27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:49 AM WIB

Gunung Agung Status Awas, Ini Tanda Bandara Ngurah Rai Bakal Ditutup

RadarBali.com – Kendati aktivitas Gunung Agung sudah stadium empat atau tahap awas sampai saat ini belum ada pengaruh penerbangan di Bandara Ngurah Rai.

Pasalnya ada tiga parameter untuk menentukan bandara itu tutup. Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Kemenhub Agus Santoso.

Menurutnya, sampai laporan terakhir jam 10.00, Minggu (24/9) kemarin  tidak ada abu vulkanik di atas gunung agung mau pun  di sekitar pulau Bali. Artinya cuaca semua clean.

“Selama tidak ada abu vulkanik bagi dunia penerbangan tidak masalah, tidak ada halangan untuk penerbangan, manakala tidak ditemukan adanya abu vulkanik, ” jelas Santoso.

Agus menyebut, pihaknya bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PWMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Pengawasan Abu Vulkanis di Darwin Australia bersama-sama mendeteksi arah dan sebaran abu.

Pasalnya ada tiga parameter bandara itu bisa ditutup. Pertama report dari BMKG yakni dengan mengolah data dari pusat vulkanik menjadi data citra satelit.

Jadi, menggunakan satelit memotret abu vulkanik  yang ada dan menyebar ke mana, luas, pinggir nya mana, sehingga diketahui arah itulah yang perlu hindari.

Kedua, dari Pusat Pengawasan Abu Vulkanis di Darwin Australia, itu mengolah dari hasil pusat vulkanik dari data digital.

Kemudian disajikan dalam bentuk yang sama, hanya saja cara pendekatannya berbeda.  Ketiga, dari  report pilot atau penduduk yang menyatakan bahwa menemukan abu vulkanik.

“Kalau dari tiga parameter , ada dua parameter yang menyatakan positif, kita langsung mengadakan aksi bloking. Apakah bandara harus tutup dan sebagainya, ” terangnya.

Selain itu juga ditentukan arah angin abu vulkanik, kalau misalnya, arah abu vulkanik tidak ke bandara Ngurah Rai, berarti bandara itu tidak ditutup.

Kalau sudah ke arah bandara, otomatis tutup. “Begitu ada abu vulkanik menyembur kita sudah dapat arah dan gambarnya ke mana, ” jelasnya.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi menerangkan, Indonesia negara yang terdiri di jajaran gunung berapi dan semua harus siap mitigasi.

Imbauan terhadap aktivitas gunung dan sekitarnya sampai 12 meter. Sementara itu jauh sekali dari bandara.  

Hal senada juga ditegaskan, penutupan bandara itu ada tiga parameter yang menentukan. Namun kalau dua parameter sudah positif ada abu vulkanik dan arahnya ke bandara Ngurah Rai, otomatis bandara harus tutup. “Kita juga ada prosedur dalam penutupan bandara,” pungkasnya

RadarBali.com – Kendati aktivitas Gunung Agung sudah stadium empat atau tahap awas sampai saat ini belum ada pengaruh penerbangan di Bandara Ngurah Rai.

Pasalnya ada tiga parameter untuk menentukan bandara itu tutup. Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Kemenhub Agus Santoso.

Menurutnya, sampai laporan terakhir jam 10.00, Minggu (24/9) kemarin  tidak ada abu vulkanik di atas gunung agung mau pun  di sekitar pulau Bali. Artinya cuaca semua clean.

“Selama tidak ada abu vulkanik bagi dunia penerbangan tidak masalah, tidak ada halangan untuk penerbangan, manakala tidak ditemukan adanya abu vulkanik, ” jelas Santoso.

Agus menyebut, pihaknya bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PWMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Pengawasan Abu Vulkanis di Darwin Australia bersama-sama mendeteksi arah dan sebaran abu.

Pasalnya ada tiga parameter bandara itu bisa ditutup. Pertama report dari BMKG yakni dengan mengolah data dari pusat vulkanik menjadi data citra satelit.

Jadi, menggunakan satelit memotret abu vulkanik  yang ada dan menyebar ke mana, luas, pinggir nya mana, sehingga diketahui arah itulah yang perlu hindari.

Kedua, dari Pusat Pengawasan Abu Vulkanis di Darwin Australia, itu mengolah dari hasil pusat vulkanik dari data digital.

Kemudian disajikan dalam bentuk yang sama, hanya saja cara pendekatannya berbeda.  Ketiga, dari  report pilot atau penduduk yang menyatakan bahwa menemukan abu vulkanik.

“Kalau dari tiga parameter , ada dua parameter yang menyatakan positif, kita langsung mengadakan aksi bloking. Apakah bandara harus tutup dan sebagainya, ” terangnya.

Selain itu juga ditentukan arah angin abu vulkanik, kalau misalnya, arah abu vulkanik tidak ke bandara Ngurah Rai, berarti bandara itu tidak ditutup.

Kalau sudah ke arah bandara, otomatis tutup. “Begitu ada abu vulkanik menyembur kita sudah dapat arah dan gambarnya ke mana, ” jelasnya.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi menerangkan, Indonesia negara yang terdiri di jajaran gunung berapi dan semua harus siap mitigasi.

Imbauan terhadap aktivitas gunung dan sekitarnya sampai 12 meter. Sementara itu jauh sekali dari bandara.  

Hal senada juga ditegaskan, penutupan bandara itu ada tiga parameter yang menentukan. Namun kalau dua parameter sudah positif ada abu vulkanik dan arahnya ke bandara Ngurah Rai, otomatis bandara harus tutup. “Kita juga ada prosedur dalam penutupan bandara,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/