27.6 C
Jakarta
1 Mei 2024, 0:54 AM WIB

PKM Unwar Bekali Penenun Desa Gelgel Keterampilan Berwirausaha

 

 

SEMARAPURA, Radar Bali – Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Warmadewa (Unwar) melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) menggelar sosialisasi pemasaran digital, pembukuan dan perpajakan terhadap kelompok penenun di Rumah Songket dan Endek Dian’s, Desa Gelgel, Klungkung, Sabtu (29/5).

 

Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Pengetahuan Digitalisasi Marketing, Akuntansi dan Perpajakan Kelompok Penenun Dian’s Tenun dan Songket” diharapkan kegiatan itu dapat memotivasi dan menjadi bekal para penenun dalam berwirausaha. 

 

 

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa Cokorda Krisna Yudha, SE.,M.,Si.,Ak.,BKP mengungkapkan, setiap orang memiliki keinginan untuk berkembang dan maju dalam berusaha. Tidak terkecuali para penenun yang selama ini berkarya di bawah naungan Rumah Songket dan Endek Dian’s.

 

Apalagi kain tenun karya para perajin di Desa Gelgel yang dikerjakan secara konvensional, cukup terkenal di pasar kain tenun Bali. “Saya yakin, para penenun di sini juga ingin mandiri dalam berusaha,” ujar pria asal Puri Agung Singapadu, Banjar Mukti, Singapadu, Gianyar itu. 

 

 

Hanya saja, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk memasarkan langsung hasil produksi hingga akhirnya memilih hanya sebagai produsen. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, gerak kian terbatas. Untuk itu ia bersama Ida Bagus Gde Wedhana Purba, SE.,MM dan Cokorda Istri Ratna Sari Dewi, SE., M.Si.,BKP melalui PKM dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Pengetahuan Digitalisasi Marketing, Akuntansi dan Perpajakan Kelompok Penenun Dian’s Tenun dan Songket”, memberikan sosialisasi mengenai pemasaran digital, pembukuan dan perpajakan terhadap kelompok penenun di Dian’s Rumah Songket dan Endek.

 “Dengan ini diharapkan para perajin dapat termotivasi untuk berwirausaha. Sekaligus memiliki modal pengetahuan dalam berwirausaha, baik dalam pemasaran digital, pembukuan dan juga perpajakan,” terangnya.

 

Wedhana menambahkan, di tengah pembatasan gerak akibat pandemi Covid-19, pemanfaatan media digital merupakan solusi dalam pemasaran. Apalagi target pasar kian luas, tidak hanya sebatas di Bali namun hingga luar negeri dengan pemasaran digital. Namun ada berbagai trik yang harus diperhatikan agar pemasaran melalui media digital kian maksimal. Seperti pemilihan aplikasi pemasaran yang sesuai dengan produk yang dijual, kreativitas dalam pengambilan gambar serta kecekatan dalam melayani pesanan konsumen. “Semisal promosi melalui Istragram atau Facebook, waktu yang cocok untuk mengupload foto produk itu di pukul 08.00, pukul 12.00 dan pukul 20.00. Karena pengguna media sosial saat ini memiliki kecenderungan baru bangun tidur dan saat istirahat siang mengecek media sosialnya,” jelasnya.

 

 

Sementara itu mengenai pembukuan dan juga perpajakan, Krisna memberikan kesempatan kepada para penenun untuk melakukan konsultasi secara personal tanpa dipungut biaya. Dengan begitu, para penenun diharapkan dapat membuat pembukuan dengan baik serta taat dalam pelaporan pajak. Sebab menurutnya sampai saat ini masih ada perajin yang tidak taat dalam pelaporan pajak. Bahkan ada yang belum terdaftar sebagai wajib pajak akibat ketidaktahuan mereka mengenai perpajakan. 

 

Pemilik Dian’s Rumah Songket dan Endek, Putu Agus Aksara Diantika dalam kesempatan itu berterima kasih kepada LPM Universitas Warmadewa atas program pengabdian masyarakat yang digelar bagi penenun di tempatnya. Sebab pihaknya pun berharap penenun yang selama ini membantunya dalam memenuhi pesanan dapat mandiri di industri tenun tersebut. Sehingga selain dapat meningkatkan taraf hidup, juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan. “Saya berharap perajin saya ini bisa berdikari sendiri, tidak tergantung dengan saya. Karena setiap yang lulus dari sini (bisa mandiri), saya lihat sebagai sebuah keberhasilan bagi diri saya,” tandasnya. 

