26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:29 AM WIB

Lahan Tergerus Abrasi, Warga Desa Banyubiru Bangun Senderan Pantai Sendiri

NEGARA – Abrasi yang terjadi di pesisir pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, sudah semakin parah. Ratusan meter daratan sudah hilang tergerus abrasi. Tidak sedikit rumah warga yang hilang karena tanah tempat berdirinya rumah  hilang berganti menjadi laut.

 

Salah satu warga yang memiliki lahan di pinggir pantai yang sebagian sudah tergerus abrasi memilih membangun sendiri pengaman pantai di Banjar Pebuahan. Sekitar 100 meter pantai disender dengan bronjong batu.

 

Sejak beberapa hari terkahir, sejumlah pekerja membuat bronjong batu di pantai. Akses jalan sebelumnya sempit, sudah semakin lebar. Menurut salah satu pekerja, pembuatan bronjong itu dari biaya pribadi, karena abrasi sudah menggerus lahan pribadi yang ada di sebelah utara jalan.

 

Sejumlah warga yang ada di sekitar pantai, mengaku terbantu dengan adanya pembangunan senderan pantai tersebut. Padahal pembuatan bronjong menggunakan biaya pribadi agar lahan milik pembuat bronjong tidak tambah parah tergerus abrasi.

 

Perbekel Desa Banyubiru I Komang Yuhartono saat dikonfirmasi mengakui sudah mengetahui adanya pembangunan senderan pantai dengan bronjong tersebut. Menurutnya, pembangunan senderan pantai merupakan pekerjaan pribadi pemilik lahan sebelah utara, biaya yang digunakan juga pribadi.

 

Seperti diketahui, panjang pantai di Jembrana sekitar 78 kilometer dari ujung barat Gilimanuk hingga timur Desa Gumrih. Sebagiannya tergerus abrasi. Sedikitnya ada 30 titik yang tergerus abrasi dengan tingkat yang berbeda. Terparah terjadi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru.

 

Sementara itu, pembangunan pengaman pantai di Jembrana tahun ini pemerintah pusat hanya menggelontorkan anggaran sekitar Rp 40 miliar untuk pantai ruas Gilimanuk, ruas Pantai Desa Candikusuma dan Desa Deloberawah.

 

Pemerintah kabupaten Jembrana mengusulkan anggaran sebesar Rp 375 miliar untuk pembangunan senderan pantai di sejumlah titik pada tahun 2023 mendatang, salah satunya di Pantai Pebuahan. (bas)

 

 

 

NEGARA – Abrasi yang terjadi di pesisir pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, sudah semakin parah. Ratusan meter daratan sudah hilang tergerus abrasi. Tidak sedikit rumah warga yang hilang karena tanah tempat berdirinya rumah  hilang berganti menjadi laut.

 

Salah satu warga yang memiliki lahan di pinggir pantai yang sebagian sudah tergerus abrasi memilih membangun sendiri pengaman pantai di Banjar Pebuahan. Sekitar 100 meter pantai disender dengan bronjong batu.

 

Sejak beberapa hari terkahir, sejumlah pekerja membuat bronjong batu di pantai. Akses jalan sebelumnya sempit, sudah semakin lebar. Menurut salah satu pekerja, pembuatan bronjong itu dari biaya pribadi, karena abrasi sudah menggerus lahan pribadi yang ada di sebelah utara jalan.

 

Sejumlah warga yang ada di sekitar pantai, mengaku terbantu dengan adanya pembangunan senderan pantai tersebut. Padahal pembuatan bronjong menggunakan biaya pribadi agar lahan milik pembuat bronjong tidak tambah parah tergerus abrasi.

 

Perbekel Desa Banyubiru I Komang Yuhartono saat dikonfirmasi mengakui sudah mengetahui adanya pembangunan senderan pantai dengan bronjong tersebut. Menurutnya, pembangunan senderan pantai merupakan pekerjaan pribadi pemilik lahan sebelah utara, biaya yang digunakan juga pribadi.

 

Seperti diketahui, panjang pantai di Jembrana sekitar 78 kilometer dari ujung barat Gilimanuk hingga timur Desa Gumrih. Sebagiannya tergerus abrasi. Sedikitnya ada 30 titik yang tergerus abrasi dengan tingkat yang berbeda. Terparah terjadi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru.

 

Sementara itu, pembangunan pengaman pantai di Jembrana tahun ini pemerintah pusat hanya menggelontorkan anggaran sekitar Rp 40 miliar untuk pantai ruas Gilimanuk, ruas Pantai Desa Candikusuma dan Desa Deloberawah.

 

Pemerintah kabupaten Jembrana mengusulkan anggaran sebesar Rp 375 miliar untuk pembangunan senderan pantai di sejumlah titik pada tahun 2023 mendatang, salah satunya di Pantai Pebuahan. (bas)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/