32.6 C
Jakarta
25 April 2024, 13:35 PM WIB

Harga Pakan Babi Mahal, Biaya Produksi Ikut Naik Drastis

DENPASAR – Harga pakan jadi babi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kondisi tersebut membuat dilema para peternak babi di Bali.

Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (Gupbi) Bali, Ketut Hari Suyasa, mengungkapkan, beberapa bahan baku

pakan ternak babi seperti konsentrat per sak dengan berat 50 kilogram yang sebelumnya Rp 435 ribu naik hingga Rp 45 ribu.

Di mana kenaikan harga per kilogram mencapai Rp 700 rupiah. Selain konsentrat, bahan baku pakan jadi yakni Jagung dengan 50 kilogram

dari yang sebelumnya Rp 175 ribu naik menjadi Rp 250 ribu dengan tingkat peningkatan harga Rp 1.500 per kilonya.

“Peningkatan harga ini beruntun, sudah terjadi sejak dua bulan terakhir,” ujar Hari Suyasa. Pihaknya pun belum mengetahui pasti apa penyebab harga pakan meningkat secara signifikan.

Kondisi naiknya harga bahan baku pakan mempengaruhi biaya produksi. Kondisi ini pun diakui membuat peternak sumringah, mengingat ada profit lebih yang didapat,

selain itu ini juga menjadi perangsang kepada masyarakat, akibat kondisi ini niat beternak muncul kembali dengan harapan yang lebih baik.

“Tapi, kami juga tidak senang dengan harga babi yang begitu tinggi. Karena walaupun dapat untung tapi kami dikejar biaya,” tuturnya.

Saat ini, harga daging babi hidup per kilogram di tingkat peternak mencapai Rp 35 ribu per kilogram.

Saat ini kebutuhan babi hidup di Pasar luar Bali sangat tinggi, terutama untuk pemenuhan pasar Surabaya dan Jakarta.

Bahkan, baru-baru ini pihaknya menerima tawaran untuk diminta menyiapkan babi 200 ekor per hari.

“Tapi, kami belum setujui, karena masih melihat kesiapan peternak, dan juga takutnya ketika disetujui, di Bali khawatir kurang pasokan.

Makanya kami lihat dulu, kalau peternak membaik dan siap, baru kami setuju,” kata Hari. Dia menambahkan, untuk saat ini pengiriman babi ke Luar daerah mencapai 350 sampai 500 ekor dalam sepekan.

DENPASAR – Harga pakan jadi babi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kondisi tersebut membuat dilema para peternak babi di Bali.

Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (Gupbi) Bali, Ketut Hari Suyasa, mengungkapkan, beberapa bahan baku

pakan ternak babi seperti konsentrat per sak dengan berat 50 kilogram yang sebelumnya Rp 435 ribu naik hingga Rp 45 ribu.

Di mana kenaikan harga per kilogram mencapai Rp 700 rupiah. Selain konsentrat, bahan baku pakan jadi yakni Jagung dengan 50 kilogram

dari yang sebelumnya Rp 175 ribu naik menjadi Rp 250 ribu dengan tingkat peningkatan harga Rp 1.500 per kilonya.

“Peningkatan harga ini beruntun, sudah terjadi sejak dua bulan terakhir,” ujar Hari Suyasa. Pihaknya pun belum mengetahui pasti apa penyebab harga pakan meningkat secara signifikan.

Kondisi naiknya harga bahan baku pakan mempengaruhi biaya produksi. Kondisi ini pun diakui membuat peternak sumringah, mengingat ada profit lebih yang didapat,

selain itu ini juga menjadi perangsang kepada masyarakat, akibat kondisi ini niat beternak muncul kembali dengan harapan yang lebih baik.

“Tapi, kami juga tidak senang dengan harga babi yang begitu tinggi. Karena walaupun dapat untung tapi kami dikejar biaya,” tuturnya.

Saat ini, harga daging babi hidup per kilogram di tingkat peternak mencapai Rp 35 ribu per kilogram.

Saat ini kebutuhan babi hidup di Pasar luar Bali sangat tinggi, terutama untuk pemenuhan pasar Surabaya dan Jakarta.

Bahkan, baru-baru ini pihaknya menerima tawaran untuk diminta menyiapkan babi 200 ekor per hari.

“Tapi, kami belum setujui, karena masih melihat kesiapan peternak, dan juga takutnya ketika disetujui, di Bali khawatir kurang pasokan.

Makanya kami lihat dulu, kalau peternak membaik dan siap, baru kami setuju,” kata Hari. Dia menambahkan, untuk saat ini pengiriman babi ke Luar daerah mencapai 350 sampai 500 ekor dalam sepekan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/