27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:16 AM WIB

6 Korban Ledakan Kompor Nganben Dirujuk ke RS Sanglah, Alami Luka Bakar Serius

DENPASAR-Sebanyak enam dari sembilan orang warga yang mengalami luka bakar akibat meledaknya kompor ngaben di Kuburan Desa Adat Selat, desa Berlega, Blahbatu Gianyar telah dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Enam orang korban itu dirujuk karena mendapatkan luka bakar yang cukup serius.

 

Bahkan ada korban yang mengalami luka bakar mencapai 94 persen. “Dengan luka terberat 94 persen dan terendah 38 persen. Belum ada rencana tindakan,” kata Kasubag Humas RSUP Sanglah Denpasar, I Ketut Dewa Krisna pada Sabtu kemarin (20/8/2022).

 

Dijelaskannya bahwa saat ini tim medis masih fokus menstabilkan kondisi pasien. “Saat ini masih menstabilkan kondisi pasien untuk life support dengan resusitasi cairan untuk mengganti cairan dari luka bakar,” tambahnya.

 

Diberitakan sebelumnya, peristiwa kompor mayat meledak saat membakar tulang terjadi di acara ngaben massal di setra adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Jumat (19/8) pukul 18.00. Sembilan orang jadi korban dan mengalami luka bakar.

 

Informasi yang diperoleh, saat membakar petulangan paling selatan yang berisikan 12 sawo, kompor mayat sempat bocor. Tapi sempat ditambal menggunakan kain. Tiba-tiba kompor mayat itu meledak. Percikap api menyambar tubuh para kerabat yang hadir.

 

Para korban yang kesakitan dengan kondisi kulit melepuh satu persatu dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Hingga pukul 20.26 Wita kemarin, tercatat ada sembilan orang dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar.

 

Para korban terdiri dari tiga tukang kompor, seorang anak, lainnya para kerabat. Salah satu korban, Gusti Yuliantara, 48, mengaku kejadiannya begitu cepat. “Tiba-tiba ada ledakan. Kompor meledak dan lompat ke atas, semua kena bakar,” ujarnya dalam keadaan sakit.

 

Meski berusaha menghindari api, namun tangan kanannya ikut kena jilat si jago merah. “Saya sudah merayap, tapi tangan kanan kena (luka bakar, Red),” jelasnya.

 

Sementara itu, Camat Blahbatuh, Wayan Gede Eka Putra mengatalan masih fokus menangani para korban.






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

DENPASAR-Sebanyak enam dari sembilan orang warga yang mengalami luka bakar akibat meledaknya kompor ngaben di Kuburan Desa Adat Selat, desa Berlega, Blahbatu Gianyar telah dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Enam orang korban itu dirujuk karena mendapatkan luka bakar yang cukup serius.

 

Bahkan ada korban yang mengalami luka bakar mencapai 94 persen. “Dengan luka terberat 94 persen dan terendah 38 persen. Belum ada rencana tindakan,” kata Kasubag Humas RSUP Sanglah Denpasar, I Ketut Dewa Krisna pada Sabtu kemarin (20/8/2022).

 

Dijelaskannya bahwa saat ini tim medis masih fokus menstabilkan kondisi pasien. “Saat ini masih menstabilkan kondisi pasien untuk life support dengan resusitasi cairan untuk mengganti cairan dari luka bakar,” tambahnya.

 

Diberitakan sebelumnya, peristiwa kompor mayat meledak saat membakar tulang terjadi di acara ngaben massal di setra adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Jumat (19/8) pukul 18.00. Sembilan orang jadi korban dan mengalami luka bakar.

 

Informasi yang diperoleh, saat membakar petulangan paling selatan yang berisikan 12 sawo, kompor mayat sempat bocor. Tapi sempat ditambal menggunakan kain. Tiba-tiba kompor mayat itu meledak. Percikap api menyambar tubuh para kerabat yang hadir.

 

Para korban yang kesakitan dengan kondisi kulit melepuh satu persatu dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Hingga pukul 20.26 Wita kemarin, tercatat ada sembilan orang dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar.

 

Para korban terdiri dari tiga tukang kompor, seorang anak, lainnya para kerabat. Salah satu korban, Gusti Yuliantara, 48, mengaku kejadiannya begitu cepat. “Tiba-tiba ada ledakan. Kompor meledak dan lompat ke atas, semua kena bakar,” ujarnya dalam keadaan sakit.

 

Meski berusaha menghindari api, namun tangan kanannya ikut kena jilat si jago merah. “Saya sudah merayap, tapi tangan kanan kena (luka bakar, Red),” jelasnya.

 

Sementara itu, Camat Blahbatuh, Wayan Gede Eka Putra mengatalan masih fokus menangani para korban.






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/