SINGARAJA–Kendaraan yang ditumpangi seniman asal Buleleng, celaka di wilayah Desa Batunya, Kecamatan Baturiti. Diduga pengemudi kelelahan dan kesulitan mengemudikan kendaraan, karena kabut tebal yang menutupi jalan.
Kendaraan yang celaka itu adalah mobil Isuzu Elf dengan nomor polisi DK 7013 U. Mobil itu sebenarnya terdaftar sebagai mobil dinas di Sekretariat DPRD Buleleng. Namun mobil dipinjamkan untuk menunjang perjalanan duta kesenian Kabupaten Buleleng yang pentas di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, pada Minggu (26/6) malam.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, mobil itu ditumpangi para seniman dari Sekaa Gong Eka Wakya, Banjar Paketan, Desa Adat Buleleng. Sekaa itu memang dijadwalkan pentas bersama Sanggar Seni Wahana Santhi Desa Umajero, dan Padepokan Seni Dwi Mekar.
Mereka sudah bertolak ke Denpasar pada Minggu pagi. Usai pentas pada Minggu malam, rombongan langsung kembali. Saat kembali, kemudi dipercayakan pada Gede Widiarsana, 46, ofisial sekaa. Selain mengemudi, dia juga bertugas menyiapkan peralatan dan gamelan.
Mereka kembali ke Buleleng sekitar pukul 00.30, Senin (27/6) dini hari. Saat sampai di Desa Batunya, mobil menghantam tiang telepon di tepi jalan. “Waktu itu hujan lebat, kabut juga tebal. Saya kaget karena tiba-tiba sudah menabrak tiang telepon,” ungkap Widiarsana saat dihubungi kemarin.
Ia pun bergegas menurunkan 10 orang anggota kontingen yang berada di dalam mobil. Setelah menurunkan penumpang, mendadak mobil mundur dan menghantam warung serta bangunan di Warung Wa Desa. Pengemudi sendiri tidak ingat apakah ia telah menarik tuas rem tangan atau tidak. Namun ia ingat telah memasukkan persneleng pada posisi gigi satu.
“Ya karena memang kabut tebal waktu kejadian itu. Mungkin juga saya kecapekan. Memang waktu itu, sulit lihat jalan,” ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, para penumpang harus menunggu jemputan dari Buleleng. Mereka baru dievakuasi pada pukul 04.00 dini hari dan diantar kembali ke Buleleng. Sementara pengemudi langsung melapor ke Polsek Baturiti. (eps)