RadarBali.com – Letusan abu vulkanik Gunung Agung bisa menjadi menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
Pasalnya material debu abu vulkanik berpotensi mengganggu sistem saluran pernafasan. Menurut dr. I Made Bagiada, spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit paru-paru RS Sanglah,
bahaya terberat ketika masyarakat terkena atau menghirup material abu vulkanik dari letusan erupsi Gunung Agung yakni merusak sistem jaringan paru-paru.
Karena abu vulkanik letusan gunung berapi mengandung silica. Silica merupakan partikel terkecil dari abu vulkanik yang jika dilihat dengan kasat mata tidak nampak.
Ukurannya di bawah 10 mikron. “Silica itu seperti bahan untuk memotong kaca yang tajam. Jika itu sampai masuk ke paru-paru,
bisa sampai melukai organ paling dalam. Ini paling bahaya baik jangka pendek dan jangka panjang,” jelasnya.
Dr Bagiada menambahkan, muntahan abu vulkanik gunung berapi mengandung racun karena beberapa zat dan gas panas yang terkandung di dalamnya.
Seperti belerang, karbondioksida, karbonmonoksida, gas karbon, sulfur, sulfurdioksida, dan kandungan zat lainnya.
“Abu vulkanik patut diwaspadai oleh warga yang terdampak erupsi Gunung Agung karena tidak hanya mengganggu kesehatan, tapi juga bisa mengakibatkan kematian,” ungkapnya.
Lebih lanjut dr. Bagiada mengungkapkan beberapa jenis penyakit yang ditimbulkan oleh abu vulkanik.
Yakni iritasi mata, penyakit kulit, pilek, infeksi saluran pernafasan (ISPA), disaster hirup, radang paru-paru dan penyakit lainnya.
“Karena itu, bagi yang terdampak, lebih baik ke daerah yang tidak terkena erupsi Gunung Agung atau zona aman.
Kemudian jika keluar rumah atau bepergian, tetap menggunakan masker, kacamata dan berpakaian dengan menggunakan celana dan baju lengan panjang,” terangnya.
“Masyarakat yang berada pada radius zona merah terdampak Gunung Agung dihimbau untuk tidak minum air yang sudah tercemar abu vulkanik dan belerang,” tambahnya.