DENPASAR – Tepat sepekan setelah groundbreaking atau peletakan batu pertama revitalisasi TPA Suwung, Pemprov Bali mulai mendekati warga Banjar Pesanggaran, Denpasar.
Pemprov perlu mendapat dukungan warga agar proyek revitalisasi TPA berjalan mulus. Pendekatan itu dilakukan Wagub Bali, Ketut Sudikerta, Kamis malam (28/12).
Sudikerta melaksanakan sosialisasi di balai banjar setempat didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Bali, I Nyoman Astawa Riadi.
Sudikerta mengatakan, konsep pengelolaan sampah di TPA Suwung sejatinya telah dimulai pada 1984 lalu.
Luasan TPA Suwung mencapai 32,4 hektare, dirancang melayani empat wilayah Kabupaten/Kota yaitu Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.
TPA Suwung diharapkan mampu menampung 1.000 ton sampah per hari. Pada 2005 dilaksanakan konsep sampah menjadi tenaga listrik dengan sistem pengelolaan yang direncanakan mampu menghasilkan listrik sebesar 0,9 megawatt (Mw).
Namun, hingga saat ini rencana tersebut belum bisa terealisasi. “Sampai saat ini konsep sampah menjadi tenaga listrik yang dulu telah direncanakan belum dapat dioptimalkan.
Saat ini terlihat timbunan sampah yang menggunung dan kurang bagus secara estetika kalau dilihat,” kata Sudikerta.
Dijelaskan Sudikerta, revitalisasi TPA Suwung akan menyulap tumpukan sampah yang telah menggunung tersebut menjadi taman hutan kota.
Dengan menggunakan cara sanitary landfill, tumpukan sampah akan diuruk dengan tanah kemudian dibuat taman.
Dengan demikian, lahan seluas 22 hektare yang menjadi gunungan sampah bau itu bisa dihijaukan.
“Kami akan tata TPA Suwung agar tidak lagi ada bau sampah. Lingkungan sekitar juga bagus dan tempat pembuangan sampah akan tertata dengan baik,” janji politikus asal Pecatu itu.