32.6 C
Jakarta
25 November 2024, 12:02 PM WIB

Tebarkan Busa Putih, Tukad Pancing Jadi Jorok, Duh…

DENPASAR – Tukad Taman Pancing yang merupakan aliran Sungai Badung selalu dikeluhkan karena berbusa bahkan berbau tidak sedap.

Padahal, taman tersebut sudah ditata dengan sangat bagus dan nyaman untuk dijadikan lokasi rekreasi. Usut punya usut, busa dihasilkan dari sebuah pipa saluran limbah.

Hal itu terungkap saat sidak tim gabungan DLHK Kota Denpasar. Sekretaris DLHK Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa mengatakan, Desa Pemogan akan menutup saluran yang diduga menjadi saluran pembuangan air limbah.

Adanya saluran itu membuat air sungai akan kembali tercemar dan berbahaya untuk populasi ikan yang ada di sana.  Pihaknya langsung meminta pipa tersebut dibongkar.  

Gus Tra sapaan akrabnya mengklaim selalu berkoordinasi dengan Desa Pamogan. Bahkan, dia mengatakan, telah dibentuk satuan tugas yang mengawasi lokasi sekitar taman tersebut.

“Untuk pipa yang ditutup beton itu kami tahu berdasarkan informasi masyarakat, karena malam hari sering limbahnya dibuang di sana,”ujarnya.

Pihaknya selalu berkoordinasi terkait taman pancing dengan Desa Pamogan. Bahkan, dia mengatakan telah dibentuknya satuan tugas yang mengawasi lokasi sekitar taman tersebut.

“Satgasnya ada dari DLHK dan unsur desa juga ada, dalam hal itu kami menugaskan lima anggota untuk mengawasi aliran di sana. Selain untuk menata taman pancing itu sendiri,” ungkapnya.

 Perbekel Desa Pamogan I Nyoman Gede Wiriyanata mengaku terus melakukan sosialisasi terkait kebersihan taman pancing.

Selain itu ada juga pembinaan kepada masyarakat yang masih membuang limbah oleh DLHK. Karena menurutnya perlu ada sebuah koordinasi terlebih dahulu sebelum diberikan peringatan dan penindakan.

“Pembongkaran saluran limbah yang dilakukan oleh pemilik usahanya itu adalah bentuk tanggungjawab mereka.

Karena sebelum ada penindakan lebih lanjut dari aparat, maka dibongkar langsung oleh pemiliknya sendiri,” pungkasnya. 

DENPASAR – Tukad Taman Pancing yang merupakan aliran Sungai Badung selalu dikeluhkan karena berbusa bahkan berbau tidak sedap.

Padahal, taman tersebut sudah ditata dengan sangat bagus dan nyaman untuk dijadikan lokasi rekreasi. Usut punya usut, busa dihasilkan dari sebuah pipa saluran limbah.

Hal itu terungkap saat sidak tim gabungan DLHK Kota Denpasar. Sekretaris DLHK Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa mengatakan, Desa Pemogan akan menutup saluran yang diduga menjadi saluran pembuangan air limbah.

Adanya saluran itu membuat air sungai akan kembali tercemar dan berbahaya untuk populasi ikan yang ada di sana.  Pihaknya langsung meminta pipa tersebut dibongkar.  

Gus Tra sapaan akrabnya mengklaim selalu berkoordinasi dengan Desa Pamogan. Bahkan, dia mengatakan, telah dibentuk satuan tugas yang mengawasi lokasi sekitar taman tersebut.

“Untuk pipa yang ditutup beton itu kami tahu berdasarkan informasi masyarakat, karena malam hari sering limbahnya dibuang di sana,”ujarnya.

Pihaknya selalu berkoordinasi terkait taman pancing dengan Desa Pamogan. Bahkan, dia mengatakan telah dibentuknya satuan tugas yang mengawasi lokasi sekitar taman tersebut.

“Satgasnya ada dari DLHK dan unsur desa juga ada, dalam hal itu kami menugaskan lima anggota untuk mengawasi aliran di sana. Selain untuk menata taman pancing itu sendiri,” ungkapnya.

 Perbekel Desa Pamogan I Nyoman Gede Wiriyanata mengaku terus melakukan sosialisasi terkait kebersihan taman pancing.

Selain itu ada juga pembinaan kepada masyarakat yang masih membuang limbah oleh DLHK. Karena menurutnya perlu ada sebuah koordinasi terlebih dahulu sebelum diberikan peringatan dan penindakan.

“Pembongkaran saluran limbah yang dilakukan oleh pemilik usahanya itu adalah bentuk tanggungjawab mereka.

Karena sebelum ada penindakan lebih lanjut dari aparat, maka dibongkar langsung oleh pemiliknya sendiri,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/