DENPASAR, Radar Bali- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud), turun melakukan pengabdian masyarakat dalam penanganan Covid-19 di Bali. Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dilakukan sinergitas akademisi, TNI dan Polri dan Birokrasi dengan tema: “Melalui Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud Peduli Covid-19 Mengakselerasi Penguatan Protokol Kesehatan untuk Pemulihan Ekonomi menuju Bali Bangkit, Indonesia Maju”, dengan Pelepasan mahasiswa sebagai Duta perubahan prilaku, Duta protokol kesehatan dan Tim Tracing di Lantai 4 Ruang A.A Made Djelantik, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Kampus Sudirman, Denpasar, Sabtu kemarin (29/5).
Dekan Fakultas Kedokteran Univesitas Udayana Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, Sp.B, Sp.OT(K) mengatakan, bahwa agenda ini merupakan bentuk tanggung jawab mengabdi FK Unud pada masyarakat. Dilepasnya Duta Perubahan Prilaku, Duta Protokol Kesehatan dan Tim Tracing sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat.
” Bentuk tanggung jawab Fakultas Kedokteran untuk masyarakat dicintai. Mari bersama-sama masyarakat warga kampus memaknai situasi berkontribusi kepada masyarakat. Saya terima kasih menerima kami saat audiensi kami sampaikan menerjunkan mahasiswa saat PPKM Mikro bari bekerja sama bersinergitas di lapangan babinkamtibnas, dan babinsa sehingga mereka bisa menyelenggarakan kegiatan kepentingan bersama,” ucapnya.
Ditambahkan, butuh keseriusan dalam penanganan Covid-19, ditambah dengan adanya varian baru. Selain itu mendengar berita di negara besar sudah mengalami ledakan yang diharapkan jangan sampai terjadi Bali.
“Apapun variannya perketat protokol kesehatan. Kami mengajak mahasiswa belajar dalam situasi memperkuat prokes sebagai benteng menangani Covid-19,” ucapnya.
Prof Suyasa menjelaskan, dilibatkannya mahasiswa ini tentu mendapatkan kompensasi dalam pendidikan mereka menjadi salah satu materi pendidikan mengimplementasikan berkaitan pengabdian masyarakat.
Meski kompensasi dengan SKS ( Satuan Kredit Semester) pihak kampus mewajibkan mahasiswa ujian dan buat laporan. ” Dalam proses pendidikan tidak hanya bangku kuliah kalau di masyarakat lebih besar,” cetusnya.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra , Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Harfendi, serta Rektor Universitas Udayana Prof AA Raka Sudewi beserta jajarannya, juga dilakukan pelepasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud sebagai Duta Perubahan Perilaku oleh Kasdam IX/ Udayana, Duta Protokol Kesehatan’ oleh Kapolda Bali dan Tim Tracing oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam sambutannya saat mewakili Gubernur Bali l didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya, menyampaikan apresiasi serta menyambut baik atas dukungan dari Universitas Udayana dalam berbagai upaya penanganan Covid 19 di Provinsi Bali. Pelibatan mahasiswa Fakultas Kedokteran kali ini menambah daftar panjang partisipasi dan kontribusi dari Universitas Udayana dari sejak awal merebaknya virus Corona pada bulan Maret 2020.
“Kami Pemerintah Provinsi Bali menyampaikan apresiasi kepada Unud yang sudah terlibat dan melibatkan diri, yang telah berperan dan mengambil peran dalam penanganan Covid 19. Tugas ini sangat mulia dan menantang bagi kita semua untuk turut mengambil peran dalam berbagai upaya kita untuk keluar dari pandemi, ” imbuhnya.
Ketua Harian Gugus Tugas Covid 19 Provinsi Bali ini juga memotivasi para mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud yang akan turun ke tengah masyarakat sebagai duta perubahan perilaku, pelaksanaan protokol kesehatan serta penguatan tracing untuk bisa mengambil hikmah dan pengalaman di balik penugasan ini dan patut berbangga karena bisa melibatkan diri serta berkonstribusi nyata dalam berbagai upaya kita bersama menangani pandemi.
” Jangan dijadikan penugasan ini sebagai sesuatu beban, ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa bisa terlibat dan berperan nyata dalam upaya menangani pandemi. Mahasiswa kedokteran generasi berikutnya belum tentu memilki pengalaman serta peran nyata seperti apa yang mahasiswa sekarang lakukan. Untuk itu mari berperan sebaik baiknya,berkonstribusi nyata dan kita akan merasa bangga ketika nantinya pandemi ini bisa kita akhiri,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, Sekda Bali juga menyampaikan bahwasannya berdasarkan data (28/5) masyarakat Bali yang sudah mendapatkan vaksin berjumlah 1 juta 260 ribu atau sekitar 31 persen dari total jumlah penduduk Bali. Jika dilihat dari populasi agar bisa terbentuknya herd immunity dimana minimal 70 persen masyarakat harus tervaksin maka itu artinya vaksinasi belum selesai. Untuk itu pelaksanaan vaksin masih harus dipercepat dan diperluas ,disamping prokes yang ketat serta tracing yang diperkuat agar penyebaran Covid 19 di Pulau Dewata dapat kita kendalikan.