DENPASAR – Dualisme di tubuh Yayasan Dwijendra Denpasar yang beralamat di Jalan Kamboja, tampaknya, belum bisa kelar dalam waktu dekat.
Pasalnya, pihak Yayasan kini justru memutuskan meliburkan perkuliahan mulai Selasa (27/11) kemarin hingga Minggu (2/12) mendatang untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Hal itu tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor : 1505/UD/II/L/XI/2018. Surat tersebut menyebutkan kondisi kampus yang tidak kondusif karena adanya permasalahan hukum antara pengurus lama dan baru menjadi alasan perkuliahan diliburkan.
Perseteruan antar pengurus yang lama dan baru ini juga masih dalam tahap persidangan di PN Denpasar.
Meski diliburkan, namun kondisi di Yayasan Dwijendra tetap memanas.
Sejumlah mahasiswa terkesan ditelantarkan. Mahasiswa dari berbagai fakultas yang terlanjur datang ke kampus terkejut ketiga hendak masuk kampus.
Pasalnya, pagar digembok dari dalam dan terdapat tulisan libur kuliah. Seperti yang dialami salah satu mahasiswi bernama Dayu Asti, 23.
Saat ditemui di gerbang masuk universitas, dia mengaku baru tahu perihal libur kuliah setelah melihat pengumuman di baliho.
Mahasiswi pertanian ini hanya sampai di gerbang. Setelah itu dia langsung pulang. “Mau gimana lagi, kami kok diterlantarkan begini,” singkatnya.
Tidak hanya itu, belasan mahasiswa lainnya yang tidak tahu menahu prihal liburnya universitas itu terpaksa balik kanan tanpa penjelasan yang pasti.
Informasi yang dihimpun, petugas keamanan menyeleksi orang-orang yang akan masuk ke dalam area yayasan.
Pihak yayasan beberapa kali melakukan pengusiran terhadap dosen yang akan masuk ke dalam yayasan.
“Ya ada beberapa dosen yang akan masuk yayasan diusir petugas kemanan. Katanya perintah atasan dan saat itu pintu dalam kondisi terkunci,” beber sumber.