara, di Bali sendiri setiap harinya kasus positif Covid-19 meningkat.

Bahkan, saat ini transmisi lokal cukup tinggi berada pada angka 38 persen. “Jadi, apabila Salat Idul Fitri tetap dilaksanakan, maka petugas akan melakukan sesuai dengan protokol kesehatan secara ketat,” tegasnya.

DENPASAR – Ketua MUI Provinsi Bali H.M. Taufiq As’Adi S.Ag menyetujui imbauan pemerintah pusat untuk melaksanakan Salat Idul Fitri alias Salat Ied di rumah masing-masing.

Upaya ini juga dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid – 19 yang masih merebak di Bali.

Namun pelaksanaannya sebaiknya dilaksanakan serempak di seluruh Bali. “Seperti yang diketahui bahwa Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana

memberikan ijin melaksanakan Salat Idul Fitri berjamaah,” kata H.M Taufiq As’Adi saat bersilaturahmi dengan Kapolda Bali di Mapolda Bali, Rabu (20/5).

Dukungan juga mengalir dari Ketua LDII Bali H. Kafilari SE. Ia menyetujui imbauan pemerintah pusat untuk melaksanakan Salat Idul Fitri di rumah masing-masing.

Diungkapkannya, dari hasil rapat dengan tokoh agama Muslim di Provinsi Bali beberapa waktu lalu, ada 4 poin kesepakatan seruan kepada umat Muslim di Bali.

Yakni, pertama untuk Salat Idul Fitri di rumah. Kedua, tidak ada pelaksanaan pawai takbir keliling, takbiran hanya dilakukan petugas masjid dan sangat terbatas.

Ketiga, tidak menjadwalkan petugas khotib dan imam dalam pelaksanaan Salat Ied. Terakhir, tidak melakukan silahturahmi dengan berkumpul banyak orang.

“Silahturahmi dapat dilakukan secara online,” tegas Kafilari.

Silaturahmi ormas Islam ke Polda Bali kemarin diterima Kapolda Irjen Petrus Reinhard Golose di Lounge Andalan Mapolda Bali.

Pertemuan itu dihadiri langsung Ketua MUI Provinsi Bali H. M. Taufiq As’Adi, S.Ag; Ketua DMI Provinsi Bali H. Bambang Santoso, S.Pd.I; Ketua PWNU Provinsi Bali KH Abdul Aziz;

Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Bali H. Aminulah; Ketua LDII Provinsi Bali H. Kafilari, S.E., Kabid Binmas Departemen Agama Provinsi Bali H. Nurkhamid, serta pejabat utama Polda Bali.

Dalam pertemuan tersebut, Irjen Petrus Golose menyerahkan sepenuhnya kepada para tokoh ormas Islam untuk membuat kesepakatan bersama

agar perayaan Hari Raya Idul Fitri di wilayah Provinsi Bali tidak ada perbedaan.

Mulai dari pelaksanaan Salat Ied hingga kegiatan bersilaturahmi. “Pelaksanaan Salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah masing-masing sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Demi masa depan anak cucu kita agar darurat kesehatan yang terjadi saat ini tidak menjadi darurat sosial ekonomi dan darurat keamanan,” tegas Irjen Pol Petrus Golose. 

Jenderal asal Manado Sulawesi Utara itu kembali menegaskan bahwa pandemi Covid-19 saat ini telah menjadi pandemi global. Sementara, di Bali sendiri setiap harinya kasus positif Covid-19 meningkat.

Bahkan, saat ini transmisi lokal cukup tinggi berada pada angka 38 persen. “Jadi, apabila Salat Idul Fitri tetap dilaksanakan, maka petugas akan melakukan sesuai dengan protokol kesehatan secara ketat,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/