31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:05 AM WIB

Warga Miskin Bakal dapat Tanaman Pangan

 

SINGARAJA– Warga miskin di Kecamatan Busungbiu akan mendapat stimulant berupa tanaman pangan. Stimulant itu diharapkan dapat membantu keluarga mengurangi beban konsumsi mereka. Dalam jangka panjang, keluarga miskin itu diharapkan dapat mengoptimalkan tanaman pangan untuk menambah pendapatan keluarga.

 

Program  itu diberi nama optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Rencananya program itu akan menyasar tiga desa di Kecamatan Busungbiu. Yakni Desa Busungbiu, Desa Sepang, dan Desa Sepang Kelod.

 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng, I Gede Putra Aryana mengatakan, program itu merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Masyarakat akan diberi sejumlah tanaman pangan. Di antaranya cabai, terung, tomat, serta tanaman empon-empon. Baik itu jahe merah, kunyit, dan temulawak.

 

Tanaman cabai dan tomat sengaja dipilih, karena harga kedua komoditas itu cukup fluktuaktif. Dengan memiliki tanaman cabai dan tomat, warga miskin diharapkan dapat mengurangi beban konsumsi mereka.

 

Sementara tanaman lainnya, merupakan tanaman obat keluarga untuk menjaga kebugaran tubuh masyarakat. “Kalau tubuhnya sudah bugar, mau kerja juga bisa optimal,” kata Aryana saat dikonfirmasi kemarin.

 

Lebih lanjut Aryana mengatakan, nantinya ada 30 kepala keluarga yang menjadi program percontohan. Mereka akan menerima sejumlah tanaman. Masing-masing sebanyak 5 buah polybag. Pemerintah bahkan akan memberikan tanaman dengan tinggi 15-20 centimeter.

 

“Pertimbangannya, kalau diberi bibit dan polybag, kebanyakan nggak jalan. Kami sudah pernah coba. Sekarang kami beri untuk ukuran 15-20 centimeter. Jadi tinggal pelihara saja. Nanti tinggal memetik hasil. Setelah itu kami dampingi mereka untuk penyemaian, supaya bisa menambah lagi tanamannya,” katanya.

 

Ia berharap program  itu dapat mengurangi beban masyarakat miskin. “Minimal kan belanja di pasar atau warung berkurang. Uangnya bisa ditabung. Jangka panjang, kami harapkan mereka bisa memberdayakan pekarangan. Jadi tanaman pangan dan obat yang ada di halaman rumah, bisa memberi tambahan pendapatan untuk keluarga,” demikian Putra Aryana.

 

 

 

SINGARAJA– Warga miskin di Kecamatan Busungbiu akan mendapat stimulant berupa tanaman pangan. Stimulant itu diharapkan dapat membantu keluarga mengurangi beban konsumsi mereka. Dalam jangka panjang, keluarga miskin itu diharapkan dapat mengoptimalkan tanaman pangan untuk menambah pendapatan keluarga.

 

Program  itu diberi nama optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Rencananya program itu akan menyasar tiga desa di Kecamatan Busungbiu. Yakni Desa Busungbiu, Desa Sepang, dan Desa Sepang Kelod.

 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng, I Gede Putra Aryana mengatakan, program itu merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Masyarakat akan diberi sejumlah tanaman pangan. Di antaranya cabai, terung, tomat, serta tanaman empon-empon. Baik itu jahe merah, kunyit, dan temulawak.

 

Tanaman cabai dan tomat sengaja dipilih, karena harga kedua komoditas itu cukup fluktuaktif. Dengan memiliki tanaman cabai dan tomat, warga miskin diharapkan dapat mengurangi beban konsumsi mereka.

 

Sementara tanaman lainnya, merupakan tanaman obat keluarga untuk menjaga kebugaran tubuh masyarakat. “Kalau tubuhnya sudah bugar, mau kerja juga bisa optimal,” kata Aryana saat dikonfirmasi kemarin.

 

Lebih lanjut Aryana mengatakan, nantinya ada 30 kepala keluarga yang menjadi program percontohan. Mereka akan menerima sejumlah tanaman. Masing-masing sebanyak 5 buah polybag. Pemerintah bahkan akan memberikan tanaman dengan tinggi 15-20 centimeter.

 

“Pertimbangannya, kalau diberi bibit dan polybag, kebanyakan nggak jalan. Kami sudah pernah coba. Sekarang kami beri untuk ukuran 15-20 centimeter. Jadi tinggal pelihara saja. Nanti tinggal memetik hasil. Setelah itu kami dampingi mereka untuk penyemaian, supaya bisa menambah lagi tanamannya,” katanya.

 

Ia berharap program  itu dapat mengurangi beban masyarakat miskin. “Minimal kan belanja di pasar atau warung berkurang. Uangnya bisa ditabung. Jangka panjang, kami harapkan mereka bisa memberdayakan pekarangan. Jadi tanaman pangan dan obat yang ada di halaman rumah, bisa memberi tambahan pendapatan untuk keluarga,” demikian Putra Aryana.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/