GIANYAR – Mengatasi gejolak di Jakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sampai membatasi layanan internet.
Dampaknya tidak hanya menghambat informasi keributan di Jakarta, melainkan juga membuat repot pengusaha di Gianyar.
Seperti yang diungkapkan pengusaha online shop, Putu Sintia. Pengusaha fashion itu mengaku kesulitan mempromosikan produk berupa pakaian, celana dan lainnya kepada pelanggan.
“Nggak bisa ngirim foto, sulit jualan,” keluhnya kemarin. Dia berharap kondisi ini tidak berlangsung lama.
“Ya mudah-mudahan situasi di Jakarta cepat kondusif. Jadi kami bisa cari rezeki, bisa kembali kerja,” pintanya.
Pengusaha silver Putu “Bara” Sudiadyani, juga mengungkapkan hal yang sama. “Sangat berpengaruh. Kalau sementara sih. Kalau 1-2 hari, tidak apa. Tapi, kami memang sangat mengandalkan online,” jelasnya.
Dia mengaku, bisnis online sangat membutuhkan gambar untuk dipamerkan ke publik. “Ini gambar tidak kelihatan, lemot. Kami share di FB (Facebook, red), IG (Instagram, red) . Dari kemarin, sudah zero. Kalau sudah zero tidak bisa,” jelasnya.
Diakui, Kamis kemarin, untuk Whatsaap (WA) mulai normal. “Kalau hari ini, WA sudah bisa. Setidaknya bisa kontak, kirim gambar,” jelasnya.
Lantaran online tersendat, maka berdampak pada pesanan. “Untuk pesanan tidak bisa kami ungkapkan. Kalau bisa berharap sekali (normal, red). Apapun bentuknya, semua sekarang sudah ke online,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gianyar, Cokorda Rai Widiarsa Pemayun, mengakui pembatasan akses sementara ini memang berdampak secara pribadi maupun pelayanan umum.
“Jangankan dibatasi lama, off sekian menit saja sudah berdampak. Tapi mohon dimaklumi, karena pembatasan ini demi stabilitas negara. Seperti yang disampaikan Ka Kominfo pusat,” ujar Cok Widiarsa di kantornya.
Dia juga pembatasan akses internet ini tidak berlangsung lama. “Harap tidak terlalu lama,” ujarnya. Meski demikian, pihaknya tidak bisa banyak berbuat karena diatur oleh pusat.
“Kami tunduk pada pusat. Hanya saja bagaimana kedepan hal seperti ini bisa lebih awal diprediksi. Sehingga tidak membatasi akses internet keseluruhan.
Agar bisa dirancang, mana-mana hal yang bersifat rahasia tidak tembus pada khalayak ramai,” imbuhnya.
Berdasar siaran pers dari Menteri Kominfo, Rudiantara melalui Dinkominfo Gianyar, pemerintah melakukan pembatasan sementara dan bertahap. Itu berdampak pada sebagian akses platform media sosial dan pesan instan.
Hal itu ditujukan untuk membatasi penyebaran atau viralnya informasi hoax yang berkaitan dengan aksi unjuk rasa damai berkaitan dengan pengumuman hasil Pemilu 2019.