30.2 C
Jakarta
29 April 2024, 21:42 PM WIB

Oktober Puncak Musim Kemarau, Krisis Air Bersih di Bali Meluas

DENPASAR – Kemarau panjang masih melanda Indonesia. Di Indonesia, berdasar data Climate Early Warning System’ (CEWS)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hampir di seluruh Pulau Jawa dan Bali Nusra mengalami hari tanpa hujan (HTH). 

Kepala Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan mengakui saat ini sedang memasuki puncak musim kemarau.

Menurut Dodo, musim hujan di Indonesia sendiri bervariasi datangnya. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk berusaha menggunakan air yang bersih, sekalipun sedang kesulitan.

Hal ini karena kualitas air yang buruk dapat berdampak kepada kesehatan secara langsung. Kekeringan yang melandai beberapa wilayah Indonesia juga di alamin di Pulau Bali.

Beberapa kabupaten pulau Bali seperti Karangasem, Bangli, dan Buleleng sangat membutuhkan air bersih karena dampak kemarau panjang sangat dirasakan warga setempat.

Sebagai catatan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bali sudah mendapat informasi dari BPBD Bali, tentang kondisi masyarakat yang membutuhkan air bersih sejak bulan Juli lalu.

Mendapatkan informasi tersebut ACT dan MRI Bali secara konsisten melakukan distribusi air bersih kepada masyarakat Bali yang membutuhkan air bersih.

Distribusi air bersih tersebut merupakan bantuan dari kalangan masyarakat maupun dari mitra yang sudah bekerjasama dengan ACT – MRI Bali saat aksi penggalangan dana di acara Car Free Day Renon.

Tidak luput juga dari kalangan komunitas, pelajar dan perusahan juga ikut melakukan penggalangan dana di lingkungan sekolah atau di komunitasnya.

Pelajar, komunitas, dan perusahan yang ikut memberikan donasi untuk masyarakat yang membutuhkan air bersih yaitu Garuda Billingual School,

SMA Al Banna, SMKN 1 Kuta Selatan, MI Kalifa Nusantara, Al Azhar Syifa Budi Bali, Harapan Mulia, RA Alam Jamur, Mi Alam Jamur, MTs Alam Jamur,

Mi Tunas Bangsa, SMP Muhammadiyah Singaraja,  Komunitas Muslim Nusa Dua Hotels, Komunitas HSAP, Liqo Az-Zahra, MTs Al-Ma’ruf, dan MS GLOW.

“Aksi Cepat Tanggap dan Masyarakat Relawan Indonesia Bali tidak pernah berhenti memberikan informasi ke pelajar, komunitas,

dan perusahan untuk mengetahui kondisi masyarakat yang membutuhkan air bersih,” ungkap Markom ACT – MRI Bali, Rian Indra.

Menurutnya, sampai saat ini ACT dan MRI Bali telah mendistribusikan air bersih sebanyak 210.000 liter kepada masyarakat di tiga kabupaten yakni Buleleng, Bangli, dan Karangasem.

“Kepada masyarakat yang bingung bagaimana untuk bisa memberikan donasi atuapun ingin ikut menyediakan air bersih kepada masyarakat bisa langsung

datang ke kantor Aksi Cepat Tanggap di Jalan Waturengong No 160, Denpasar, Bali, atau menghubungi 0811-3951-818,” pungkas Rian Indra. (rba)

DENPASAR – Kemarau panjang masih melanda Indonesia. Di Indonesia, berdasar data Climate Early Warning System’ (CEWS)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hampir di seluruh Pulau Jawa dan Bali Nusra mengalami hari tanpa hujan (HTH). 

Kepala Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan mengakui saat ini sedang memasuki puncak musim kemarau.

Menurut Dodo, musim hujan di Indonesia sendiri bervariasi datangnya. BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk berusaha menggunakan air yang bersih, sekalipun sedang kesulitan.

Hal ini karena kualitas air yang buruk dapat berdampak kepada kesehatan secara langsung. Kekeringan yang melandai beberapa wilayah Indonesia juga di alamin di Pulau Bali.

Beberapa kabupaten pulau Bali seperti Karangasem, Bangli, dan Buleleng sangat membutuhkan air bersih karena dampak kemarau panjang sangat dirasakan warga setempat.

Sebagai catatan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bali sudah mendapat informasi dari BPBD Bali, tentang kondisi masyarakat yang membutuhkan air bersih sejak bulan Juli lalu.

Mendapatkan informasi tersebut ACT dan MRI Bali secara konsisten melakukan distribusi air bersih kepada masyarakat Bali yang membutuhkan air bersih.

Distribusi air bersih tersebut merupakan bantuan dari kalangan masyarakat maupun dari mitra yang sudah bekerjasama dengan ACT – MRI Bali saat aksi penggalangan dana di acara Car Free Day Renon.

Tidak luput juga dari kalangan komunitas, pelajar dan perusahan juga ikut melakukan penggalangan dana di lingkungan sekolah atau di komunitasnya.

Pelajar, komunitas, dan perusahan yang ikut memberikan donasi untuk masyarakat yang membutuhkan air bersih yaitu Garuda Billingual School,

SMA Al Banna, SMKN 1 Kuta Selatan, MI Kalifa Nusantara, Al Azhar Syifa Budi Bali, Harapan Mulia, RA Alam Jamur, Mi Alam Jamur, MTs Alam Jamur,

Mi Tunas Bangsa, SMP Muhammadiyah Singaraja,  Komunitas Muslim Nusa Dua Hotels, Komunitas HSAP, Liqo Az-Zahra, MTs Al-Ma’ruf, dan MS GLOW.

“Aksi Cepat Tanggap dan Masyarakat Relawan Indonesia Bali tidak pernah berhenti memberikan informasi ke pelajar, komunitas,

dan perusahan untuk mengetahui kondisi masyarakat yang membutuhkan air bersih,” ungkap Markom ACT – MRI Bali, Rian Indra.

Menurutnya, sampai saat ini ACT dan MRI Bali telah mendistribusikan air bersih sebanyak 210.000 liter kepada masyarakat di tiga kabupaten yakni Buleleng, Bangli, dan Karangasem.

“Kepada masyarakat yang bingung bagaimana untuk bisa memberikan donasi atuapun ingin ikut menyediakan air bersih kepada masyarakat bisa langsung

datang ke kantor Aksi Cepat Tanggap di Jalan Waturengong No 160, Denpasar, Bali, atau menghubungi 0811-3951-818,” pungkas Rian Indra. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/