26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:28 AM WIB

Duh, BPJS Kesehatan Menunggak Rp 40 M per Bulan, RSUP Sanglah Terpaksa

DENPASAR – Tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan ke beberapa rumah sakit pemerintah di Bali ternyata menyebar di mana-mana. Termasuk di RSUP Sanglah.

Setidaknya selama dua bulan, yakni Juni dan Juli setiap bulannya BPJS Kesehatan menunggak pembayaran Rp 38 – 40 miliar per bulan.

Akibat tunggakan ini, RSUP Sanglah menunggak pembayaran obat kepada pihak ketiga yang menyediakan obat untuk rumah sakit terbesar di kawasan Nusa Tenggara ini.

Direktur Keuangan RSUP Sanglah Yulis Quarti, Selasa (25/9) siang menjelaskan, kesulitan pembayaran baru terjadi beberapa bulan terakhir. Tepatnya sejak Juni lalu.

“Kondisi ini membuat kondisi keuangan kami menjadi sulit. Kami juga menunggak pembayaran obat ke pihak ketiga. Tapi untungnya, mereka mau mengerti,” kata Yulis Quarti.

Meski menunggak pembayaran obat, pihak ketiga masih mau menyalurkan obat ke RSUP Sanglah. Apalagi, kondisi ini tidak hanya terjadi di RSUP Sanglah, tapi juga skala nasional.

“Saat ini ketersediaan obat masih mencukupi untuk para pasien,” terangnya. Namun dijelaskan Yulis Quarti, terkait tunggakan pembayaran ini, informasi yang diterima, BPJS Kesehatan telah mendapatkan suntikan dana.

“Kabarnya akhir September 2018 ini BPJS akan membayara ke seluruh rumah sakit, termasuk RSUP Sanglah. Semoga bisa terealisasi sehingga kami bisa memberikan pelayanan maksimal,” tambahnya. 

DENPASAR – Tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan ke beberapa rumah sakit pemerintah di Bali ternyata menyebar di mana-mana. Termasuk di RSUP Sanglah.

Setidaknya selama dua bulan, yakni Juni dan Juli setiap bulannya BPJS Kesehatan menunggak pembayaran Rp 38 – 40 miliar per bulan.

Akibat tunggakan ini, RSUP Sanglah menunggak pembayaran obat kepada pihak ketiga yang menyediakan obat untuk rumah sakit terbesar di kawasan Nusa Tenggara ini.

Direktur Keuangan RSUP Sanglah Yulis Quarti, Selasa (25/9) siang menjelaskan, kesulitan pembayaran baru terjadi beberapa bulan terakhir. Tepatnya sejak Juni lalu.

“Kondisi ini membuat kondisi keuangan kami menjadi sulit. Kami juga menunggak pembayaran obat ke pihak ketiga. Tapi untungnya, mereka mau mengerti,” kata Yulis Quarti.

Meski menunggak pembayaran obat, pihak ketiga masih mau menyalurkan obat ke RSUP Sanglah. Apalagi, kondisi ini tidak hanya terjadi di RSUP Sanglah, tapi juga skala nasional.

“Saat ini ketersediaan obat masih mencukupi untuk para pasien,” terangnya. Namun dijelaskan Yulis Quarti, terkait tunggakan pembayaran ini, informasi yang diterima, BPJS Kesehatan telah mendapatkan suntikan dana.

“Kabarnya akhir September 2018 ini BPJS akan membayara ke seluruh rumah sakit, termasuk RSUP Sanglah. Semoga bisa terealisasi sehingga kami bisa memberikan pelayanan maksimal,” tambahnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/