33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:19 PM WIB

Pengungsi Membeludak, RS Sanglah Terjunkan 32 Dokter Spesialis

RadarBali.com  – Seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung dan membeludaknya jumlah pengungsi, RS Sanglah, Denpasar mengambil langkah kongkrit dengan menerjunkan tim pelayanan kesehatan dokter spesialis.

Tim ini sudah diberangkatkan ke lokasi-lokasi pengungsian. Rencana tersebut dimatangkan dalam rapat koordinasi bertempat di ruang rapat IGD.

Pertemuan dipimpin Komandan Siaga Bencana RS Sanglah sekaligus Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr  I Ketut Sudartana Sp.KBD.

Rapat dihadiri segenap tim siaga bencana RS Sanglah dan Direktur Keuangan Ni Ketut Rupini SH MARS.

Dalam pertemuan tersebut diputuskan beberapa poin penting yakni RS Sanglah akan mengirim tim kesehatan dokter spesialis yang beranggotakan dokter interna, dokter THT, dokter mata, dokter anak, dokter umum, perawat dan tenaga pharmacy.

Tim kesehatan ini akan membawa perlengkapan kesehatan seperti obat-obatan, masker dan alat kesehatan lainnya.

“Lokasi tempat penugasan RS Sanglah akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan Provinsi Bali. Tim ini akan memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berada di pengungsian sesuai arahan yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unud.

Sudartana menjelaskan, penanganan kesehatan ini bersifat jangka panjang. Karena itu, RS Sanglah akan mengerahkan sumber dayanya secara bertahap sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Tim kesehatan tanggap darurat erupsi gunung itu waktunya sangat panjang. Sehingga menguras tenaga dan logistik, seperti yang terjadi pada Gunung Sinabung, dan Merapi.

Dulu erupsi Gunung Agung tahun 1963 juga berlangsung lama. “Untuk itu kami harus mengatur ritme, agar bisa menjaga kontinuitas pelayanan kesehatan dalam jangka panjang,” ungkap Sudartana.

Penurunan tim kesehatan RS Sanglah dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang diperlukan di posko-posko pengungsian.

“Total tim yang kami terjun ada 32 tim medis yang terbagi menjadi dua tim. Tim I yang berlokasi di Desa Les, Singaraja dan tim II yang berada di Desa Manggis, Karangasem. Karena dua lokasi tersebut sangat membutuh tim medis,” imbuhnya

RadarBali.com  – Seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung dan membeludaknya jumlah pengungsi, RS Sanglah, Denpasar mengambil langkah kongkrit dengan menerjunkan tim pelayanan kesehatan dokter spesialis.

Tim ini sudah diberangkatkan ke lokasi-lokasi pengungsian. Rencana tersebut dimatangkan dalam rapat koordinasi bertempat di ruang rapat IGD.

Pertemuan dipimpin Komandan Siaga Bencana RS Sanglah sekaligus Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr  I Ketut Sudartana Sp.KBD.

Rapat dihadiri segenap tim siaga bencana RS Sanglah dan Direktur Keuangan Ni Ketut Rupini SH MARS.

Dalam pertemuan tersebut diputuskan beberapa poin penting yakni RS Sanglah akan mengirim tim kesehatan dokter spesialis yang beranggotakan dokter interna, dokter THT, dokter mata, dokter anak, dokter umum, perawat dan tenaga pharmacy.

Tim kesehatan ini akan membawa perlengkapan kesehatan seperti obat-obatan, masker dan alat kesehatan lainnya.

“Lokasi tempat penugasan RS Sanglah akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan Provinsi Bali. Tim ini akan memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berada di pengungsian sesuai arahan yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unud.

Sudartana menjelaskan, penanganan kesehatan ini bersifat jangka panjang. Karena itu, RS Sanglah akan mengerahkan sumber dayanya secara bertahap sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Tim kesehatan tanggap darurat erupsi gunung itu waktunya sangat panjang. Sehingga menguras tenaga dan logistik, seperti yang terjadi pada Gunung Sinabung, dan Merapi.

Dulu erupsi Gunung Agung tahun 1963 juga berlangsung lama. “Untuk itu kami harus mengatur ritme, agar bisa menjaga kontinuitas pelayanan kesehatan dalam jangka panjang,” ungkap Sudartana.

Penurunan tim kesehatan RS Sanglah dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang diperlukan di posko-posko pengungsian.

“Total tim yang kami terjun ada 32 tim medis yang terbagi menjadi dua tim. Tim I yang berlokasi di Desa Les, Singaraja dan tim II yang berada di Desa Manggis, Karangasem. Karena dua lokasi tersebut sangat membutuh tim medis,” imbuhnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/