DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster meminta masyarakat untuk tidak lagi melakukan demontrasi terkait reklamasi Teluk Benoa. Sebab, pihaknya tegas menyatakan reklamasi tidak akan jalan.
Sebagaimana diberitakan, Minggu (23/6) lalu ForBALI turun ke jalan. Bahkan, mereka mendatangi Gedung DPRD sambil membawa keranda mayat sebagai ilustrasi matinya jiwa wakil rakyat lantaran tak pernah menemui pendemo.
“Reklamasi Teluk Benoa tidak bisa dilaksanakan,” tegas Gubernur Koster dalam pernyataan sikapnya pada Rabu (26/6).
Koster juga meminta kepada pemerintah baik Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, dan Pemerintah Kota Denpasar serta pihak ketiga,
dan pihak lainnya yang memiliki kewenangan langsung maupun tidak langsung agar menghentikan atau tidak melanjutkan proses dalam bentuk apapun.
“Termasuk studi kelayakan, analisa dampak lingkungan dan kegiatan lain sepanjang berkaitan dengan rencana reklamasi kawasan Teluk Benoa,” tegasnya.
Koster juga menyatakan Kawasan Teluk Benoa akan dikonservasi kembali sebagai kawasan untuk melestarikan hutan mangrove, menjadikan kawasan yang hijau, bersih dan indah.
Yang menarik, Koster juga mengimbau kepada kelompok masyarakat tertentu, yang pro dan kontra terhadap adanya rencana reklamasi Teluk Benoa, agar tidak lagi melakukan aksi demontrasi.
“Mengingat, rencana reklamasi tersebut sudah kami pastikan tidak akan dilaksanakan,” tegas Koster mengulangi pernyataannya.