30.4 C
Jakarta
12 Desember 2024, 18:34 PM WIB

JEC Siapkan Layanan Kesehatan Mata Berstandar Internasional

 

DENPASAR, radarbali id- Persentase kebutaan karena katarak di Bali mencapai 78,0% – lebih tinggi dari rata-rata nasional 26,8%. Pasien katarak di Bali tidak tahu bahwa gangguan mata ini bisa disembuhkan. Merespons hal ini, Eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics resmi membuka operasional klinik terbarunya, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar.

 

Hadirnya JEC–Bali @ Denpasar semakin mendekatkan masyarakat Bali ke sentra kesehatan mata terdepan yang diperkuat 15 dokter spesialis mata, serta layanan dan fasilitas modern berteknologi mutakhir. Sentra kesehatan mata terbaru ini menargetkan 10.000 kunjungan pasien sepanjang 2022. 

 

Terdiri atas gedung dua lantai berluas 320 meter persegi, JEC-Bali @ Denpasar memudahkan berbagai kalangan untuk mengakses layanan kesehatan mata berstandar internasional tanpa perlu keluar pulau, apalagi ke luar negeri. Tak hanya bagi masyarakat Bali, tetapi juga para pengunjung/wisatawan baik domestik maupun mancanegara, serta mereka yang tinggal di kawasan Indonesia Timur bagian selatan. Lebih-lebih di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti sekarang – yang memberi limitasi mobilitas guna mengurangi potensi penyebaran virus korona varian Omicron.  

 

Seremoni pembukaan (grand opening) yang berlangsung hari ini (22/2) turut dihadiri oleh I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. selaku Walikota Denpasar; Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM selaku Bupati Tabanan, dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K) selaku Presiden Direktur JEC Eye Hospitals & Clinics; dr. Cokorda Istri Dewiyani P., Sp.M(K) selaku Direktur PT JEC Bali Vision dan Dr. Luh Putu Intan Kartika Chandra Dewi, M.Biomed, SpM selaku Kepala Klinik Utama Mata JEC-BALI @ Denpasar. Seremoni dilaksanakan dengan implementasi protokol kesehatan COVID-19 yang ketat. 

 

Kondisi kesehatan mata di Bali masih menjadi fokus perhatian. Laporan InfoDATIN, Kementerian Kesehatan: “Situasi Gangguan Penglihatan” (2018) memperlihatkan bahwa persentase kebutaan karena katarak di Bali mencapai 78,0%. Lebih tinggi dari rata-rata nasional: 77,7%. Bahkan, 26,8% pasien katarak di Bali tidak sadar bahwa mereka menderita gangguan penglihatan ini. Mereka juga tidak tahu bahwa katarak bisa disembuhkan. Juga, berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB 2014-2016) – termuat dalam laporan yang sama, menyebut prevalensi  kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali mencapai 2,0% (sedikit di bawah rata-rata nasional 3,0%).  

 

“Kembali meningkatnya kasus korona aktif di Tanah Air, termasuk Bali, tentu menjadi keprihatinan dan kewaspadaan kita bersama. Bersamaan itu, situasi kesehatan mata di Bali harus terus berkembang menuju arah yang lebih baik. Karenanya, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar siap mendukung peningkatan kualitas kesehatan mata masyarakat Bali dan sekitarnya dengan layanan yang profesional dan modern, serta tegas mengedepankan penerapan protokol kesehatan COVID-19,” jelas Dr. Luh Putu Intan Kartika Chandra Dewi, M.Biomed, SpM selaku Kepala Klinik Utama Mata JEC-BALI @ Denpasar.

 

Masa pandemi COVID-19 yang belum usai dan meningkatnya kasus harian akibat varian baru Omicron, keselamatan dan kenyamanan pasien kian menjadi concern prioritas JEC. Di seluruh cabangnya, termasuk Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar, JEC ketat menjalankan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah, seperti skrining melalui aplikasi PeduliLindungi, pemeriksaan suhu kepada seluruh individu yang datang (jajaran dokter, tim medis, karyawan, serta pasien dan keluarga pengantarnya), peningkatan frekuensi pembersihan fasilitas gedung secara lebih intensif, juga penyediaan cairan hand sanitizer dan masker. Di ruang periksa, JEC juga menambahkan shield pembatas antara dokter dengan pasien guna menambah proteksi.  

