29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:04 AM WIB

Bupati Giri Ingatkan Desa Adat Sejalan dengan Kebijakan Pusat

MANGUPURA – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menggelar rapat bersama seluruh Bendesa Adat se-Kabupaten Badung yang berjumlah 122 desa adat melalui Video Conference (Vidcon).

Koordinasi virtual itu juga diikuti oleh Wabup Badung I Ketut Suiasa, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, perwakilan Polres dan Dandim Badung, Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwita.

Pada  Vidcon tersebut Bupati Giri Prasta mengajak seluruh Bendesa adat di kabupaten Badung untuk turut andil dalam langkah pencegahan Virus Corona (Covid-19).

Bupati Giri Prasta ingin memastikan upaya percepatan penanganan Covid-19 dilakukan sampai ke level paling bawah, dan meminta agar bendesa adat memberi perhatian yang serius. 

“Upaya mencegah Covid-19 adalah kerja gotong royong, gerak cepat, tanggap darurat dan tepat sasaran. Terutama kita harus memastikan desa adat melaksanakan

upaya penanganan Covid-19 sejalan dengan aturan pemerintah pusat dan gugus tugas percepatan pananganan, warga juga harus mematuhi protokol pencegahan,” ujar Bupati Giri Prasta.

Ia  juga menegaskan  bendesa adat diharapkan aktif menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19) dan Dinas Kesehatan,

terutama untuk melaporkan status orang dalam pemantauan, yaitu warga pendatang maupun warga Badung yang baru pulang dari luar daerah dan luar negeri.

“Saya meminta seluruh Bendesa adat memberi perhatian serius dalam upaya pencegahan Covid-19. Tetapi Jangan sampai langkah

dan kebijakan upaya percepatan penanganan yang diambil desa adat berbenturan dengan aturan pemerintah pusat, “ ujarnya.

Selain itu, meminta Bendesa Adat tidak melakukan penutupan akses jalan karena itu bisa mengganggu jalur distribusi logistik yang berkaitan dengan bahan pokok maupun kebutuhan medis.

Kemudian, untuk kedatangan warga Badung yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), Bupati Giri Prasta menekankan

agar masyarakat selalu mengedepankan aspek kemanusiaan jangan sampai muncul stigma negatif terhadap kedatangan PMI.

“Kami selaku Pemerintah sudah melakukan upaya penanganan kedatangan PMI dengan menyiapkan hotel sebagai

rumah singgah dan tempat isolasi, PMI yang kita isolasi ini merupakan PMI yang hasil rapid testnya negatif, ” jelasnya.

Namun,  untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Badung telah menerapkan protokol isolasi bagi PMI di

rumah singgah yang didampingi oleh petugas medis dan Satpol-PP sehingga terjamin kesehatan dan keamanan mereka.

“Sangat perlu untuk saya ingatkan apabila ada warga masyarakat yang meninggal akibat covid-19 jangan sampai ada penolakan penguburan

jenazah karena prosesi itu semua akan menggunakan protokol pencegahan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan,” terangnya.

Untuk aktivitas keagamaan yang sifatnya akbar, Bendesa adat diminta untuk melakukan pembatasan jumlah peserta.

Begitu juga untuk masyarakat muslim diimbau tidak mudik demi menekan laju penyebaran Covid-19.

Bupati Giri Prasta meminta Bendesa adat dan desa dinas selalu berkoordinasi di wilayahnya sehingga ada satu pemahaman dan gerak penanganan yang sama terhadap penanggulangan dan penanganan Covid-19. 

MANGUPURA – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menggelar rapat bersama seluruh Bendesa Adat se-Kabupaten Badung yang berjumlah 122 desa adat melalui Video Conference (Vidcon).

Koordinasi virtual itu juga diikuti oleh Wabup Badung I Ketut Suiasa, Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, perwakilan Polres dan Dandim Badung, Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwita.

Pada  Vidcon tersebut Bupati Giri Prasta mengajak seluruh Bendesa adat di kabupaten Badung untuk turut andil dalam langkah pencegahan Virus Corona (Covid-19).

Bupati Giri Prasta ingin memastikan upaya percepatan penanganan Covid-19 dilakukan sampai ke level paling bawah, dan meminta agar bendesa adat memberi perhatian yang serius. 

“Upaya mencegah Covid-19 adalah kerja gotong royong, gerak cepat, tanggap darurat dan tepat sasaran. Terutama kita harus memastikan desa adat melaksanakan

upaya penanganan Covid-19 sejalan dengan aturan pemerintah pusat dan gugus tugas percepatan pananganan, warga juga harus mematuhi protokol pencegahan,” ujar Bupati Giri Prasta.

Ia  juga menegaskan  bendesa adat diharapkan aktif menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19) dan Dinas Kesehatan,

terutama untuk melaporkan status orang dalam pemantauan, yaitu warga pendatang maupun warga Badung yang baru pulang dari luar daerah dan luar negeri.

“Saya meminta seluruh Bendesa adat memberi perhatian serius dalam upaya pencegahan Covid-19. Tetapi Jangan sampai langkah

dan kebijakan upaya percepatan penanganan yang diambil desa adat berbenturan dengan aturan pemerintah pusat, “ ujarnya.

Selain itu, meminta Bendesa Adat tidak melakukan penutupan akses jalan karena itu bisa mengganggu jalur distribusi logistik yang berkaitan dengan bahan pokok maupun kebutuhan medis.

Kemudian, untuk kedatangan warga Badung yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), Bupati Giri Prasta menekankan

agar masyarakat selalu mengedepankan aspek kemanusiaan jangan sampai muncul stigma negatif terhadap kedatangan PMI.

“Kami selaku Pemerintah sudah melakukan upaya penanganan kedatangan PMI dengan menyiapkan hotel sebagai

rumah singgah dan tempat isolasi, PMI yang kita isolasi ini merupakan PMI yang hasil rapid testnya negatif, ” jelasnya.

Namun,  untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Badung telah menerapkan protokol isolasi bagi PMI di

rumah singgah yang didampingi oleh petugas medis dan Satpol-PP sehingga terjamin kesehatan dan keamanan mereka.

“Sangat perlu untuk saya ingatkan apabila ada warga masyarakat yang meninggal akibat covid-19 jangan sampai ada penolakan penguburan

jenazah karena prosesi itu semua akan menggunakan protokol pencegahan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan,” terangnya.

Untuk aktivitas keagamaan yang sifatnya akbar, Bendesa adat diminta untuk melakukan pembatasan jumlah peserta.

Begitu juga untuk masyarakat muslim diimbau tidak mudik demi menekan laju penyebaran Covid-19.

Bupati Giri Prasta meminta Bendesa adat dan desa dinas selalu berkoordinasi di wilayahnya sehingga ada satu pemahaman dan gerak penanganan yang sama terhadap penanggulangan dan penanganan Covid-19. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/