NEGARA – Sebanyak 10 orang anak jalanan diamankan petugas Satpol PP dan Linmas Gilimanuk. Mereka diamankan karena dinilai meresahkan masyarakat di kawasan Pelabuhan Gilimanuk.
Anak jalanan asal Cirebon, Jawa Barat, itu akhirnya dipulangkan lagi melalui penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk. Mereka datang ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk sejak Selasa (7/6) malam. Kemudian meminta-minta di toko di sekitar Gilimanuk.
“Dari tadi malam ada informasi dari warga, banyak anak jalanan meminta minta,” kata Darmadi, petugas linmas Gilimanuk.
Anak jalanan itu juga meresahkan pengguna jalan, karena tidak memiliki bekal ke Bali. Sehingga untuk berangkat, mereka mencegat kendaraan untuk menumpang. Dari daerah asal hingga tujuan, mereka secara estafet menumpang truk.
Beberapa anak jalanan yang diamankan juga diketahui sedang mencegat truk untuk ke Denpasar. “Mereka juga ada yang cegat truk, karena tidak punya bekal,” imbuhnya.
Selain tidak memiliki bekal, anak jalanan ini tidak memiliki identitas lengkap. Anak jalanan sebagian besar sudah berusia di atas 17 tahun. Namun, saat ditanya kartu identitas mengaku belum melakukan perekaman.
Pada saat sepuluh anak jalanan yang diamankan diantar ke Pelabuhan Gilimanuk, muncul lagi enam orang anak jalanan yang baru turun kapal dari Pelabuhan Ketapang. Saat ditanya identitas, mereka menyodorkan Kartu Keluarga (KK) yang dibawa.
Enam anak jalanan yang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk ini, awalnya mengaku akan bekerja. Namun setelah diintrogasi petugas mengaku akan menghadiri event vespa di Nusa Dua Bali, tetapi tidak punya vespa. Akhirnya, mereka dibawa ke pos pemeriksaan KTP di Terminal Gilimanuk. Apabila tidak ada tujuan jelas dan penjamin, maka akan dikembalikan lagi ke daerah asalnya. (bas)