26.2 C
Jakarta
26 April 2024, 2:04 AM WIB

Bupati Sijunjung Sumbar Studi Tiru, Apresiasi JSDDD Jembrana

NEGARA, Radar Bali – Kabupaten Jembrana mendapat kunjungan dari Pemerintah Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat, Sabtu (17/9).

Rombongan dipimpin langsung oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir diterima langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, di Rumah Jabatan Bupati.

Salah satu yang dibahas serta menjadi obyek kunjungan adalah penerapan Program Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) yang baru saja disoft launching.

Dalam pertemuan dua kepala daerah itu, juga dipaparkan beberapa tampilan dalam JSDDD. Di antaranya sebaran disabilitas, potensi coklat hingga data kemiskinan penduduk Jembrana.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba memaparkan program JSDDD dilakukan melalui pengintegrasian kebutuhan data sosial ekonomi budaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk desa.

Melalui data yang terpadu dan berkualitas tentu digunakan sebagai dasar penentuan arah kebijakan pembangunan.

“Dengan JSDDD akan membuat pemerintah bisa bekerja lebih efektif dan efisien dalam merencanakan pembangunan, termasuk untuk menjawab kebutuhan peta potensi sosial ekonomi oleh calon investor,” kata Tamba.

Menurut bupati melalui JSDDD ini banyak manfaatnya. Mulai dari penyaluran bantuan, termasuk potensi yang dimiliki masing-masing desa. Sehingga berbagai bantuan itu dapat dialokasikan dengan tepat sasaran dan tepat guna.

Lebih lanjut bupati menjelaskan, JSDDD bisa menunjukkan data tentang kondisi perekonomian dan pertanian sehingga bisa mengetahui seberapa besar potensi yang dimiliki masing-masing desa.

“Contohnya Jembrana punya kakao, padi dan komoditi unggulan lainnya. Di dalam JSDDD sudah berisi data berapa produksinya, kapan panen dan di mana titik produksinya,” imbuhnya.

Atas kunjungan Pemkab Sijunjung, Bupati asal Deaa Kaliakah ini mengucapkan terima kasih karena telah memilih kabupaten Jembrana sebagai kunjungan untuk study tiru.

“Semoga dengan kunjungan ini bisa memberikan jawaban atau solusi atas tujuannya kesini untuk belajar terkait satu data,” pungkasnya.

Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir mengatakan ketertarikannya datang langsung ke Jembrana karena ingin tahu dan belajar mengenai Jembrana satu data dari desa.

Program ini didengar langsung setelah berkunjung dan diterima Kepala BPS Pusat, bahwa Jembrana merupakan Kabupaten Statistik Pertama di Indonesia.

“Kunjungan kami kesini ingin belajar banyak terkait Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) yang mana ini adalah aplikasi yang dimunculkan untuk pemenuhan data yang ada di Kabupaten Jembrana. Tentu kami sangat apresiasi terlebih kabupaten Jembrana menjadi pelopor di Indonesia dan ini mendapat apresiasi dari BPS Pusat,” ujarnya.

Dari kunjungannya tersebut, diharapkan menjadi motivasi dan contoh sehingga bisa diterapkan di Kabupaten Sijunjung nantinya.

Berkaca persoalan di daerahnya, permasalahan satu data salah satunya ketidaksinkronan data dari BPS dengan Dinas.

“Itu yang kita ingin cari jalan tengahnya. Dengan kami datang di Jembrana, mudah-mudahan bisa kita contoh untuk kabupaten Sijunjung. Tentu inovasi dari kabupaten Jembrana ini menjadi salah satu bentuk komitmen daerah dalam memberikan data yang tepat sasaran yang nantinya berujung pada kesejahteraan masyarakat yang lebih tepat sasaran,” ujar Bupati yang mantan birokrat di Bapeda Kabupaten Sijunjung ini. (bas/han)

 

 

 

 

 

 

NEGARA, Radar Bali – Kabupaten Jembrana mendapat kunjungan dari Pemerintah Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat, Sabtu (17/9).

Rombongan dipimpin langsung oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir diterima langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, di Rumah Jabatan Bupati.

Salah satu yang dibahas serta menjadi obyek kunjungan adalah penerapan Program Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) yang baru saja disoft launching.

Dalam pertemuan dua kepala daerah itu, juga dipaparkan beberapa tampilan dalam JSDDD. Di antaranya sebaran disabilitas, potensi coklat hingga data kemiskinan penduduk Jembrana.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba memaparkan program JSDDD dilakukan melalui pengintegrasian kebutuhan data sosial ekonomi budaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk desa.

Melalui data yang terpadu dan berkualitas tentu digunakan sebagai dasar penentuan arah kebijakan pembangunan.

“Dengan JSDDD akan membuat pemerintah bisa bekerja lebih efektif dan efisien dalam merencanakan pembangunan, termasuk untuk menjawab kebutuhan peta potensi sosial ekonomi oleh calon investor,” kata Tamba.

Menurut bupati melalui JSDDD ini banyak manfaatnya. Mulai dari penyaluran bantuan, termasuk potensi yang dimiliki masing-masing desa. Sehingga berbagai bantuan itu dapat dialokasikan dengan tepat sasaran dan tepat guna.

Lebih lanjut bupati menjelaskan, JSDDD bisa menunjukkan data tentang kondisi perekonomian dan pertanian sehingga bisa mengetahui seberapa besar potensi yang dimiliki masing-masing desa.

“Contohnya Jembrana punya kakao, padi dan komoditi unggulan lainnya. Di dalam JSDDD sudah berisi data berapa produksinya, kapan panen dan di mana titik produksinya,” imbuhnya.

Atas kunjungan Pemkab Sijunjung, Bupati asal Deaa Kaliakah ini mengucapkan terima kasih karena telah memilih kabupaten Jembrana sebagai kunjungan untuk study tiru.

“Semoga dengan kunjungan ini bisa memberikan jawaban atau solusi atas tujuannya kesini untuk belajar terkait satu data,” pungkasnya.

Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir mengatakan ketertarikannya datang langsung ke Jembrana karena ingin tahu dan belajar mengenai Jembrana satu data dari desa.

Program ini didengar langsung setelah berkunjung dan diterima Kepala BPS Pusat, bahwa Jembrana merupakan Kabupaten Statistik Pertama di Indonesia.

“Kunjungan kami kesini ingin belajar banyak terkait Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) yang mana ini adalah aplikasi yang dimunculkan untuk pemenuhan data yang ada di Kabupaten Jembrana. Tentu kami sangat apresiasi terlebih kabupaten Jembrana menjadi pelopor di Indonesia dan ini mendapat apresiasi dari BPS Pusat,” ujarnya.

Dari kunjungannya tersebut, diharapkan menjadi motivasi dan contoh sehingga bisa diterapkan di Kabupaten Sijunjung nantinya.

Berkaca persoalan di daerahnya, permasalahan satu data salah satunya ketidaksinkronan data dari BPS dengan Dinas.

“Itu yang kita ingin cari jalan tengahnya. Dengan kami datang di Jembrana, mudah-mudahan bisa kita contoh untuk kabupaten Sijunjung. Tentu inovasi dari kabupaten Jembrana ini menjadi salah satu bentuk komitmen daerah dalam memberikan data yang tepat sasaran yang nantinya berujung pada kesejahteraan masyarakat yang lebih tepat sasaran,” ujar Bupati yang mantan birokrat di Bapeda Kabupaten Sijunjung ini. (bas/han)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/