SAWAN– Momen kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahudin Uno ke Desa Sudaji, dimanfaatkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Dia meminta agar Sandiaga ikut memperjuangkan pembangunan bandara di Bali Utara.
Hal itu diungkapkan Agus, saat bertemu dengan Sandiaga di Lapangan Umum Desa Sudaji, pagi kemarin (19/8). Agus tampak didampingi Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Kepala Dinas Pariwisata Gede Dody Sukma, dan Kepala Dinas Perdagangan Dewa Made Sudiarta.
Menurutnya pengembangan pariwisata di Buleleng terkendala dengan aksesbilitas. Selama ini pariwisata Buleleng lebih mengandalkan alam. Padahal Buleleng punya potensi yang besar di bidang adat, budaya, dan tradisi. Beberapa tradisi unik rutin digelar di Buleleng, seperti ngusaba bukakak di Desa Giri Emas dan Sudaji, serta beberapa tradisi lain di kawasan desa-desa Bali Aga.
Sayangnya pelestarian budaya tak dapat diikuti dengan pengembangan seni. Sebab para pemuda yang jadi agen pengembangan seni, budaya dan tradisi, lebih banyak bekerja di Denpasar dan Badung. “Kenyataannya, akibat aksesbilitas terbatas, banyak pemuda kita yang kerja di Denpasar dan Badung. Pemuda yang kita harapkan menggerakkan budaya, tidak ada di tempat,” kata Agus.
Hal yang lebih mengkhawatirkan, ada potensi degradasi budaya. Hal itu berpotensi jadi masalah serius. “Karena yang menabuh dan menari tidak ada, lari ke Denpasar kerja. Sekarang sisa yang tua, maaf, yang sudah jompo. Ini persoalan yang kami hadapi dalam pengembangan wisata berbasis budaya,” ujarnya.
Agus berharap Sandiaga ikut memperjuangkan peningkatan aksesbilitas ke Buleleng. Utamanya pembangunan bandara. Dia yakin pembangunan bandara akan memajukan pariwisata di Buleleng. “Dengan adanya bandara, saya yakin daya tarik Buleleng terhadap pariwisata budaya akan tumbuh. Peningkatan pariwisata akan berbanding lurus dengan peningkatan budaya. Semoga pak menteri bisa menyampaikan agar (pembangunan) bandara tidak ditunda lagi,” demikian Agus. (eps)