29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:20 AM WIB

Meninggal di AS Terpapar Covid-19, Ini Kata Terakhir Almarhum ke Istri

MANGUPURA – Pandemi corona virus disease (Covid-19) sungguh sangat mengancam keselamatan masyarakat dunia.

Dilaporkan, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Badung I Putu Sugiartha, 42, meninggal dunia terpapar Covid-19 di Amerika Serikat (AS).

Almarhum yang beralamat di Banjar Puseh Pengalasan, Desa Adat Sading, Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi ini bekerja sebagai ABK di Kapal Pesiar Oasis of The Sea.

Menurut informasi, almarhum dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Fort Lauderdale Amerika Serikat, Minggu (19/5)  lalu pukul  08.00 waktu setempat, atau Senin (20/4/2020)  pukul 21.00.

“Tadi malam tumben saya mendapatkan VC (video call) dari dokter yang merawat, setelah saya buka saya ditunjukan

suami saya sudah meninggal. Sudah, saya tidak kuat,” ungkap  Ni Gusti Nyoman Pramesti, istri almarhum di rumah duka, kemarin.

Almarhum yang sudah bekerja selama 15 tahun sebagai anak buah kapal (ABK), terakhir berangkat pada 29 November 2020.

Ibu dua anak ini menceritakan, suaminya sakit sejak tanggal 22 Maret 2020. Selanjutnya,  tanggal 31 Maret 2020 suaminya menghubungi lagi bahwa dirinya sudah masuk rumah sakit dan itu terakhir ia berkomunikasi.  

“Waktu itu suami saya telepon, mengaku sakit setelah selesai main voli sama teman-temanya,” ungkapnya.

Akhirnya tanggal 4 April pihak dokter menghubungi, bahwa kondisi suaminya kritis. Saat itu pihak dokter menghubungi meminta persetujuan memasang alat di paru-paru, karena kondisinya sudah kritis.

“Ya, kami keluarga menyetujui,” beber Pramesti. Pada waktu itu dokter tidak berani menyebutkan sakit yang diderita suaminya.

Hal ini atas permintaan sang suami. “Dokter tidak berani mengatakan, katanya permintaan suami saya. Tapi dari salah satu

perawat yang kebetulan berkewarganegaraan Indonesia, dinyatakan suami saya kena penyakit itu (Covid-19),” bebernya.

Sabtu tanggal 18 April kondisi suaminya kembali dikabarkan kritis dan harus cuci darah. “Sampai akhirnya tadi malam (Senin lalu)  saya dapat informasi suami saya sudah meninggal dunia,” katanya.

Saat memberi keterangan, istri almarhum didampingi Bendesa Adat Sading I Ketut Sudiarsa didampingi Kepala Lingkungan Puseh Pengalasan Sading I Made Puja. 

Selaku Desa Adat, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. “Bagaimana prosedur pemerintah, termasuk protokol kesehatannya kita serahkan sepenuhnya,”ucapnya. 

MANGUPURA – Pandemi corona virus disease (Covid-19) sungguh sangat mengancam keselamatan masyarakat dunia.

Dilaporkan, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Badung I Putu Sugiartha, 42, meninggal dunia terpapar Covid-19 di Amerika Serikat (AS).

Almarhum yang beralamat di Banjar Puseh Pengalasan, Desa Adat Sading, Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi ini bekerja sebagai ABK di Kapal Pesiar Oasis of The Sea.

Menurut informasi, almarhum dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Fort Lauderdale Amerika Serikat, Minggu (19/5)  lalu pukul  08.00 waktu setempat, atau Senin (20/4/2020)  pukul 21.00.

“Tadi malam tumben saya mendapatkan VC (video call) dari dokter yang merawat, setelah saya buka saya ditunjukan

suami saya sudah meninggal. Sudah, saya tidak kuat,” ungkap  Ni Gusti Nyoman Pramesti, istri almarhum di rumah duka, kemarin.

Almarhum yang sudah bekerja selama 15 tahun sebagai anak buah kapal (ABK), terakhir berangkat pada 29 November 2020.

Ibu dua anak ini menceritakan, suaminya sakit sejak tanggal 22 Maret 2020. Selanjutnya,  tanggal 31 Maret 2020 suaminya menghubungi lagi bahwa dirinya sudah masuk rumah sakit dan itu terakhir ia berkomunikasi.  

“Waktu itu suami saya telepon, mengaku sakit setelah selesai main voli sama teman-temanya,” ungkapnya.

Akhirnya tanggal 4 April pihak dokter menghubungi, bahwa kondisi suaminya kritis. Saat itu pihak dokter menghubungi meminta persetujuan memasang alat di paru-paru, karena kondisinya sudah kritis.

“Ya, kami keluarga menyetujui,” beber Pramesti. Pada waktu itu dokter tidak berani menyebutkan sakit yang diderita suaminya.

Hal ini atas permintaan sang suami. “Dokter tidak berani mengatakan, katanya permintaan suami saya. Tapi dari salah satu

perawat yang kebetulan berkewarganegaraan Indonesia, dinyatakan suami saya kena penyakit itu (Covid-19),” bebernya.

Sabtu tanggal 18 April kondisi suaminya kembali dikabarkan kritis dan harus cuci darah. “Sampai akhirnya tadi malam (Senin lalu)  saya dapat informasi suami saya sudah meninggal dunia,” katanya.

Saat memberi keterangan, istri almarhum didampingi Bendesa Adat Sading I Ketut Sudiarsa didampingi Kepala Lingkungan Puseh Pengalasan Sading I Made Puja. 

Selaku Desa Adat, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. “Bagaimana prosedur pemerintah, termasuk protokol kesehatannya kita serahkan sepenuhnya,”ucapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/