Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
26.3 C
Jakarta
27 Juli 2024, 6:35 AM WIB

Jelang G20, PLN Peduli Beri Bantuan Pengelolaan Sampah Rp 150 Juta di Bali

DENPASAR, radarbali.id- Jelang Presidensi G-20, pemerintah semakin gencar untuk penanganan pengelolaan lingkungan. Berangkat dari kepedulian terhadap permasalahan tersebut, PLN menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) ke masyarakat setempat melalui Komunitas Peduli Sungai (KPS). Bantuan ini akan digunakan untuk pengelolaan sampah di sekitar Tukad Mati yang berdekatan dengan Infrastruktur PLN SUTT 150 kV TX Pesanggaran, Pemecutan Kelod-Bandara Ngurah Rai.

Lewat program PLN Peduli serta berbekal semangat kepedulian lingkungan, PLN mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah guna menyukseskan giat Presidensi G-20. Tukad Mati ini memiliki daerah aliran sungai (DAS) keseluruhan sampai muara seluas 39,43 km2, dengan panjang sungai utama 22,49 km.

Secara administratif, DAS Tukad Mati sebagian besar masuk wilayah Kabupaten Badung dan sebagian kecil di wilayah Kota Denpasar. Masalah sampah di sungai ini jadi fokus PLN. Dengan DAS yang cukup panjang, dibutuhkan sinergi dari banyak pihak. PLN turut mengambil bagian terkait pembersihan sungai melalui pemberian bantuan TJSL senilai Rp 150 juta.

TJSL ini difungsikan menjadi sarana dan prasarana pembersihan sampah serta sarana edukasi ke masyarakat sekitar. PLN juga mendukung mesin pengelolaan sampah, motor listrik, dan perahu untuk pengangkut sampah, tempat sampah, jaring sampah, mesin pengolahan sampah, dan sejenisnya. Diharapkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis dapat memberi nilai tambah sehingga membantu penghasilan komunitas dan masyarakat di sekitar Tukad Mati.

General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah mengatakan program TJSL ini kerap dilaksanakan PLN untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta lingkungan. Terangnya bantuan pemeliharaan lingkungan menjadi salah satu program prioritas. Program PLN Peduli diharapkan berdampak positif bagi penyelesaian masalah lingkungan, terutama di lingkungan sekitar infrastruktur PLN.

Muhammad Ramadhansyah memaparkan PLN turut menyasar tujuan pembangunan berkelanjutan, sehingga diharapkan dengan bantuan yang disalurkan lingkungan dapat meningkat kebersihanya, kualitas air sungai lebih baik, dan bermanfaat secara ekologis serta masyarakat dapat lebih meningkat secara ekonomi finansial dan kesejahteraannya.

“PLN tidak hanya berupaya untuk memberikan peningkatan keandalan kelistrikan melalui pekerjaan rekonfigurasi SUTT 150 kV TX Pesanggaran/Pemecutan Kelod-Bandara, namun juga sangat peduli untuk mengangkat taraf hidup masyarakat, yang kali ini diwujudkan dengan bantuan pengelolaan sampah di sekitar sungai Tukad Mati. Kami harapkan bantuan ini akan optimal sehingga tidak hanya membantu mengatasi permasalahan sampah Bali, namun juga agar mengurangi resiko banjir akibat pencemaran sampah di sungai terutama menjelang giat Presidensi G-20”, ucapnya.

Di lain pihak, Lurah Kuta, I Wayan Karang Subawa dan Ketua Komunitas Peduli Sungai Wilayah Tukad Mati, I Nyoman Sukra sangat mengapresiasi bantuan PLN. Kedua belah pihak kompak menyebut program PLN Peduli melalui bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sangat berguna bagi penyelamatan lingkungan, khususnya di wilayah Tukad Mati. (rba/ken)

DENPASAR, radarbali.id- Jelang Presidensi G-20, pemerintah semakin gencar untuk penanganan pengelolaan lingkungan. Berangkat dari kepedulian terhadap permasalahan tersebut, PLN menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) ke masyarakat setempat melalui Komunitas Peduli Sungai (KPS). Bantuan ini akan digunakan untuk pengelolaan sampah di sekitar Tukad Mati yang berdekatan dengan Infrastruktur PLN SUTT 150 kV TX Pesanggaran, Pemecutan Kelod-Bandara Ngurah Rai.

Lewat program PLN Peduli serta berbekal semangat kepedulian lingkungan, PLN mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah guna menyukseskan giat Presidensi G-20. Tukad Mati ini memiliki daerah aliran sungai (DAS) keseluruhan sampai muara seluas 39,43 km2, dengan panjang sungai utama 22,49 km.

Secara administratif, DAS Tukad Mati sebagian besar masuk wilayah Kabupaten Badung dan sebagian kecil di wilayah Kota Denpasar. Masalah sampah di sungai ini jadi fokus PLN. Dengan DAS yang cukup panjang, dibutuhkan sinergi dari banyak pihak. PLN turut mengambil bagian terkait pembersihan sungai melalui pemberian bantuan TJSL senilai Rp 150 juta.

TJSL ini difungsikan menjadi sarana dan prasarana pembersihan sampah serta sarana edukasi ke masyarakat sekitar. PLN juga mendukung mesin pengelolaan sampah, motor listrik, dan perahu untuk pengangkut sampah, tempat sampah, jaring sampah, mesin pengolahan sampah, dan sejenisnya. Diharapkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis dapat memberi nilai tambah sehingga membantu penghasilan komunitas dan masyarakat di sekitar Tukad Mati.

General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah mengatakan program TJSL ini kerap dilaksanakan PLN untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta lingkungan. Terangnya bantuan pemeliharaan lingkungan menjadi salah satu program prioritas. Program PLN Peduli diharapkan berdampak positif bagi penyelesaian masalah lingkungan, terutama di lingkungan sekitar infrastruktur PLN.

Muhammad Ramadhansyah memaparkan PLN turut menyasar tujuan pembangunan berkelanjutan, sehingga diharapkan dengan bantuan yang disalurkan lingkungan dapat meningkat kebersihanya, kualitas air sungai lebih baik, dan bermanfaat secara ekologis serta masyarakat dapat lebih meningkat secara ekonomi finansial dan kesejahteraannya.

“PLN tidak hanya berupaya untuk memberikan peningkatan keandalan kelistrikan melalui pekerjaan rekonfigurasi SUTT 150 kV TX Pesanggaran/Pemecutan Kelod-Bandara, namun juga sangat peduli untuk mengangkat taraf hidup masyarakat, yang kali ini diwujudkan dengan bantuan pengelolaan sampah di sekitar sungai Tukad Mati. Kami harapkan bantuan ini akan optimal sehingga tidak hanya membantu mengatasi permasalahan sampah Bali, namun juga agar mengurangi resiko banjir akibat pencemaran sampah di sungai terutama menjelang giat Presidensi G-20”, ucapnya.

Di lain pihak, Lurah Kuta, I Wayan Karang Subawa dan Ketua Komunitas Peduli Sungai Wilayah Tukad Mati, I Nyoman Sukra sangat mengapresiasi bantuan PLN. Kedua belah pihak kompak menyebut program PLN Peduli melalui bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sangat berguna bagi penyelamatan lingkungan, khususnya di wilayah Tukad Mati. (rba/ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/