26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:03 AM WIB

Disentil Walikota Usai Satpam Usir Selebgram, Ini Kata Puri Santrian

DENPASAR – Permasalahan privatisasi pantai kembali terjadi di Bali. Kasus ini menyeruak setelah seorang selebgram Mirah Sugandhi diusir satpam Hotel Puri Santrian, saat bermain di Pantai Sanur persis di depan hotel, Selasa (23/3) lalu. 

Di media sosial Instagram miliknya, Mirah spontan meluapkan kekesalan saat bermain pasir bersama anaknya  kemudian didatangi satpam dan ditanya, “Apakah kamu ( Mirah, red) tamu di hotel ini?”.

 Dengan tegas Mirah menjawab tidak. Kemudian, satpam melarang Mirah duduk disana karena pantai itu adalah kawasan hotel.

Satpam itu lalu meminta supaya Mirah main di pantai sebelah saja. “ Kaget aku tak tanya, kenapa saya tidak boleh disini?,” tanyanya. 

Sang satpam justru ngotot meminta Mirah tidak duduk disana dengan mata melotot isyarat supaya Mirah segera pergi.

Postingan sang selebgram spontan mendapat reaksi netizen. Beragam komentar muncul di laman akun @mirahsuandhi.

Yang menarik, ramainya perbincangan warganet seputar aksi konyol sang satpam yang mengusir masyarakat saat menikmati pantai langsung mendapat reaksi Walikota Denpasar IGN Jayanegara.

Usai memantau vaksinasi di Sanur, Walikota Jayanegara langsung ke Hotel Puri Santrian untuk menanyakan kronologis kejadian.

Katanya, pihak hotel langsung menegur satpam yang telah mengusir Mirah Sugandhi. Walikota meminta jangan terulang lagi permasalahan ini.

Politikus PDIP ini menegaskan bahwa pantai itu milik umum tak bisa dijadikan milik pribadi. “ Ketika saya dengar informasi begitu, saya langsung kesana setelah memantau vaksin.

Mereka bilang cara penyampaiannya yang salah dan kebetulan ada acara di hotel,” jelas Walikota Jayanegara.  

Sementara itu, pemilik Hotel Puri Santrian yang juga Ketua Yayaan Pembangunan Sanur, IB Sidharta Putra didampingi saudaranya yang juga  Ketua Bali Tourism Board (BTB) 

Ida Bagus Agung Partha mengatakan apa yang terjadi antara satpam hotel dengan selebgram Mirah Sugandhi hanyalah kesalahpahaman semata.

Gus Sidharta – sapaan akrabnya mengatakan bahwa tidak ada private beach di Sanur. Pihaknya tidak pernah melarang masyarakat umum menikmati pantai.

“Yayasan Pembangunan Sanur  justru berharap pariwisata di Sanur berjalan dengan baik. Kami (Puri Santrian) sudah 50 tahun beroperasi, kami adalah bagian  pergerakan kepariwisataan

berhubungan provinsi. Even besar Sanur Village Festival didukung oleh Puri Santrian. Ini masalah pertama walau niatannya baik,” jelasnya.

Diakuinya,  nelayan dan perahu nelayan selalu berjejal di depan hotel. Menurutnya, ini sebuah pelajaran untuk mereka sehingga bisa dijadikan evaluasi. 

Sanur adalah  sebuah destinasi yang harus dijaga kebersihan dan keamanannya. “ Sekali lagi ini pelajaran buat kami merubah komunikasi apalagi pandemi.  Masyarakat memiliki kesempatan yang sama,” terangnya.

DENPASAR – Permasalahan privatisasi pantai kembali terjadi di Bali. Kasus ini menyeruak setelah seorang selebgram Mirah Sugandhi diusir satpam Hotel Puri Santrian, saat bermain di Pantai Sanur persis di depan hotel, Selasa (23/3) lalu. 

Di media sosial Instagram miliknya, Mirah spontan meluapkan kekesalan saat bermain pasir bersama anaknya  kemudian didatangi satpam dan ditanya, “Apakah kamu ( Mirah, red) tamu di hotel ini?”.

 Dengan tegas Mirah menjawab tidak. Kemudian, satpam melarang Mirah duduk disana karena pantai itu adalah kawasan hotel.

Satpam itu lalu meminta supaya Mirah main di pantai sebelah saja. “ Kaget aku tak tanya, kenapa saya tidak boleh disini?,” tanyanya. 

Sang satpam justru ngotot meminta Mirah tidak duduk disana dengan mata melotot isyarat supaya Mirah segera pergi.

Postingan sang selebgram spontan mendapat reaksi netizen. Beragam komentar muncul di laman akun @mirahsuandhi.

Yang menarik, ramainya perbincangan warganet seputar aksi konyol sang satpam yang mengusir masyarakat saat menikmati pantai langsung mendapat reaksi Walikota Denpasar IGN Jayanegara.

Usai memantau vaksinasi di Sanur, Walikota Jayanegara langsung ke Hotel Puri Santrian untuk menanyakan kronologis kejadian.

Katanya, pihak hotel langsung menegur satpam yang telah mengusir Mirah Sugandhi. Walikota meminta jangan terulang lagi permasalahan ini.

Politikus PDIP ini menegaskan bahwa pantai itu milik umum tak bisa dijadikan milik pribadi. “ Ketika saya dengar informasi begitu, saya langsung kesana setelah memantau vaksin.

Mereka bilang cara penyampaiannya yang salah dan kebetulan ada acara di hotel,” jelas Walikota Jayanegara.  

Sementara itu, pemilik Hotel Puri Santrian yang juga Ketua Yayaan Pembangunan Sanur, IB Sidharta Putra didampingi saudaranya yang juga  Ketua Bali Tourism Board (BTB) 

Ida Bagus Agung Partha mengatakan apa yang terjadi antara satpam hotel dengan selebgram Mirah Sugandhi hanyalah kesalahpahaman semata.

Gus Sidharta – sapaan akrabnya mengatakan bahwa tidak ada private beach di Sanur. Pihaknya tidak pernah melarang masyarakat umum menikmati pantai.

“Yayasan Pembangunan Sanur  justru berharap pariwisata di Sanur berjalan dengan baik. Kami (Puri Santrian) sudah 50 tahun beroperasi, kami adalah bagian  pergerakan kepariwisataan

berhubungan provinsi. Even besar Sanur Village Festival didukung oleh Puri Santrian. Ini masalah pertama walau niatannya baik,” jelasnya.

Diakuinya,  nelayan dan perahu nelayan selalu berjejal di depan hotel. Menurutnya, ini sebuah pelajaran untuk mereka sehingga bisa dijadikan evaluasi. 

Sanur adalah  sebuah destinasi yang harus dijaga kebersihan dan keamanannya. “ Sekali lagi ini pelajaran buat kami merubah komunikasi apalagi pandemi.  Masyarakat memiliki kesempatan yang sama,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/