33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:20 PM WIB

Larangan Pendirian Padmasana Clear, Turah: Jangan ada yang Menggoreng

RadarBali.com – Dukungan kembali mengalir untuk SD Negeri 4 Dauh Puri, Denpasar. Senin (30/10) pukul 09.20 komponen masyarakat Bali

hadir ke SD yang berlokasi di sebelah timur Masjid Baitur Rohman, Dusun Wanasari ( Kampung Jawa) Denpasar tersebut.

I Gusti Agung Ngurah Harta, pinisepuh Perguruan Sandhi Murti mengatakan, kedatangan pihaknya bersama komponen Patriot Garuda Nusantara pimpinan Gus Nuril Arifin bukan untuk mencari benar dan salah, melainkan memberi vibrasi nasionalisme.

“Agar tidak dijadikan konsumsi politik. Kita ingin mengklarifikasi. Ini (isu pelarangan pendirian Padmasana yang viral di media social, red) tak boleh dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab,” ucapnya.

Terkait kunjungan tersebut, Kepala SD Negeri 4 Dauh Puri, Ni Kompyang Sumadi mengatakan isu “pelarangan” tersebut sudah tuntas.

“Sudah clear. Sabtu (28/10) sudah clear. Tokoh sudah datang ke sekolah. Kepala Upt, sudah datang. Sudah terjadi pabligbagan. Tidak ada apa-apa sebenarnya. Keputusannya clear. Pembangunan bisa dilanjutkan,” jelas Kompyang.

Merespons pernyataan tersebut, Turah – panggilan akrab I Gusti Agung Ngurah Harta, menandaskan pihaknya hadir langsung agar tidak ada isu yang digoreng dan berpotensi menimbulkan perpecahan.

“Bali ini sebagai simbol pemersatu bangsa. Ini harus dikampanyekan dan sejarah kerukunan umat beragama di Bali harus diingat,” ungkapnya.

Menurutnya, menurut sejarah tempat berdirinya Masjid Baitur Rohman, Dusun Wanasari (Kampung Jawa) Denpasar dulu berdiri pura desa.

Namun, karena hubungan yang baik dengan umat setempat akhirnya diizinkan sebagai tempat ibadah umat muslim. “Sejarah harus diingat. Kalau sampai viral kan bisa diadu domba,” tegasnya.

RadarBali.com – Dukungan kembali mengalir untuk SD Negeri 4 Dauh Puri, Denpasar. Senin (30/10) pukul 09.20 komponen masyarakat Bali

hadir ke SD yang berlokasi di sebelah timur Masjid Baitur Rohman, Dusun Wanasari ( Kampung Jawa) Denpasar tersebut.

I Gusti Agung Ngurah Harta, pinisepuh Perguruan Sandhi Murti mengatakan, kedatangan pihaknya bersama komponen Patriot Garuda Nusantara pimpinan Gus Nuril Arifin bukan untuk mencari benar dan salah, melainkan memberi vibrasi nasionalisme.

“Agar tidak dijadikan konsumsi politik. Kita ingin mengklarifikasi. Ini (isu pelarangan pendirian Padmasana yang viral di media social, red) tak boleh dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab,” ucapnya.

Terkait kunjungan tersebut, Kepala SD Negeri 4 Dauh Puri, Ni Kompyang Sumadi mengatakan isu “pelarangan” tersebut sudah tuntas.

“Sudah clear. Sabtu (28/10) sudah clear. Tokoh sudah datang ke sekolah. Kepala Upt, sudah datang. Sudah terjadi pabligbagan. Tidak ada apa-apa sebenarnya. Keputusannya clear. Pembangunan bisa dilanjutkan,” jelas Kompyang.

Merespons pernyataan tersebut, Turah – panggilan akrab I Gusti Agung Ngurah Harta, menandaskan pihaknya hadir langsung agar tidak ada isu yang digoreng dan berpotensi menimbulkan perpecahan.

“Bali ini sebagai simbol pemersatu bangsa. Ini harus dikampanyekan dan sejarah kerukunan umat beragama di Bali harus diingat,” ungkapnya.

Menurutnya, menurut sejarah tempat berdirinya Masjid Baitur Rohman, Dusun Wanasari (Kampung Jawa) Denpasar dulu berdiri pura desa.

Namun, karena hubungan yang baik dengan umat setempat akhirnya diizinkan sebagai tempat ibadah umat muslim. “Sejarah harus diingat. Kalau sampai viral kan bisa diadu domba,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/