31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:11 AM WIB

Duh, Pengerukan Bukit Marak di Kecamatan Dawan, Klungkung

SEMARAPURA- Aktivitas pengerukan bukit di Kabupaten Klungkung, terutamanya di Kecamatan Dawan kian marak. Bukit-bukit tersebut tampak bopeng, dan ruas jalan di sekitarnya mengalami kerusakan. AHasil pengerukan bukit itu kemudian dibawa sejumlah truk ke kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di eks Galian C, Klungkung.

 

Berdasarkan informasi dan hasil pemantauan di lapangan, pengerukan bukit terjadi di sejumlah lokasi di wilayah Kecamatan Dawan. Seperti di Desa Paksebali, Gunaksa, Pesinggahan, Pikat dan lainnya. Hasil pengerukan bukit yang dikeruk menggunakan alat berat itu diangkut dengan truk-truk besar.

 

Berdasarkan pemantauan pengerukan bukit di Desa Pesinggahan, hasil pengerukan tersebut dibawa truk ke kawasan PKB di eks Galian C, Klungkung. Dijaga sejumlah orang, pengerukan itu berlangsung bukan satu atau dua hari, namun sudah berminggu-minggu.

 

Camat Dawan, I Dewa Gede Widiantara saat dikonfirmasi tidak menampik adanya hal tersebut. Diungkapkannya, kegiatan itu berkaitan dengan dukungan terhadap proyek PKB. Selain itu ada kepentingan pemilik yang ingin lahannya tertata. “Dan truknya sudah berlabel semua itu. Dan kemarin kami sudah melakukan pemantauan juga untuk pembinaan kepada pihak di sana. Dan kami juga sudah laporkan ke kabupaten, kalau memang itu untuk proyek PKB, sebagai bentuk dukungan pemerintah (diizinkan),” jelasnya.

 

Lebih lanjut diungkapkannya, pengerukan tersebut tidak sebarangan dilakukan. Di mana pemetaan kebencanaan telah dilakukan sebelumnya. “Kalau ada tempatnya potensi bencana, kami tidak rekomendasikan di tempat itu,” katanya.

 

Perbekel Gunaksa, I Wayan Sadiarna menambahkan, pihaknya bersama personel Satpol PP Klungkung sudah sempat ke lokasi pengerukan bukit di Dusun Buayang dan Babung. Yang mana pelaksana pengerukan kedua lokasi itu tidak dapat menunjukkan izin.

 

Di sisi lain pemilik lahan beralasan melakukan penataan lahan. “Sedangkan mereka tidak memiliki izin untuk itu. Sehingga dilema jadinya,” ujarnya.

 

Sementara dampak dari pengerukan itu membuat jalan di sekitar rusak berat. Sebab material kerukan itu diangkut menggunakan kendaraan besar dengan mobilitas yang tinggi. Bahkan menurutnya ada warga yang sampai terjatuh akibat melintasi jalan rusak tersebut. “Di media sosial Bapak Bupati langsung menjawab akan ditindaklanjuti Dinas PUPR,” tandasnya.

 

Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana dikonfirmasi terpisah mengungkapkan stafnya telah turun keenam lokasi diduga pengerukan yang ada di Kecamatan Dawan. Dan menurutnya, kegiatan tersebut merupakan penataan lahan bukan pengerukan. Meski begitu, aktivitas tersebut juga harus berizin. “Kalau penataannya sampai 5 ribu kubik, harus mengurus UKL UPL. Namun bila di atas itu, harus mengurus AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan),” jelasnya.

 

Hanya saja dari pengecekan keenam lokasi penataan tersebut, tidak satu pun telah berizin. Sehingga pihaknya telah mengimbau pemilik lahan untuk mengurus izin. “Tanahnya belum ada info dibawa ke mana,” katanya.

SEMARAPURA- Aktivitas pengerukan bukit di Kabupaten Klungkung, terutamanya di Kecamatan Dawan kian marak. Bukit-bukit tersebut tampak bopeng, dan ruas jalan di sekitarnya mengalami kerusakan. AHasil pengerukan bukit itu kemudian dibawa sejumlah truk ke kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di eks Galian C, Klungkung.

 

Berdasarkan informasi dan hasil pemantauan di lapangan, pengerukan bukit terjadi di sejumlah lokasi di wilayah Kecamatan Dawan. Seperti di Desa Paksebali, Gunaksa, Pesinggahan, Pikat dan lainnya. Hasil pengerukan bukit yang dikeruk menggunakan alat berat itu diangkut dengan truk-truk besar.

 

Berdasarkan pemantauan pengerukan bukit di Desa Pesinggahan, hasil pengerukan tersebut dibawa truk ke kawasan PKB di eks Galian C, Klungkung. Dijaga sejumlah orang, pengerukan itu berlangsung bukan satu atau dua hari, namun sudah berminggu-minggu.

 

Camat Dawan, I Dewa Gede Widiantara saat dikonfirmasi tidak menampik adanya hal tersebut. Diungkapkannya, kegiatan itu berkaitan dengan dukungan terhadap proyek PKB. Selain itu ada kepentingan pemilik yang ingin lahannya tertata. “Dan truknya sudah berlabel semua itu. Dan kemarin kami sudah melakukan pemantauan juga untuk pembinaan kepada pihak di sana. Dan kami juga sudah laporkan ke kabupaten, kalau memang itu untuk proyek PKB, sebagai bentuk dukungan pemerintah (diizinkan),” jelasnya.

 

Lebih lanjut diungkapkannya, pengerukan tersebut tidak sebarangan dilakukan. Di mana pemetaan kebencanaan telah dilakukan sebelumnya. “Kalau ada tempatnya potensi bencana, kami tidak rekomendasikan di tempat itu,” katanya.

 

Perbekel Gunaksa, I Wayan Sadiarna menambahkan, pihaknya bersama personel Satpol PP Klungkung sudah sempat ke lokasi pengerukan bukit di Dusun Buayang dan Babung. Yang mana pelaksana pengerukan kedua lokasi itu tidak dapat menunjukkan izin.

 

Di sisi lain pemilik lahan beralasan melakukan penataan lahan. “Sedangkan mereka tidak memiliki izin untuk itu. Sehingga dilema jadinya,” ujarnya.

 

Sementara dampak dari pengerukan itu membuat jalan di sekitar rusak berat. Sebab material kerukan itu diangkut menggunakan kendaraan besar dengan mobilitas yang tinggi. Bahkan menurutnya ada warga yang sampai terjatuh akibat melintasi jalan rusak tersebut. “Di media sosial Bapak Bupati langsung menjawab akan ditindaklanjuti Dinas PUPR,” tandasnya.

 

Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana dikonfirmasi terpisah mengungkapkan stafnya telah turun keenam lokasi diduga pengerukan yang ada di Kecamatan Dawan. Dan menurutnya, kegiatan tersebut merupakan penataan lahan bukan pengerukan. Meski begitu, aktivitas tersebut juga harus berizin. “Kalau penataannya sampai 5 ribu kubik, harus mengurus UKL UPL. Namun bila di atas itu, harus mengurus AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan),” jelasnya.

 

Hanya saja dari pengecekan keenam lokasi penataan tersebut, tidak satu pun telah berizin. Sehingga pihaknya telah mengimbau pemilik lahan untuk mengurus izin. “Tanahnya belum ada info dibawa ke mana,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/