DENPASAR – Wacana perubahan nama RS Sanglah kembali mencuat. Sejak tahun 2007, sempat muncul dua nama. Yakni AA Made Djelantik dan I Goesti Ngoerah Gede Ngoerah. Kala itu, Menkes Fadilah Supari menolak usulan perubahan nama tersebut.
Kini, wacana itu kembali mencuat. Adalah Gubernur Bali Wayan Koster yang mengirim surat kepada Menkes Februari 2020 lalu. Koster condong menginginkan agar nama RS Sanglah diubah menjadi RS I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah.
Namun, wacana ini ditanggapi sinis kalangan netizen. Beberapa netizen tak memandang perubahan nama itu penting.
“Usul aliang (carikan, Red) solusi rakyat bali ke pusat pang (agar) meringankan ane (yang) PHK , megenep (kebanyakan) usul gumi care kene sing nekang prestasi kikid (bumi begini tak ada prestasi),” kata netizen dengan nama akun Facebook Shumer Dhana mengomentari berita usulan Koster mengubah nama RS Sanglah menjadi IGN Gde Ngoerah di Fanpage Radar Bali.
Netizen lain bernama Den Bagus mengatakan, perubahan nama ini juga tak berpengaruh apa-apa di kalangan masyarakat. Ia mencontohkan Lapangan Puputan Badung, yang kini diubah menjadi Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung.
“Kayaknya tidak akan NGARUH, seperti lapangan “Puputan Badung”, karena sudah populer di telinga masyarakat,” kata Den Bagus.
Wayan Wirawan, netizen lain menimpali, “Kok…yg begini di urus apa gak mikirin rakyat mekente (kelaparan) dan turis juga gak akan di izinkan ke bali sampai bln januari….???”
Yang kemudian juga dikomentari dengan kelimat pendek, tapi menohok oleh Dirga Bagoeskone, “Usul sing penting.”
Netizen lain dengan akun I Nyoman Suliastika menyambut dengan komentar agak santai, “Tetap RSUP Sanglah, karena itu yang dikenal luas.”
Begitulah suara netizen. Sampai hari ini belum tahu sikap Menteri Kesehatan RI. Apalagi, usul itu disampaikan Februari 2020 lalu saat Menkes masih dijabat Terawan Agus Putranto. Sedangkan mulai 23 Desember 2020 diganti Budi Gunadi Sadikin.