 

Dari segi layanan, sebagai bagian dari jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar menawarkan penanganan gangguan penglihatan secara komprehensif, mulai dari 1) Katarak dan Bedah Refraktif, 2) Vitreoretina, 3) Glaukoma, 4) Mata Anak,   5) Okuloplasti dan Rekonstruksi, 6) Lensa kontak hingga 7) Low Vision. Cabang klinik utama mata kesembilan dari JEC Eye Hospitals and Clinics ini juga telah menerapkan e-medical record (e-MR) berupa sistem informasi terintegrasi nan aman, yang memberikan kemudahan akses terhadap rekam medis pasien secara online. Ini memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dan meneruskan perawatan secara berkelanjutan di JEC cabang manapun. 

 

“Bukan hanya kekuatan sumber daya manusia yang mumpuni, JEC-Bali @ Denpasar juga menghadirkan teknologi kesehatan mata yang komprehensif dan mutakhir, serta didukung jejaring kuat JEC Eye Hospitals & Clinics di dalam negeri maupun global. Harapan kami, JEC-Bali @ Denpasar turut berperan menguatkan posisi Bali sebagai tujuan wisata dunia yang tidak cuma memiliki keindahan alam dan budaya saja. Namun, juga sebagai destinasi yang semakin nyaman karena didukung sarana kesehatan mata berkualitas dan tepercaya,” jelas dr. Cokorda Istri Dewiyani P., Sp.M(K) selaku Direktur PT JEC Bali Vision.

 

Klinik Mata Utama JEC-Bali @ Denpasar dioperasikan sesuai standardisasi kualitas layanan kesehatan mata yang mengacu pada ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital (WAEH). Di kedua asosiasi rumah sakit mata terkemuka tersebut, JEC turut berperan menjadi founder dan member. Berlokasi di Jl. Teuku Umar Barat No. 170, Padangsambian, Denpasar Barat, JEC-Bali @ Denpasar menyediakan rangkaian fasilitas andal, meliputi: 1) Optical Coherence Tomography (OCT), 2) Digital Foto Fundus, 3) Perimetry Humprey, 4) USG Mata, 5) Biometry dengan IOL Master, 6) Specular Microscope, 7) Nd YAG Laser (Laser Capsulotomy), 8) Tonometri non-kontak, 9) Autorefractometer, 10) Retinometri, 11) Contact Lens, 12) Argon Laser (Laser Retina), dan 13) Peripheral Iridotomy Laser (Laser Glaukoma). 

 

JEC-Bali @ Denpasar juga dilengkapi solusi andal berbasis teknologi, berupa layanan tele-oftalmologi JEC @ Cloud yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi secara online; tanpa perlu datang dan bertatap muka langsung dengan dokter ahli mata.

 

Menanggapi beroperasinya Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar, Dr. Johan A Hutauruk, SpM(K), Presiden Direktur JEC Korporat menjelaskan, “Kehadiran JEC-Bali @ Denpasar di tengah pandemi COVID-19 mengukuhkan komitmen JEC Eye Hospitals and Clinics untuk mendekatkan masyarakat terhadap layanan kesehatan mata yang berkualitas. Terlebih saat ini ketika PPKM level 3 kembali diterapkan oleh pemerintah. Bagi masyarakat Bali, termasuk para pengunjung/wisatawan, mereka tak perlu khawatir harus keluar pulau. Sedangkan bagi yang tinggal di kawasan Indonesia Timur bagian selatan, mereka tak perlu terlalu jauh dan terlalu lama meninggalkan daerah asal, apalagi harus ke luar negeri.”

 

Di samping Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar, JEC Eye Hospitals and Clinic telah memiliki total tiga belas cabang di berbagai daerah Indonesia, seperti RS Mata JEC-Candi @ Semarang dan Klinik Utama Mata JEC-Candi @ Semarang, JEC-Anwari @ Purwokerto, JEC-Java @ Surabaya, serta JEC-Orbita @ Makassar. Sementara, di area Jabodetabek, JEC hadir melalui Rumah Sakit Mata JEC @ Menteng, Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya, Rumah Sakit Mata JEC-Primasana @ Tanjung Priok, juga Klinik Utama Mata JEC @ Cibubur, JEC @ Tambora, JEC @ Cinere, JEC @ Bekasi. 

 

Rangkaian grand opening Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar telah dimulai dengan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan mata, pemberian kacamata dan tindakan operasi katarak secara gratis. Secara keseluruhan, bakti sosial yang berlangsung pada 13-16 Februari 2022 ini melibatkan lebih dari 200 penerima dari kalangan yang membutuhkan. Selain itu, untuk mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan mata, JEC-Bali @ Denpasar juga akan menggelar webinar bagi para tenaga kesehatan, termasuk dokter umum maupun dokter spesialis mata, serta kalangan umum. (rba)

 

DENPASAR, radarbali id- Persentase kebutaan karena katarak di Bali mencapai 78,0% – lebih tinggi dari rata-rata nasional 26,8%. Pasien katarak di Bali tidak tahu bahwa gangguan mata ini bisa disembuhkan. Merespons hal ini, Eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics resmi membuka operasional klinik terbarunya, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar.

