RadarBali.com – Ribuan penonton kecewa layangan raksasa bernama Nagaraja gagal mengudara karena bagian sayapnya patah Sabtu sore kemarin (22/7) di Pantai Mertasari.
Apesnya, insiden ini memakan korban. Seorang jurnalis televisi Sultan Anshori tertimpa layangan yang gagal mengudara.
Sultan menceritakan kejadian itu spontanitas, dirinya fokus mencari gambar sembari juga mencari sandalnya yang lepas.
Saat layangan sudah terbang sekitar lima meter, layangan yang tapelnya berlapiskan emas itu langsung mengenai bibirnya dan sontak Sultan melepas kameranya.
“Jadi ketika layang-layang diterbangkan ada aba-aba dari panitia. Layangan sudah terbang tuh. Mungkin karena terbang tidak stabil, layangan itu jatuh ke sisi utara mengenai penonton, termasuk saya,” ujar Sultan.
Jurnalis salah satu media asing ini langsung lari ke tenda untuk mendapatkan pertolongan. Menariknya, dia mengeluhkan saat dirinya berjalan ke tenda itu kebetulan juga ada Walikota I B Rai Dharmawijaya Mantra di sana, tapi Sultan malah dicueki.
Padahal, Walikota Rai Mantra melihat dirinya dalam keadaan berdarah-darah. “Saya datang ke bagian medis. Di sana ada walikota lihat, kok dicuekin begitu. Cuek bebek kali. Padahal, posisi saya dekat dengan walikota, tidak ada lima meter,”keluhnya.
Akibat kejadian itu, kamera profesional merk Panasonic dan tripotnya rusak. Dia sendiri tidak menyalahkan panitia, tapi Sultan ingin memberikan masukan untuk panitia agar lebih siap lagi menyelenggarakan acara seperti itu.
Karena animo masyarakat tidak bisa dihindari. “Minimal bikin tali pembatas antara penonton dan layangan,” katanya.
“Makanya itu harus menjadi evaluasi, harus ada garis pembatas minimal 20 meter dari saat terbang. Terus diimbau masyarakat harus sadar diri agar menjauh. Soalnya tadi yang pengunjung bukan orang dewasa, tapi juga anak kecil,” kata pria 27 tahun ini.