 

 

SEMARAPURA, Radar Bali – Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Warmadewa (Unwar) melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) menggelar sosialisasi pemasaran digital, pembukuan dan perpajakan terhadap kelompok penenun di Rumah Songket dan Endek Dian’s, Desa Gelgel, Klungkung, Sabtu (29/5).

 

Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Pengetahuan Digitalisasi Marketing, Akuntansi dan Perpajakan Kelompok Penenun Dian’s Tenun dan Songket” diharapkan kegiatan itu dapat memotivasi dan menjadi bekal para penenun dalam berwirausaha. 

 

 

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa Cokorda Krisna Yudha, SE.,M.,Si.,Ak.,BKP mengungkapkan, setiap orang memiliki keinginan untuk berkembang dan maju dalam berusaha. Tidak terkecuali para penenun yang selama ini berkarya di bawah naungan Rumah Songket dan Endek Dian’s.

 

Apalagi kain tenun karya para perajin di Desa Gelgel yang dikerjakan secara konvensional, cukup terkenal di pasar kain tenun Bali. “Saya yakin, para penenun di sini juga ingin mandiri dalam berusaha,” ujar pria asal Puri Agung Singapadu, Banjar Mukti, Singapadu, Gianyar itu. 

 

 

Hanya saja, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk memasarkan langsung hasil produksi hingga akhirnya memilih hanya sebagai produsen. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, gerak kian terbatas. Untuk itu ia bersama Ida Bagus Gde Wedhana Purba, SE.,MM dan Cokorda Istri Ratna Sari Dewi, SE., M.Si.,BKP melalui PKM dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Pengetahuan Digitalisasi Marketing, Akuntansi dan Perpajakan Kelompok Penenun Dian’s Tenun dan Songket”, memberikan sosialisasi mengenai pemasaran digital, pembukuan dan perpajakan terhadap kelompok penenun di Dian’s Rumah Songket dan Endek.

 “Dengan ini diharapkan para perajin dapat termotivasi untuk berwirausaha. Sekaligus memiliki modal pengetahuan dalam berwirausaha, baik dalam pemasaran digital, pembukuan dan juga perpajakan,” terangnya.

 

Wedhana menambahkan, di tengah pembatasan gerak akibat pandemi Covid-19, pemanfaatan media digital merupakan solusi dalam pemasaran. Apalagi target pasar kian luas, tidak hanya sebatas di Bali namun hingga luar negeri dengan pemasaran digital. Namun ada berbagai trik yang harus diperhatikan agar pemasaran melalui media digital kian maksimal. Seperti pemilihan aplikasi pemasaran yang sesuai dengan produk yang dijual, kreativitas dalam pengambilan gambar serta kecekatan dalam melayani pesanan konsumen. “Semisal promosi melalui Istragram atau Facebook, waktu yang cocok untuk mengupload foto produk itu di pukul 08.00, pukul 12.00 dan pukul 20.00. Karena pengguna media sosial saat ini memiliki kecenderungan baru bangun tidur dan saat istirahat siang mengecek media sosialnya,” jelasnya.

 

 

Sementara itu mengenai pembukuan dan juga perpajakan, Krisna memberikan kesempatan kepada para penenun untuk melakukan konsultasi secara personal tanpa dipungut biaya. Dengan begitu, para penenun diharapkan dapat membuat pembukuan dengan baik serta taat dalam pelaporan pajak. Sebab menurutnya sampai saat ini masih ada perajin yang tidak taat dalam pelaporan pajak. Bahkan ada yang belum terdaftar sebagai wajib pajak akibat ketidaktahuan mereka mengenai perpajakan. 

 

Pemilik Dian’s Rumah Songket dan Endek, Putu Agus Aksara Diantika dalam kesempatan itu berterima kasih kepada LPM Universitas Warmadewa atas program pengabdian masyarakat yang digelar bagi penenun di tempatnya. Sebab pihaknya pun berharap penenun yang selama ini membantunya dalam memenuhi pesanan dapat mandiri di industri tenun tersebut. Sehingga selain dapat meningkatkan taraf hidup, juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan. “Saya berharap perajin saya ini bisa berdikari sendiri, tidak tergantung dengan saya. Karena setiap yang lulus dari sini (bisa mandiri), saya lihat sebagai sebuah keberhasilan bagi diri saya,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/