 

Hadirnya JEC–Bali @ Denpasar semakin mendekatkan masyarakat Bali ke sentra kesehatan mata terdepan yang diperkuat 15 dokter spesialis mata, serta layanan dan fasilitas modern berteknologi mutakhir. Sentra kesehatan mata terbaru ini menargetkan 10.000 kunjungan pasien sepanjang 2022. 

 

Terdiri atas gedung dua lantai berluas 320 meter persegi, JEC-Bali @ Denpasar memudahkan berbagai kalangan untuk mengakses layanan kesehatan mata berstandar internasional tanpa perlu keluar pulau, apalagi ke luar negeri. Tak hanya bagi masyarakat Bali, tetapi juga para pengunjung/wisatawan baik domestik maupun mancanegara, serta mereka yang tinggal di kawasan Indonesia Timur bagian selatan. Lebih-lebih di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti sekarang – yang memberi limitasi mobilitas guna mengurangi potensi penyebaran virus korona varian Omicron.  

 

Seremoni pembukaan (grand opening) yang berlangsung hari ini (22/2) turut dihadiri oleh I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. selaku Walikota Denpasar; Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM selaku Bupati Tabanan, dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K) selaku Presiden Direktur JEC Eye Hospitals & Clinics; dr. Cokorda Istri Dewiyani P., Sp.M(K) selaku Direktur PT JEC Bali Vision dan Dr. Luh Putu Intan Kartika Chandra Dewi, M.Biomed, SpM selaku Kepala Klinik Utama Mata JEC-BALI @ Denpasar. Seremoni dilaksanakan dengan implementasi protokol kesehatan COVID-19 yang ketat. 

 

Kondisi kesehatan mata di Bali masih menjadi fokus perhatian. Laporan InfoDATIN, Kementerian Kesehatan: “Situasi Gangguan Penglihatan” (2018) memperlihatkan bahwa persentase kebutaan karena katarak di Bali mencapai 78,0%. Lebih tinggi dari rata-rata nasional: 77,7%. Bahkan, 26,8% pasien katarak di Bali tidak sadar bahwa mereka menderita gangguan penglihatan ini. Mereka juga tidak tahu bahwa katarak bisa disembuhkan. Juga, berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB 2014-2016) – termuat dalam laporan yang sama, menyebut prevalensi  kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali mencapai 2,0% (sedikit di bawah rata-rata nasional 3,0%).  

 

“Kembali meningkatnya kasus korona aktif di Tanah Air, termasuk Bali, tentu menjadi keprihatinan dan kewaspadaan kita bersama. Bersamaan itu, situasi kesehatan mata di Bali harus terus berkembang menuju arah yang lebih baik. Karenanya, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar siap mendukung peningkatan kualitas kesehatan mata masyarakat Bali dan sekitarnya dengan layanan yang profesional dan modern, serta tegas mengedepankan penerapan protokol kesehatan COVID-19,” jelas Dr. Luh Putu Intan Kartika Chandra Dewi, M.Biomed, SpM selaku Kepala Klinik Utama Mata JEC-BALI @ Denpasar.

 

Masa pandemi COVID-19 yang belum usai dan meningkatnya kasus harian akibat varian baru Omicron, keselamatan dan kenyamanan pasien kian menjadi concern prioritas JEC. Di seluruh cabangnya, termasuk Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar, JEC ketat menjalankan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah, seperti skrining melalui aplikasi PeduliLindungi, pemeriksaan suhu kepada seluruh individu yang datang (jajaran dokter, tim medis, karyawan, serta pasien dan keluarga pengantarnya), peningkatan frekuensi pembersihan fasilitas gedung secara lebih intensif, juga penyediaan cairan hand sanitizer dan masker. Di ruang periksa, JEC juga menambahkan shield pembatas antara dokter dengan pasien guna menambah proteksi.  

