RadarBali.com – Setahun jelang masa kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika berakhir, sejumlah persoalan mulai mencuat.
Di awali defisit anggaran, program Simantri terancam tak tercapai, hingga terbaru masalah kemiskinan. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, jumlah penduduk miskin di Bali naik 0,153 persen.
Menanggapi angka kemiskinan di Bali yang meningkat, Gubernur Bali Made Mangku Pastika malah mengklaim angka kemiskinan di Bali terendah nomor dua di Indonesia.
Katanya, Bali hanya kalah dari DKI Jakarta yang berada di posisi pertama. Data makro dari BPS Provinsi Bali akan dipakai untuk menyusun strategi pengentasan kemiskinan secara garis besar.
Pastika menyebut masih bisa menurunkan lagi angka kemiskinan asal para pemimpin serius dan kerjasama, serta sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
“Yang penting sebenarnya data mikro untuk menyusun program supaya benar-benar bisa menyasar (masyarakat miskin). Kami memanfaatkan keberadaan kepala desa yang tahu persis by name by address, siapa yang miskin dan mengapa dia miskin, supaya bisa dibantu,” dalih Pastika.
Mantan Kapolda Bali itu mengatakan, apabila tingkat kemiskinan di beberapa Kabupaten di Bali di atas 4 persen diturunkan, maka akan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Bali.
“Kalau itu semua diturunkan, yang Karangasem, Klungkung, Buleleng, Bangli ini diturunkan otomatis Bali turun, pasti turun itu dari 4,25 persen,” tandasnya.