DENPASAR – Maskapai Batik Air akhirnya angkat bicara terkait insiden yang menimpa Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 6506 rute Jakarta- Bali yang menabrak Garbarata Bandara Ngurah Rai.
Corporate Communications Strategic Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pesawat yang mengalami insiden adalah pesawat jenis Airbus 320-200 dengan nomor registrasi PK-LUV.
Batik Air mengoperasikan pesawat tersebut untuk melayani penerbangan ID-6506 dari Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Denpasar – Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS).
Danang mengklaim, manajemen Batik Air telah mempersiapkan secara baik penerbangan ID-6508 dari kebutuhan pesawat udara, awak pesawat, teknisi dan petugas layanan darat (ground handling).
Sebelum keberangkatan pesawat (pre flight check) telah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh. Pesawat dinyatakan laik terbang dan beroperasi (airworthiness for flight).
“Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku dengan
tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan,” beber Danang.
“Pesawat mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan mulus dan bersiap menuju landas parkir (apron) yang telah ditentukan
dan rencana menggunakan fasilitas jembatan penghubung gedung terminal ke pesawat udara (garbarata/ aviobridge),” jelasnya lagi.
Begitu juga proses parkir dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP), komunikasi dan koordinasi antara awak pesawat dengan petugas darat yang memberikan komando kepada pilot untuk memarkirkan pesawat (marshaller).
“Saat koordinasi masih berlangsung, tiba-tiba bagian atas permukaan mesin pesawat nomor satu (sebelah kiri) menyentuh bagian ujung garbarata,” bebernya.
Atas kejadian tersebut, proses penurunan (disembark) seluruh tamu, kru pesawat dan barang bawaan menggunakan tangga manual. Penanganan berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur.
“Mengenai penyebab, saat ini Batik Air bersama dengan pihak terkait sedang melakukan proses investigasi.
Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional penerbangan Batik Air lainnya tetap berjalan normal (tidak terganggu),” pungkasnya.