SINGARAJA – Kapal tongkang TBS 3301 yang kandas di perairan Celukan Bawang saat mengangkut batu bara berhasil ditarik kembali ke tengah laut. Kapal kini telah bersandar di dermaga jetty PLTU Celukan Bawang untuk proses bongkar muat.
Proses evakuasi kapal telah dilakukan sejak pagi kemarin. Sebanyak dua unit ekskavator masih dikerahkan untuk mengatur muatan kapal. Sebagian muatan di tongkang TBS 3301 dipindahkan ke tongkang BG ET 3312.
Selain melakukan proses pemindahan, sejumlah pekerja tampak mengoperasikan pompa ballast untuk menyeimbangkan kapal. Pada pukul 13.00 siang, posisi kapal yang semula miring ke arah selatan, sudah mulai seimbang. Sekitar pukul 15.00 siang, kapal TBS 3301 akhirnya ditarik ke dermaga jetty PLTU. “Per siang ini sudah berhasil ditarik. Jadi tongkang yang kandas itu, langsung ke dermaga PLTU. Supaya cepat proses bongkar muatnya,” kata Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, AKP Putu Edy Sukaryawan.
Sementara tongkang BG ET 3312 kini masih lego jangkar di sekitar perairan Desa Celukan Bawang. Rencananya tongkang tersebut akan ditarik ke dermaga PLTU, setelah proses bongkar muat pada tongkang TBS 3301 tuntas.
Sementara perusahaan pemilik kapal, PT Tri Sukses Muaratama melalui karyawannya, Reza Fahlevi menyatakan proses evakuasi muatan sudah tuntas. “Hari ini kami sudah melakukan air ballast untuk menyeimbangkan tongkang. Tempo hari air masuk ke lambung, jadi perlu dipompa untuk menyeimbangkan,” kata Reza.
Menurutnya proses evakuasi itu lebih cepat dua hari dari perkiraan. Semula proses evakuasi diperkirakan tuntas pada Jumat mendatang. Setelah proses bongkar muat, rencananya tongkang tersebut akan ditarik kembali ke Kalimantan.
Reza mengklaim tidak ada proses pencemaran batu bara selama proses evakuasi. “Dari kepolisian, KSOP, lingkungan hidup juga menyaksikan waktu proses penarikan. Sejauh ini kondisinya aman,” klaim Reza.
Seperti diberitakan sebelumnya, tongkang pengangkut batu bara kandas di perairan Celukan Bawang, tepatnya di sebelah timur dermaga jetty PLTU Celukan Bawang. Kapal yang mengangkut 9.722 metrik ton itu miring saat berlayar di perairan Pulau Kangean karena dihempas cuaca buruk. Karena jarak pelayaran sudah cukup dekat, nakhoda memutuskan melanjutkan perjalanan ke Celukan Bawang.
Ternyata saat sampai di Celukan Bawang, kapal semakin miring. Kapal kemudian dikandaskan di sisi timur PLTU. Apabila dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan muatan batu bara tumpah ke laut dan menyebabkan kerusakan lingkungan. (eps)