26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 3:13 AM WIB

Cegah Kecurangan, Seleksi Perguruan Tinggi Negeri Diawasi lewat CCTV

SINGARAJA – Proses pengawasan dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri, kian ketat. Panitia ujian memasang kamera CCTV di seluruh ruang ujian. Kamera itu menjadi acuan bagi panitia untuk mencegah kecurangan yang berpotensi terjadi.

 

Sejak awal pekan ini, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melaksanakan Seleksi Masuk Bersama Jalur Mandiri Computer Based Test (SMBJM-CBT). Seleksi itu diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang menempuh pendidikan akademis pada tahun akademik 2022/2023 mendatang. Proses seleksi itu akan berlangsung hingga Senin (18/7) pekan depan.

 

Khusus di Undiksha, panitia menyiapkan 9 ruangan untuk proses ujian. Ruang ujian itu tersebar di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Fakultas Bahasa dan Seni, serta UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Panitia menempatkan 2 orang pengawas ujian pada masing-masing ruangan.

 

Selain menempatkan pengawas ujian, panitia juga menempatkan kamera CCTV di seluruh ruangan. Kamera itu terhubung dengan ruang kontrol di Ruang Seminar Ganesha II yang terletak di Rektorat Undiksha.

 

Rektor Undiksha, Prof. I Nyoman Jampel mengatakan, pada ujian kali ini ada 1.568 orang yang mendaftar di Undiksha. Baik untuk jenjang diploma maupun sarjana. Mereka harus menjawab soal-soal ujian di bidang sains dan teknologi, sosial humaniora, serta soal campuran. Peserta tak hanya berasal dari Bali, namun juga luar Bali.

 

Ia menjelaskan, SMBJM-CBT merupakan proses rekrutmen terakhir yang dibuka pada tahun akademik ini. Kursi yang disiapkan hanya sebanyak 30 persen dari total 4.500 kursi yang dibuka.

 

Dalam proses penerimaan, Undiksha akan berpatokan pada hasil ujian. Ia mengingatkan agar mahasiswa maupun keluarganya tidak gelap mata dengan tawaran orang-orang yang mengaku dapat memfasilitasi untuk lolos seleksi.

 

“Kepada masyarakat jangan percaya jika ada yang bilang dia bisa membantu untuk meluluskan. Itu omong kosong,” tegas Jampel saat ditemui di Rektorat Undiksha kemarin.

 

Selain lewat jalur SMBJM-CBT, Undiksha juga membuka proses rekrutmen dari 2 jalur lain. Yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN). Untuk SNMPTN, Undiksha menyediakan kuota sebanyak 30 persen, sedangkan UTBK-SBMPTN sebanyak 40 persen.

 

Di sisi lain, proses SMBJM-CBT kemarin mendapat pengawasan dari unsur Pemkab Buleleng, Kejaksaan Negeri Buleleng, Kodim 1609/Buleleng, dan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali. Pemantauan dilakukan dari Ruang Ganesha II. Selain itu pengawasan juga sempat dilakukan di ruang ujian, sebelum proses ujian dimulai. (eps)

 

 

SINGARAJA – Proses pengawasan dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri, kian ketat. Panitia ujian memasang kamera CCTV di seluruh ruang ujian. Kamera itu menjadi acuan bagi panitia untuk mencegah kecurangan yang berpotensi terjadi.

 

Sejak awal pekan ini, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melaksanakan Seleksi Masuk Bersama Jalur Mandiri Computer Based Test (SMBJM-CBT). Seleksi itu diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang menempuh pendidikan akademis pada tahun akademik 2022/2023 mendatang. Proses seleksi itu akan berlangsung hingga Senin (18/7) pekan depan.

 

Khusus di Undiksha, panitia menyiapkan 9 ruangan untuk proses ujian. Ruang ujian itu tersebar di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Fakultas Bahasa dan Seni, serta UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Panitia menempatkan 2 orang pengawas ujian pada masing-masing ruangan.

 

Selain menempatkan pengawas ujian, panitia juga menempatkan kamera CCTV di seluruh ruangan. Kamera itu terhubung dengan ruang kontrol di Ruang Seminar Ganesha II yang terletak di Rektorat Undiksha.

 

Rektor Undiksha, Prof. I Nyoman Jampel mengatakan, pada ujian kali ini ada 1.568 orang yang mendaftar di Undiksha. Baik untuk jenjang diploma maupun sarjana. Mereka harus menjawab soal-soal ujian di bidang sains dan teknologi, sosial humaniora, serta soal campuran. Peserta tak hanya berasal dari Bali, namun juga luar Bali.

 

Ia menjelaskan, SMBJM-CBT merupakan proses rekrutmen terakhir yang dibuka pada tahun akademik ini. Kursi yang disiapkan hanya sebanyak 30 persen dari total 4.500 kursi yang dibuka.

 

Dalam proses penerimaan, Undiksha akan berpatokan pada hasil ujian. Ia mengingatkan agar mahasiswa maupun keluarganya tidak gelap mata dengan tawaran orang-orang yang mengaku dapat memfasilitasi untuk lolos seleksi.

 

“Kepada masyarakat jangan percaya jika ada yang bilang dia bisa membantu untuk meluluskan. Itu omong kosong,” tegas Jampel saat ditemui di Rektorat Undiksha kemarin.

 

Selain lewat jalur SMBJM-CBT, Undiksha juga membuka proses rekrutmen dari 2 jalur lain. Yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN). Untuk SNMPTN, Undiksha menyediakan kuota sebanyak 30 persen, sedangkan UTBK-SBMPTN sebanyak 40 persen.

 

Di sisi lain, proses SMBJM-CBT kemarin mendapat pengawasan dari unsur Pemkab Buleleng, Kejaksaan Negeri Buleleng, Kodim 1609/Buleleng, dan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali. Pemantauan dilakukan dari Ruang Ganesha II. Selain itu pengawasan juga sempat dilakukan di ruang ujian, sebelum proses ujian dimulai. (eps)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/