TABANAN– Sektor pariwisata di Bali mulai pulih kembali. Khusus di Tabanan sendiri selain wisatawan asing, wisatawan domestik sejauh ini masih menjadi tumpuan sektor pariwisata. Baik yang bergerak di bidang obyek wisata atau penunjang kegiatan wisata.
Terlebih lagi, kemungkinan wisatawan domestik untuk melakukan perjalanan wisata juga sudah mulai dimudahkan dengan kebijakan pemerintah yang tidak lagi mengharuskan rapid antigen sebagai syarat. Bahkan adanya syarat bebas karantina bagi wisatawan asing dengan visa VOA.
Kendati dimudahkan seperti itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Tabanan mewanti-wanti agar pengelola obyek wisata maupun fasilitas penunjang kegiatan wisata tetap memastikan protokol kesehatan (prokes) tetap dipatuhi di tengah pariwisata Bali mulai pulih.
“Kami hanya menekankan itu. Prokes agar tetap dipatuhi,” ujar Kepala Dispar Tabanan, I Gusti Ngurah Agung Suryana, belum lama ini.
Dia menyebutkan, penekanan ini disampaikan secara informal kepada masing-masing pengelola. Pun demikian dalam pertemuan formal yang selama ini dilaksanakan secara daring.
Selain kepatuhan penerapan prokes, pihaknya juga menekankan penggunaan aplikasi peduli lindungi untuk memonitor sirkulasi kunjungan wisatawan agar tidak terjadi kerumunan.
“Kadang ke manajemen pengelolanya, kadang ke satgas (satuan tugas) di internalnya saat lagi monitoring. Karena mereka kan punya satgas internal yang sudah dibentuk sejak beberapa waktu lalu,” imbuhnya.
Secara umum, sambungnya, komponen pariwisata di Bali menyambut baik keputusan pemerintah yang mulai melonggarkan kebijakannya pada sektor pariwisata.
“Tentu dengan harapan ini menjadi awal untuk pemulihan pariwisata,” sambungnya.
Dan sejauh ini, aktivitas wisata di Tabanan mulai mengalami kenaikan secara perlahan. Itupun dengan kunjungan wisatawan yang masih didominasi wisatawan domestik. Sedangkan untuk wisatawan asing sejauh ini relatif kecil.
“Kalau laporan dari Tanah Lot, rata-rata sudah capai ratusan setiap harinya. Hari libur capai ribuan wisatawan. Itupun mereka (wisatawan asing) yang sudah lama memilih menetap di Bali,” sebutnya.
Kebijakan yang dipermudah pemerintah, sambung dia, juga diharapkan bisa memulihkan tingkat keterisian akomodasi wisata. Seperti hotel atau vila yang dominan ada di Tabanan.
“Karena selama ini, meskipun pariwisata sudah dibuka sebelumnya, hanya hotel di daerah tertentu saja yang boleh menyediakan fasilitas karantina. Ya mudah-mudahan dalam seminggu atau dua minggu ke depan, kebijakan yang mulai dimudahkan ini bisa menunjukkan efeknya (ke usaha wisata),” pungkasnya.