25.8 C
Jakarta
26 April 2024, 8:54 AM WIB

Efek Suntik Vaksin, Suarjaya: 3 Kali Lebih Ringan Bila Terpapar Covid

DENPASAR – Vaksinasi tahap dua untuk para lansia dan sektor pelayanan publik kembali berlanjut.

Mereka yang disasar antaranya pejabat negara, anggota dewan, ASN, pelaku pariwisata hingga pedagang pasar, semuanya masuk kategori pelayan publik.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, vaksinasi kepada pejabat publik seperti Wagub Cok Ace

dan tokoh masyarakat lainnya sebagai suatu bentuk pesan kepada masyarakat bahwa vaksin bukanlah sesuatu yang patut ditakutkan.

“Sosok pejabat publik serta tokoh masyarakat, yang d iantaranya juga masuk kategori lansia tersebut menunjukkan

bahwa kita tidak perlu takut di-vaksin. Semua harus turut divaksin agar lebih aman dan imun terhadap covid-19,” ujar dr. Suarjaya.

Dirinya juga menjabarkan bahwa orang yang telah divaksin kemungkinan terinfeksi covid-19-nya tiga kali lebih rendah dari orang yang tidak memperoleh vaksin.

“Orang yang sudah divaksin kemungkinannya tiga kali lebih ringan efeknya jika terinfeksi covid-19.

Walaupun sudah divaksin harus digarisbawahi masih harus tetap mengikuti protokol kesehatan, tetap tidak boleh abai,” kata dr Suarjaya.

“Vaksin ini adalah untuk memberikan kekebalan pada setiap orang dan masyarakat agar kita memiliki kekebalan komunitas atau herd imunity,” tambahnya lagi.

Dr. Suarjaya juga menjelaskan bahwa untuk mencapai tingkat imunitas tertinggi, dari penelitian yang telah dilakukan butuh waktu selama 4 minggu sejak vaksin disuntikkan.

“Diharapkan dengan vaksinasi kedua, akan ada booster atau muncul kekebalan tambahan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya vaksinasi tahap kedua di Bali ini menyasar sebanyak 663.169 oarang.

Mereka yang akan mengikuti vaksinasi tahap kedua adalah lansia 340.683 sasaran, pendidik 79.185 sasaran,

pedagang pasar 75.757 sasaran, tokoh agama 1.240 sasaran, DPRD 411 sasaran, dan aparatur sipil negara (ASN) 54.444 sasaran.

Selain itu, aparat keamanan 23.201 sasaran, pelayanan publik 53.582 sasaran, transportasi publik 27.554 sasaran, atlet 50 sasaran, serta petugas pariwisata, hotel, dan restoran sebanyak 7.062 sasaran. 

DENPASAR – Vaksinasi tahap dua untuk para lansia dan sektor pelayanan publik kembali berlanjut.

Mereka yang disasar antaranya pejabat negara, anggota dewan, ASN, pelaku pariwisata hingga pedagang pasar, semuanya masuk kategori pelayan publik.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, vaksinasi kepada pejabat publik seperti Wagub Cok Ace

dan tokoh masyarakat lainnya sebagai suatu bentuk pesan kepada masyarakat bahwa vaksin bukanlah sesuatu yang patut ditakutkan.

“Sosok pejabat publik serta tokoh masyarakat, yang d iantaranya juga masuk kategori lansia tersebut menunjukkan

bahwa kita tidak perlu takut di-vaksin. Semua harus turut divaksin agar lebih aman dan imun terhadap covid-19,” ujar dr. Suarjaya.

Dirinya juga menjabarkan bahwa orang yang telah divaksin kemungkinan terinfeksi covid-19-nya tiga kali lebih rendah dari orang yang tidak memperoleh vaksin.

“Orang yang sudah divaksin kemungkinannya tiga kali lebih ringan efeknya jika terinfeksi covid-19.

Walaupun sudah divaksin harus digarisbawahi masih harus tetap mengikuti protokol kesehatan, tetap tidak boleh abai,” kata dr Suarjaya.

“Vaksin ini adalah untuk memberikan kekebalan pada setiap orang dan masyarakat agar kita memiliki kekebalan komunitas atau herd imunity,” tambahnya lagi.

Dr. Suarjaya juga menjelaskan bahwa untuk mencapai tingkat imunitas tertinggi, dari penelitian yang telah dilakukan butuh waktu selama 4 minggu sejak vaksin disuntikkan.

“Diharapkan dengan vaksinasi kedua, akan ada booster atau muncul kekebalan tambahan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya vaksinasi tahap kedua di Bali ini menyasar sebanyak 663.169 oarang.

Mereka yang akan mengikuti vaksinasi tahap kedua adalah lansia 340.683 sasaran, pendidik 79.185 sasaran,

pedagang pasar 75.757 sasaran, tokoh agama 1.240 sasaran, DPRD 411 sasaran, dan aparatur sipil negara (ASN) 54.444 sasaran.

Selain itu, aparat keamanan 23.201 sasaran, pelayanan publik 53.582 sasaran, transportasi publik 27.554 sasaran, atlet 50 sasaran, serta petugas pariwisata, hotel, dan restoran sebanyak 7.062 sasaran. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/