 

Dari segi layanan, sebagai bagian dari jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar menawarkan penanganan gangguan penglihatan secara komprehensif, mulai dari 1) Katarak dan Bedah Refraktif, 2) Vitreoretina, 3) Glaukoma, 4) Mata Anak,   5) Okuloplasti dan Rekonstruksi, 6) Lensa kontak hingga 7) Low Vision. Cabang klinik utama mata kesembilan dari JEC Eye Hospitals and Clinics ini juga telah menerapkan e-medical record (e-MR) berupa sistem informasi terintegrasi nan aman, yang memberikan kemudahan akses terhadap rekam medis pasien secara online. Ini memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dan meneruskan perawatan secara berkelanjutan di JEC cabang manapun. 

 

“Bukan hanya kekuatan sumber daya manusia yang mumpuni, JEC-Bali @ Denpasar juga menghadirkan teknologi kesehatan mata yang komprehensif dan mutakhir, serta didukung jejaring kuat JEC Eye Hospitals & Clinics di dalam negeri maupun global. Harapan kami, JEC-Bali @ Denpasar turut berperan menguatkan posisi Bali sebagai tujuan wisata dunia yang tidak cuma memiliki keindahan alam dan budaya saja. Namun, juga sebagai destinasi yang semakin nyaman karena didukung sarana kesehatan mata berkualitas dan tepercaya,” jelas dr. Cokorda Istri Dewiyani P., Sp.M(K) selaku Direktur PT JEC Bali Vision.

 

Klinik Mata Utama JEC-Bali @ Denpasar dioperasikan sesuai standardisasi kualitas layanan kesehatan mata yang mengacu pada ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital (WAEH). Di kedua asosiasi rumah sakit mata terkemuka tersebut, JEC turut berperan menjadi founder dan member. Berlokasi di Jl. Teuku Umar Barat No. 170, Padangsambian, Denpasar Barat, JEC-Bali @ Denpasar menyediakan rangkaian fasilitas andal, meliputi: 1) Optical Coherence Tomography (OCT), 2) Digital Foto Fundus, 3) Perimetry Humprey, 4) USG Mata, 5) Biometry dengan IOL Master, 6) Specular Microscope, 7) Nd YAG Laser (Laser Capsulotomy), 8) Tonometri non-kontak, 9) Autorefractometer, 10) Retinometri, 11) Contact Lens, 12) Argon Laser (Laser Retina), dan 13) Peripheral Iridotomy Laser (Laser Glaukoma). 

 

JEC-Bali @ Denpasar juga dilengkapi solusi andal berbasis teknologi, berupa layanan tele-oftalmologi JEC @ Cloud yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi secara online; tanpa perlu datang dan bertatap muka langsung dengan dokter ahli mata.

 

Menanggapi beroperasinya Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar, Dr. Johan A Hutauruk, SpM(K), Presiden Direktur JEC Korporat menjelaskan, “Kehadiran JEC-Bali @ Denpasar di tengah pandemi COVID-19 mengukuhkan komitmen JEC Eye Hospitals and Clinics untuk mendekatkan masyarakat terhadap layanan kesehatan mata yang berkualitas. Terlebih saat ini ketika PPKM level 3 kembali diterapkan oleh pemerintah. Bagi masyarakat Bali, termasuk para pengunjung/wisatawan, mereka tak perlu khawatir harus keluar pulau. Sedangkan bagi yang tinggal di kawasan Indonesia Timur bagian selatan, mereka tak perlu terlalu jauh dan terlalu lama meninggalkan daerah asal, apalagi harus ke luar negeri.”

 

Di samping Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar, JEC Eye Hospitals and Clinic telah memiliki total tiga belas cabang di berbagai daerah Indonesia, seperti RS Mata JEC-Candi @ Semarang dan Klinik Utama Mata JEC-Candi @ Semarang, JEC-Anwari @ Purwokerto, JEC-Java @ Surabaya, serta JEC-Orbita @ Makassar. Sementara, di area Jabodetabek, JEC hadir melalui Rumah Sakit Mata JEC @ Menteng, Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya, Rumah Sakit Mata JEC-Primasana @ Tanjung Priok, juga Klinik Utama Mata JEC @ Cibubur, JEC @ Tambora, JEC @ Cinere, JEC @ Bekasi. 

 

Rangkaian grand opening Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar telah dimulai dengan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan mata, pemberian kacamata dan tindakan operasi katarak secara gratis. Secara keseluruhan, bakti sosial yang berlangsung pada 13-16 Februari 2022 ini melibatkan lebih dari 200 penerima dari kalangan yang membutuhkan. Selain itu, untuk mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan mata, JEC-Bali @ Denpasar juga akan menggelar webinar bagi para tenaga kesehatan, termasuk dokter umum maupun dokter spesialis mata, serta kalangan umum. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/