DENPASAR – Setelah Polandia, Russia akhirnya mempertimbangkan menjemput warga negaranya dari Indonesia, terutama Bali.
Keputusan pemerintahan Russia di bawah Perdana Menteri Vladimir Putin ini setelah melihat perkembangan persebaran virus corona di Indonesia.
Dalam suratnya yang dikirim ke Gubernur Bali Wayan Koster, Duta Besar Russia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva
memohon agar 500-an WN Russia yang masih berada di Bali diizinkan keluar dari hotel melintasi jalan menuju Bandara Ngurah Rai.
Menurut rencana, pesawat yang didatangkan dari Rusia akan take off dari Bandara Ngurah Rai pukul 20.55, Kamis (26/3) malam ini.
Sebagaimana diberitakan, Pemprov Bali memperpanjang “Nyepi” di Bali satu hari, Kamis hari ini. Sebagai dampaknya, aktivitas warga dibatasi.
Kecuali apparat TNI/Polri, tenaga medis, dan hal lain yang bersifat emergency. “Sehubungan dengan hal tersebut, Bapak Gubernur meminta kepada aparat keamanan,
Bendesa Adat dan pecalang, di wilayah manapun hotel tempat warga Russia itu menginap, agar mengijinkan warga tersebut keluar melewati jalan menuju Bandara Ngurah Rai.
Tidak boleh menghambat, agar bisa sampai di bandara tepat waktu dan bisa terbang sesuai jadwal,” ujar Kadiskominfo Bali Gede Pramana dalam surat rilisnya yang diterima RadarBali.
Kadiskominfo juga menjelaskan, secara administrative yang berwenang merilis penjemputan WNA Russia di Bandara Ngurah Rai adalah Gubernur Wayan Koster.
Namun, karena situasinya serba mendadak, Gubernur langsung memerintahkan dirinya untuk memberikan keterangan kepada awak media.