BADUNG – Viralnya turis asing yang mengamuk-ngamuk terhadap bapak-bapak di media sosial (medsos) menjadi sorotan Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Pasalnya, pria yang belum diketahui identitasnya itu kepergok merekam bokong turis wanita di pantai.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menyebut kejadian seperti itu tidak boleh diulang karena masuk ke ranah privasi. Atas kejadian ini, ia pun akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat dan Desa Adat.
“Saya mau tanya dulu, lokasi saya tidak tau. Kalau saya tau, saya berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat dulu biar dicek kembali. Kalau itu memang dibawah naungan Desa Adat, kami komunikasi sama Desa Adat,” katanya pada Jumat (26/8/2022).
Kejadian seperti ini dinilainya karena kurangnya edukasi terhadap warga lokal. Ketakutan hal ini akan mencoreng nama pariwisata Bali di mata dunia.
“Jangan lagi kita merusak (citra pariwisata). Bali sebagai destinasi saja tidak hanya untuk wisatawan tapi untuk kita sendiri di lingkungan masing-masing agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan kita semua. Bagaimanapun juga, Bali tergantung kepada pariwisata sehingga marilah bersama-sama menjaga, sesuai dengan aturan,” pungkasnya. (ara)
Â
Reporter: I Wayan Widyantara
BADUNG – Viralnya turis asing yang mengamuk-ngamuk terhadap bapak-bapak di media sosial (medsos) menjadi sorotan Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Pasalnya, pria yang belum diketahui identitasnya itu kepergok merekam bokong turis wanita di pantai.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menyebut kejadian seperti itu tidak boleh diulang karena masuk ke ranah privasi. Atas kejadian ini, ia pun akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat dan Desa Adat.
“Saya mau tanya dulu, lokasi saya tidak tau. Kalau saya tau, saya berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat dulu biar dicek kembali. Kalau itu memang dibawah naungan Desa Adat, kami komunikasi sama Desa Adat,” katanya pada Jumat (26/8/2022).
Kejadian seperti ini dinilainya karena kurangnya edukasi terhadap warga lokal. Ketakutan hal ini akan mencoreng nama pariwisata Bali di mata dunia.
“Jangan lagi kita merusak (citra pariwisata). Bali sebagai destinasi saja tidak hanya untuk wisatawan tapi untuk kita sendiri di lingkungan masing-masing agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan kita semua. Bagaimanapun juga, Bali tergantung kepada pariwisata sehingga marilah bersama-sama menjaga, sesuai dengan aturan,” pungkasnya. (ara)
Â
Reporter: I Wayan Widyantara