DENPASAR – Seorang ibu hamil yang memiliki indikasi corona virus diseases (Covid-19) asal Gianyar harus menelan pil pahit.
Si ibu harus kehilangan bayi yang baru dilahirkannya. Kini sang ibu langsung diisolasi di ruang Nusa Indah RSUP Sanglah.
Dirut RSUP Sanglah dr Wayan Sudana mengatakan, pasien berusia 35 itu merupakan kiriman dari RS Sanjiwani, Gianyar.
Posisi janinnya sudah meninggal dalam kandungan. Pihak rumah sakit sendiri langsung melakukan operasi (SC) kemarin pagi.
“Sekarang ibunya dirawat di ruang Isolasi Nusa Indah,” ucap dr. Wayan Sudana. Menurut dr Sudana, si pasien baru menjalani rapid test dengan hasil positif.
Namun, untuk memastikan masih perlu dilakukan tes swab atau PCR. “Baru hasil rapid test yang keluar.
Jadi, belum bisa kita nyatakan Covid-19, sedang ditindaklanjuti dengan test real time PCR (Polymerase Chain Reactio),” bebernya.
Sementara itu, menurut suaminya, sang istri yang hamil besar awalnya dilarikan ke RS swasta di kota Gianyar pada Kamis malam (23/4). Kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.
Karena plasenta di perut putus dan menutup jalan lahir, sang bayi tak bisa diselamatkan “Meninggal bukan karena Covid-19. Tapi, plasentanya putus dan menutupi jalan lahir,” tegas suaminya.
Diakui, di RS swasta di Gianyar, sempat dilakukan rapid tes terhadap sang ibu. Ternyata hasilnya reaktif.
“Memang di-rapid tes waktu tadi malam hasilnya reaktif. Mungkin karena kondisi sedang pendarahan dan ada pilek,” jelasnya.
Dia pun sempat berkomunikasi dengan dokter. Kata dia, dokternya menegaskan jika sang bayi meninggal akibat plasenta putus.
“Sekarang nunggu kondisi istri membaik dulu, baru bisa uji swab,” terangnya. Dia berharap hasil swab tidak ada masalah.
“Mudah-mudahan di-swab hasilnya negatif,” harapnya. Selanjutnya, untuk jasad sang bayi yang gugur sedang diurus pihak keluarga.