DENPASAR – Luh Putu Febri Sriandari, tampak, sumringah saat tim dokter dan wartawan menemuinya di ruang perawatan RSUP Sanglah Denpasar, Selasa (25/9) siang.
Bagaimana tidak, hari ini adalah hari terakhirnya berada di rumah sakit. Dia akan segera pulang ke rumah usai menjalani operasi Severe Adolescent Idiopathic Scoliosis dengan kebengkokan 110 derajat di bagian tulang belakangnya.
Tak heran, wanita 23 tahun ini tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat bertemu kerabat dan orang-orang terdekatnya.
“Saya bahagia sekali karena operasi saya berjalan lancar. Terimakasih kepada tim dokter yang telah membantu,” katanya.
Severe Adolescent Idiopathic Scoliosis sendiri merupakan kelainan langka yang terjadi pada tulang belakang manusia.
Kejadian yang dialami dara yang akrab disapa Febri ini bermula saat dirinya menginjak usia 14 tahun. Tahun berganti tahun, pembengkokan tulang belakang tersebut kian parah hingga mencapai 110 derajat.
Saking parahnya, pembengkokan tulang belakang ini sampai membuat paru-paru kanannya terjepit. Hingga akhirnya, pada tanggal 4 September 2018 lalu dia menjalani operasi pertamanya.
Operasi ini melibatkan lima orang tim dokter dengan fungsinya masing-masing yang dipimpin oleh dokter I Gusti Lanang Artha Wiguna.
Usai menjalani operasi tahap pertama yang dilakukan dengan membuka rongga dada untuk melonggarkan rekatan saraf, operasi tahap kedua dilakukan pada tanggal 17 September 2018.
Operasi kedua ini dilakukan dengan cara dilakukan penyayatan dari punggung atas hingga pinggang belakang untuk dipasangkan Pedical Scru Sistem yang berbahan titanium dipasang di tulang belakangnya.
Pemasangan ini dilakukan untuk meluruskan tulang belakang yang telah bengkok hampir menyerupai huruf “S” tersebut.
“Semua akhirnya bisa terlewati. Terma kasih Tuhan,” tutur Luh Putu Febri Sriandari.