26.1 C
Jakarta
11 Desember 2024, 7:28 AM WIB

Khawatir Pasien Tak Jujur, Rajin Konsumsi Vitamin Jaga Imun Tubuh

DENPASAR – Dewi Jayanti, seorang perawat di Puskesmas Jimbaran 1, Kabupaten Badung mengaku harus beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Setiap bekerja, dia menggunakan alat pelindung diri (APD) level 2, seperti penutup rambut, masker dan face shield untuk melindungi dirinya.

Itu juga digunakan untuk melayani pasien yang memiliki riwayat penyakit yang jelas. “APD yang kami pakai di Puskesmas level 2.

Kalau ada rujukan atau on call baru pakai APD level 3. Itu pun kalau pasien yang tak tahu kenapa sakitnya dan riwayatnya,” ujar Dewi Jayanti.

Sementara untuk perlindungan dirinya, Ia juga melakukan rapid test sebanyak 2 kali. Jika hasil rapid test reaktif baru lanjut ke test swab. Syukurnya hasil rapid test Dewi Jayanti non reaktif.

Untuk jam kerja, di Puskesmas tempatnya bekerja masih sesuai jam kerja dan mendapatkan waktu istrahat cukup.

Sebab, Puskesmas tempat dia bekerja tidak khusus menangani Covid 19. Meski begitu, ia tetap khawatir.

“Rasa takut pasti ada saja, setiap ada pasien yang datang periksa takutnya mereka tidak jujur dengan gejala sakit dan riwayat perjalanannya,” ujarnya.

Untuk menjaga kondisinya, Dewi mengonsumsi makanan sehat, minum air putih yang cukup, minum vitamin, istirahat cukup dan juga olahraga 15 -30 menit setiap harinya.

Gimana pendapat keluarga di rumah? “Sikap keluarga biasa saja, tapi ada yang khawatir juga karena resiko kerjaan,” jawabnya.

Dewi Jayanti juga tak menampik jika memang ada yang korbankan dalam kondisi pandemi seperti ini. Yakni soal menghibur diri.

“Ada, jalan-jalan dan refreshing. Kami sebagai tenaga medis juga khawatir kalau mau keluar rumah apalagi sekarang kasus bertambah semenjak new normal,” paparnya. 

DENPASAR – Dewi Jayanti, seorang perawat di Puskesmas Jimbaran 1, Kabupaten Badung mengaku harus beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Setiap bekerja, dia menggunakan alat pelindung diri (APD) level 2, seperti penutup rambut, masker dan face shield untuk melindungi dirinya.

Itu juga digunakan untuk melayani pasien yang memiliki riwayat penyakit yang jelas. “APD yang kami pakai di Puskesmas level 2.

Kalau ada rujukan atau on call baru pakai APD level 3. Itu pun kalau pasien yang tak tahu kenapa sakitnya dan riwayatnya,” ujar Dewi Jayanti.

Sementara untuk perlindungan dirinya, Ia juga melakukan rapid test sebanyak 2 kali. Jika hasil rapid test reaktif baru lanjut ke test swab. Syukurnya hasil rapid test Dewi Jayanti non reaktif.

Untuk jam kerja, di Puskesmas tempatnya bekerja masih sesuai jam kerja dan mendapatkan waktu istrahat cukup.

Sebab, Puskesmas tempat dia bekerja tidak khusus menangani Covid 19. Meski begitu, ia tetap khawatir.

“Rasa takut pasti ada saja, setiap ada pasien yang datang periksa takutnya mereka tidak jujur dengan gejala sakit dan riwayat perjalanannya,” ujarnya.

Untuk menjaga kondisinya, Dewi mengonsumsi makanan sehat, minum air putih yang cukup, minum vitamin, istirahat cukup dan juga olahraga 15 -30 menit setiap harinya.

Gimana pendapat keluarga di rumah? “Sikap keluarga biasa saja, tapi ada yang khawatir juga karena resiko kerjaan,” jawabnya.

Dewi Jayanti juga tak menampik jika memang ada yang korbankan dalam kondisi pandemi seperti ini. Yakni soal menghibur diri.

“Ada, jalan-jalan dan refreshing. Kami sebagai tenaga medis juga khawatir kalau mau keluar rumah apalagi sekarang kasus bertambah semenjak new normal,” paparnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/